Mendes beberkan tiga penyebab tingginya stunting di Indonesia
Merdeka.com - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), Eko Putro Sandjoyo mengungkapkan ada tiga hal penyebab terjadinya stunting pada anak-anak. Salah satunya, kurangnya pemahaman dasar orangtua akan stunting.
"Ada tiga hal besar yang menyebabkan stunting. Nomor satu karena ketidaktahuan pada masyarakat," kata Eko pada acara Stunting Summit, Bersama Cegah Stunting di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu, (28/3).
Bahkan, daerah yang lumbung pangannya besar seperti di Kabupaten Yogyakarta, tidak menutup kemungkinan untuk mengalami stunting. Selain itu, selama ini masyarakat di desa belum cukup maksimal dengan pola hidup sehat. Beberapa infrastruktur seperti air bersih dan poliklinik desa belum terlalu memadai.
-
Apa penyebab stunting pada anak dari keluarga menengah ke atas? Namun, pada keluarga menengah ke atas, penyebab stunting sering kali berbeda. Menurut Survei Status Gizi Nasional 2021 yang melibatkan 23.957 anak, salah satu penyebab utama stunting di kelompok ini adalah kurangnya waktu untuk menyusui, yang berdampak langsung pada pemenuhan gizi anak.
-
Apa yang menyebabkan stunting? Apalagi stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi.
-
Kenapa stunting berdampak buruk? Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi pada masa pertumbuhan. Hal ini dapat menyebabkan dampak jangka panjang pada kesehatan dan perkembangan anak.
-
Bagaimana stunting bisa terjadi pada anak dengan orang tua tunggal? Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga orang tua tunggal, misalnya, memiliki risiko lebih besar mengalami stunting. Prevalensi stunting di kalangan anak-anak dengan orang tua tunggal mencapai 13,6%, lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang tumbuh dalam keluarga dengan orang tua lengkap (12,5%).
-
Apa dampak buruk dari stunting? Kondisi ini tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga berpengaruh pada perkembangan kognitif anak, prestasi pendidikan, serta produktivitas ekonomi di masa depan.
-
Apa ciri khas anak stunting? Dokter Hasto membeberkan ciri khas stunting adalah bertubuh pendek. Tetapi, kata dokter Hasto, pendek belum tentu stunting. Ciri yang lebih khas lagi, katanya, anak stunting tidak cerdas dan sering sakit-sakitan.
"Nomor dua masalah infrastruktur dasar di desa-desa yang memang tidak memadai untuk orang itu tidak bisa hidup sehat. Tidak ada sarana air bersih, tidak ada MCK masih akses posyandu masih susah akses poliklinik desa masih susah," ujarnya.
Masalah terakhir, adalah angka kemiskinan yang masih tinggi. Saat ini, ada sekitar 27 juta orang miskin di Indonesia. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi itu bisa dicapai kalau mempunyai stabilitas sosial yang baik, sehingga ekonomi juga dapat bertumbuh baik.
"Stabilitas sosial itu tidak akan tercapai kalau pertumbuhan ekonomi hanya mengejar pertumbuhan ekonomi saja tetapi tidak bisa menurunkan kesenjangan sosial artinya gap antara kaya dan miskin tidak bisa menurunkan gini rasio tidak bisa menurunkan orang orang miskin di indonesia, sementara sekarang kita ada 27 juta orang miskin di Indonesia," tutur dia.
Oleh karenanya, dengan adanya dana desa, diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam mengatasi permasalahan stunting dengan dibangunnya ribuan PAUD, Poliklinik Desa, dan beberapa infrastruktur lainnya.
"Tiga tahun ini kita bangun MCK 18.000 unit ini juga masif sekali belum pernah terjadi dalam sejarah Indonesia. Kita bangun pos sumur air bersih itu ada 30.000 unit sarana air bersih itu ada 37.000 unit diseluruh desa-desa di indonesia. Selain itu juga dibangun PAUD jumlahnya 18.000 unit, posyandu 11.000 unit dan poliklinik desa jumlahnya 5.000 unit," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah malnutrisi masih mengancam masa depan Indonesia. Penting untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganannya.
Baca SelengkapnyaStunting tetap bisa terjadi pada anak yang berasal dari keluarga menengah ke atas.
Baca Selengkapnyauntuk mencegah stunting perilaku pola asuh orang tua kepada bayi dan balita perlu diperhatikan
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaPencegahan stunting bisa tergantung dari sejumlah faktor krusial seperti kestersediaan air minum serta sanitasi bersih.
Baca Selengkapnya"Pencegahan stunting diawali dengan pemahaman orang tua dan keluarga akan pentingnya gizi," kata Budi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan Business World, peringkat daya saing dari SDM Indonesia berada di ranking 45 dari 67 negara.
Baca SelengkapnyaPola asuh menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi tumbuh kembang anak
Baca SelengkapnyaPara orang tua sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri stunting pada anak dan cara mencegahnya sebelum terlambat.
Baca SelengkapnyaForum diskusi Genbest Talk dilakukan di Lombok Utara dikarenakan kabupaten ini memiliki angka prevalensi stunting yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaStunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman masalah ganda nutrisi bisa dialami Indonesia akibat stunting di anak dan obesitas di orang dewasa.
Baca Selengkapnya