Kemenaker upayakan pelatihan kerja Untuk jenis kerjaan anyar

Merdeka.com - Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Indonesia, terus menurun selama dua tahun terakhir. Tercatat dari angka 5,50 persen pada Februari 2016 menjadi 5,33 pada Februari 2017. Kondisi ini, merupakan capaian TPT terendah sejak bangsa Indonesia memasuki era reformasi.

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri menegaskan, penurunan tingkat pengangguran tersebut masih belum cukup dan membuat puas diri jajarannya. Kondisi saat ini, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama produktivitas tenaga kerja yang masih belum memuaskan karena penduduk yang bekerja masih kurang kualitas.

Selain itu, yang perlu dirus didorong adalah peningkatan kualitas SDM karena angkatan kerja Indonesia masih banyak yang kekurangan kompetensi akibat tingkat pendidikan SMP ke bawah masih mencapai 60,39 persen. Padahal, seiring perkembangan arus informasi dan teknologi dan perubahan pola kerja, kompetensi menjadi salah satu cara untuk mengisi kebutuhan dunia kerja.

Hanif menegaskan, ditengah perubahan teknologi yang sangat cepat, menyebabkan sejumlah pekerjaan hilang. Pekerjaan-pekerjaan lama tergulung, Pekerjaan-pekerjaan baru dengan kualifikasi baru, yang akhirnya juga dibutuhkan keterampilan dan kompetensi yang baru.

"Ini yang harus bisa dijawab, untuk terus didorong untuk wujudkan pekerjaan-pekerjaan yang layak serta peningkatan kesejahteraan pekerja," kata Hanif.

Ia menegaskan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk terus mendorong agar akses atau pelatihan kerja ditingkatkan serta membuat berbagai program dan pelatihan bagi pekerja-pekerja yang kehilangan pekerjaan dan membutuhkan peningkatan keterampilan untuk bisa memasuki pasar kerja baru.

"Pemerintah terus mewujudkan harapan para pekerja untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, memperoleh perlindungan sosial yang memadai serta meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.