Menhub Budi Ungkap Penyebab 'Adu Banteng' Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Baraya di Bandung
Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Menhub Budi Ungkap Penyebab 'Adu Banteng' Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Baraya di Bandung
Penyebab 'Adu Banteng' Tabrakan KA Turangga dan KA Lokal Baraya di Bandung
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi akhirnya mengungkap penyebab tabrakan KA Turangga dan KA Bandung Raya di Cicalengka, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat (5/1) lalu.
Budi menjelaskan Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) belum mendapatkan hasil pasti penyebab kecelakaan kedua KA tersebut.
Hal ini diketahui usai pihaknya melakukan observasi beberapa kecelakaan baik di Bandung, Jawa Barat maupun Tulungagung, Jawa Timur.
"Dari apa yang kita amati sementara ini memang KNKT belum memberikan suatu results," kata Budi Karya dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR, di Jakarta, Kamis (18/1).
Namun, terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Salah satunya pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP).
merdeka.com
"Bahwa ada satu kemungkinan ada kesalahan teknis pelanggaran SOP, berarti faktor manusia dan hal-hal lain yang sedang kita identifikasi," kata Budi.
Terkait hal tersebut, Budi mengaku telah memberikan laporan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bahkan, pihaknya telah memberikan 3 usulan untuk jangka pendek dalam tindak lanjut penyelesaiannya.
merdeka.com
"Di luar konteks itu kami sudah memberikan laporan pada presiden bahwa berkaitan dengan kecelakaan itu. Ada tiga usulan yang kita usulkan," kata Budi.
Usulan pertama, melakukan reformasi Sumber Daya Manusia (SDM) di KA.
Kedua, melakukan perombakan organisasi di internal Kementerian Perhubungan.
"Kementerian Perhubungan sudah dilakukan perombakan organisasi dan kami sedang membuat SOP-SOP baru berkaitan dengan hal-hal yang tidak mungkin terjadi," kata Budi.
Sejalan dengan usulan kedua, Kemenhub juga akan mengevaluasi sistem single track yang selama ini masih terdapat di beberapa daerah.
Upaya itu dilakukan agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi.
Ketiga, Kemenhub akan mengevaluasi sistem persinyalan dalam operasional KA. Mengingat hingga kini masih terdapat sinyal yang diperoleh secara manual.
"Berkaitan dengan sinyal masih ada beberapa sinyal itu manual, dan wawancaranya Tahun Anggaran ini kita akan selesaikan semua berkaitan dengan sinyal khususnya di Jawa, tetapi untuk double track untuk sisa negara itu akan selesai pada bulan Mei," kata Budi.
merdeka.com