Mendag berencana panggil pengusaha bahas dampak pelemahan Rupiah ke harga pangan

Merdeka.com - Kondisi Rupiah yang tengah melemah terhadap Dolar Amerika dinilai menguntungkan bagi eksportir. Namun, kondisi tersebut merupakan hal menyakitkan bagi importir, karena berimbas pada harga bahan baku yang melambung tinggi. Lalu apakah harga-harga bahan pangan khususnya produk yang berkaitan dengan impor akan naik?
Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, menyatakan bahwa kondisi tersebut tidak akan terlalu mengganggu harga bahan pokok di dalam negeri. Kendati demikian, dia mengimbau agar pedagang melakukan pengurangan margin keuntungan untuk menjaga agar harga tetap terkendali untuk konsumen.
"Beberapa bahan pokok itu tidak terganggu, kalau ada gangguan, kurangi margin saja. Kalau misalnya gula, harus ada keseimbangan domestik dan impor raw sugar," kata Mendag Enggar, di Kantornya, Jakarta, Kamis (5/7).
Akan tetapi, Mendag Enggar juga mengaku tidak bisa serta merta meminta harga untuk turun bagi komoditas yang terdampak. Akan ada pertemuan yang harus dilakukan untuk mencari solusi terbaik.
"Ayam sebagai contoh, pakan ayamnya ada komponen impornya, pakan ternak dan DOC. Saya tak bisa ngomong 'you harus turun, kembali ke harga awal' karena tidak realistis. Kita akan duduk bersama supaya sesuai kesepakatan," ujarnya.
Mendag Enggar juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET). Menurutnya, kebutuhan pokok seperti beras atau minyak goreng tidak akan terkena dampak pelemahan Rupiah sebab sebagian besar dari dalam negeri.
Mendag Enggar mengaku optimistis semua langkah yang dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas Rupiah akan berhasil. "Penyelesaian mengenai kurs itu moneter dan fiskal, itu sudah dilakukan Pak Menko (Darmin Nasution) yang (merupakan) mantan Gubernur BI dan bu Menkeu (Sri Mulyani) dan gubernur BI sudah menyusun langkahnya."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya