Menu yang Didapat dari Jatah Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp10.000
Presiden Prabowo Subianto menetapkan anggaran makan bergizi gratis Rp10.000 per porsi, turun dari Rp15.000.
Anggaran Makan Bergizi Gratis Diturunkan
Jatah alokasi per porsi untuk makan bergizi gratis, turun dari semula Rp15.000 menjadi Rp10.000. Penyesuaian ini dilakukan di tengah meningkatnya harga kebutuhan pokok di tanah air.
Program ini bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil, yang sangat membutuhkan asupan gizi yang baik.
Dengan anggaran Rp10.000, BBC News Indonesia melakukan survei di beberapa daerah untuk mengetahui menu makanan yang dapat dibeli dengan uang tersebut.
Di Tangerang, misalnya, uang sebesar itu dapat digunakan untuk membeli nasi dengan lauk telur atau usus ayam, serta tempe dan sayur.
Namun, menu yang didapat di daerah lain seperti Semarang, Medan, dan Gorontalo jauh lebih beragam, termasuk ikan, udang, dan ayam.
Menu Makanan di Berbagai Daerah
Di Jayapura, Papua, dengan Rp10.000 hanya cukup untuk membeli nasi, sayur, tempe, dan tahu, atau diganti dengan kerupuk.
Di daerah-daerah lain, seperti Medan dan Semarang, menu yang ditawarkan lebih bervariasi. Contohnya, di Medan, rumah makan khas Minang menawarkan lauk ikan dencis atau telur dadar dengan sayur-mayur.
Di Semarang, pembeli bisa mendapatkan nasi rames dengan lauk pepes ikan atau sayur buncis.
Namun, di banyak tempat, seperti di Jayapura, harga bahan baku yang tinggi membuat sulit untuk menyediakan makanan bergizi dengan anggaran yang ditetapkan.
Pemilik rumah makan di Jayapura, Rianti, mengungkapkan bahwa harga makanan termurah di warungnya adalah Rp15.000 dan menganggap Rp10.000 tidak masuk akal. Menurutnya, untuk memenuhi kebutuhan gizi yang seimbang, harga Rp10.000 sangat kurang.
Pendapat Ahli Gizi dan Pengusaha
Beberapa ahli gizi yang dihubungi menyatakan bahwa meskipun dengan Rp10.000 masih memungkinkan untuk membeli makanan, namun kualitas gizi yang didapatkan sangat rendah.
Hafizha Anisa, seorang ahli gizi, menegaskan bahwa anggaran ini tidak cukup untuk memberantas stunting.
"Dengan Rp10.000 jika tujuannya untuk memberantas stunting, kandungan gizinya kurang. Harga ini mencekik penyedia makanan," ujarnya.
Pengusaha rumah makan juga mengungkapkan keprihatinan yang sama. Azis, pemilik katering Dapoer Kraton di Tangerang, menilai bahwa anggaran sebesar itu tidak realistis dan bisa mematikan usaha mereka.
"Kalau angka segitu saya enggak berani (ikut program MBG). Yang ada bisa tutup usaha kami," ujar Azis.
Uji Coba dan Implementasi Program MBG
Pemerintah mengklaim bahwa uji coba selama hampir setahun di Pulau Jawa menunjukkan bahwa dengan Rp10.000 dapat memenuhi kebutuhan makan bergizi dengan jumlah 600-700 kalori dalam satu porsi.
Namun, banyak pihak meragukan klaim tersebut, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi harga bahan makanan di berbagai daerah.
Program MBG direncanakan akan mulai diimplementasikan pada Januari 2025, dengan sasaran awal tiga juta anak.
Total biaya yang akan digelontorkan pemerintah untuk program ini mencapai Rp71 triliun. Prabowo Subianto menyatakan, "Kita ingin Rp15.000, tapi kondisi anggaran mungkin Rp10.000. Kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi."
Namun, banyak yang mempertanyakan apakah anggaran tersebut benar-benar cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi yang optimal.