Menko Airlangga: Iklim Usaha Kondusif Dorong Kenaikan Indeks Manufaktur Indonesia
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah akan terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk mendorong performa kinerja sektor manufaktur.
Berdasarkan laporan Purchasing Managers’ Index (PMI) oleh IHS Markit, output sektor manufaktur Indonesia berada di posisi ekspansif sebesar 53,7 pada Januari 2022 atau lebih tinggi dari Desember 2021 sebesar 53,5.
"Pemerintah akan terus bekerja keras menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga performa positif ini dapat terus ditingkatkan," katanya di Jakarta, Kamis (3/2).
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kenapa PMI manufaktur mencapai titik tertinggi? Angka ini merupakan posisi tertinggi sejak Oktober 2021, atau dalam 29 bulan terakhir.
-
Bagaimana Purchasing Manager's Index (PMI) menunjukkan pertumbuhan? Pencapaian ini mencerminkan bahwa sektor manufaktur Indonesia sedang berada dalam fase ekspansi, dengan PMI di atas level 50 yang menandakan pertumbuhan.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
Dengan demikian, sektor manufaktur melanjutkan level ekspansi selama lima bulan berturut-turut dan masih mengungguli beberapa negara ASEAN seperti Thailand sebesar 51,7, Filipina 50 dan Myanmar 48,5.
Menurut Airlangga, kinerja sektor manufaktur yang terus ekspansif ini perlu diapresiasi karena sekaligus merupakan sinyal optimisme adanya pemulihan ekonomi nasional. “Sebagai pembuka awal tahun sinyal optimisme pemulihan ekonomi terus bertambah khususnya terlihat dari sektor manufaktur yang semakin menggeliat,” ujarnya.
Peluang Bisnis di Pasar Global
Oleh sebab itu, Airlangga mengatakan peningkatan demand global harus menjadi peluang yang bisa ditangkap karena output manufaktur Indonesia ke depan diperkirakan semakin tumbuh.
Terlebih lagi, IHS Markit mencatat pesanan barang ekspor Indonesia pada Januari 2022 merupakan rekor kenaikan tertinggi dibandingkan periode Januari sejak survei PMI dijalankan.
"Dengan output manufaktur Indonesia ke depan yang diperkirakan semakin bertumbuh diharapkan prospek permintaan barang ekspor juga akan terus meningkat," kata Airlangga.
Dia menambahkan, untuk mengakselerasi kinerja ekspor dan memanfaatkan momentum yang ada maka pemerintah terus mendorong program hilirisasi komoditas unggulan seperti CPO, nikel, bauksit, tembaga hingga timah.
Selain itu, investasi pada industri 4.0 juga akan terus ditingkatkan sehingga produk-produk ekspor Indonesia ke depan semakin berdaya saing dan bernilai tambah tinggi.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Industri manufaktur di dalam negeri saat ini mengalami geliat pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan sektor manufaktur Tanah Air ini dalam kategori ekspansif dan akseleratif bersama dengan India, Filipina, dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaCapaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara yang tidak menerapkan libur Lebaran hingga 10 hari justru mencatatkan tren PMI di bawah 50 poin. Antara lain Thailand, Malaysia dan Jepang.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga optimis target pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,3 persen tahun ini tercapai, meski sejumlah harga komoditas unggulan terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaKontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaKontraksi PMI manufaktur Indonesia pada Juli 2024 dipengaruhi oleh penurunan bersamaan pada output dan pesanan baru.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca Selengkapnya