Rawan Kecelakaan Kereta, Double Double Track di Jalur Selatan Diminta Segera Dikebut
Double Double Track di jalur yang dilintasi KA Turangga diminta segera dikebut.
Double Double Track di jalur yang dilintasi KA Turangga diminta segera dikebut.
Cegah Kecelakaan Kereta, Double Double Track di Jalur Selatan Diminta Segera Dikebut
Kecelakaan kereta api yang melibatkan KA Turangga PP 65 a dengan KA lokal Bandung Raya pada Jumat (5/1) pagi menimbulkan empat korban jiwa. Dua kereta tersebut saling bertabrakan di jalur tunggal pada KM 181.
Menyoroti hal itu, Pakar Transportasi Institut Teknik Bandung (ITB) Sony Sulaksono Wibowo, mengatakan pembangunan double double track di jalur selatan, sudah seharusnya segera dikebut.
"Ke depannya memang harus disegerakan pembangunan (double track) jalur selatan. Yang sudah double track baru jalur utara. Jalur selatan sempat tertunda. Karena bagaimana pun juga kereta api masih menjadi salah satu angkutan favorit untuk jarak jauh, terutama saat musim liburan," ujar Sony sebagaimana dikutip melalui laman pemberitaan ITB.
Sony mengatakan bahwa masih terdapat jalur tunggal (single track) di jalur kereta api di Indonesia. Padahal, menurutnya kondisi itu sangat rawan kecelakaan.
Dia menjelaskan, dalam prosedur kereta api, untuk single track, kereta api harus bergantian. Dalam konteks kecelakaan yang terjadi hari ini, KA Turangga merupakan kereta yang umumnya diprioritaskan untuk melintas.
Selagi KA Turangga akan melintas di jalur tunggal, kereta api lokal masuk ke salah satu emplasemen di stasiun terdekat, menunggu kereta Turangga lewat.
"Baru (nanti) kereta lokal masuk ke jalur utama," tuturnya.
Dia menambahkan, tabrakan kereta api di jalur yang sama, bisa saja terjadi karena masalah sinyal, komunikasi, dan sebagainya.
"Ada kemungkinan karena miskomunikasi. Apakah salah dari sinyalnya atau salah dari masinisnya, atau salah dari isyaratnya. Karena ada komunikasi lewat sinyal dan lewat isyarat," ujarnya.
Di sisi lain, perlu juga optimasi segala komponen penting dalam lalu lintas kereta api, khususnya terkait komunikasi, seperti perbaikan-perbaikan sinyal hingga komunikasi insyarat di jalur tunggal.
Diketahui, KA Turangga vs KA Lokal Bandung Raya bertabrakan di perlintasan Cicalengka, Kabupaten Bandung, pagi tadi, Jumat (5/1). Sampai saat ini, proses evakuasi dua bangkai kereta masih terus dilakukan petugas gabungan.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Ibrahim Tompo memastikan korban tewas sampai saat ini tiga orang. Yakni masinis, asisten masinis dan pramugara KA Turangga.
Sementara untuk korban luka sebanyak 28 orang. Para korban sudah dievakuasi ke RSUD Cicalengka.
"Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka atas nama Julian Dwi setiono, Asisten Masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka atas nama Ponisan dan Pramugara KA Turangga atas nama Andrian, 22 tahun," kata Kabid Humas dalam keterangannya.