Meski masih jauh, permohonan paten di Indonesia disebut ada pertumbuhan

Merdeka.com - Pentingnya kekayaan intelektual atau paten tak bisa dipungkiri berpengaruh terhadap ekonomi. Apalagi di era digital seperti sekarang ini, perlindungan kekayaan intelektual itu menjadi hal penting.

Direktur Paten, DTSLT, dan Rahasia Dagang, Kemenkum HAM, Dede Mia Yusanti mengatakan, pertumbuhan paten dari tahun ke tahun semakin meningkat. Termasuk di Indonesia. Mengacu data Global Innovation Index Rank 2017, Indonesia menempati urutan 87 dari 127 negara. Sementara, untuk Global CompetitivenessIndex 2017-2018, negeri ini ada di urutan 36 dari 138 negara.

Berdasarkan dari data itu, perlu diakui bahwa negeri ini masih jauh dari harapan. Hanya saja, ada peningkatan per tahunnya yang membuat agak lebih baik.

"Meskipun indeks inovasi kita masih rendah, tapi ada peningkatan. Bukannya Indonesia tak punya potensi tapi justru punya lebih banyak potensi," ujarnya saat acara diskusi mengenai paten yang diselenggarakan oleh Qualcomm di Jakarta, Selasa (8/5).

Lebih lanjut dia menuturkan, berdasarkan catatannya di tahun 2016, sebanyak 3,6 juta permohonan paten di dunia. Dari jumlah tersebut, hanya 10.000 permohonan paten yang diajukan di Indonesia.

"Tapi jumlah paten di Indonesia ini ada peningkatan yang siginfikan. Biasanya itu hanya 7 sampai 8.000 permohonan paten saja," jelasnya.

Dia menyontohkan China. Di negeri Tirai Bambu itu, per tahunnya rata-rata terdapat sebanyak 1,3 juta permohonan paten yang diajukan. Menariknya adalah dari permohonan paten itu, 50 persen berasal dari domestik.

"Sementara di Indonesia dari 10.000 permohonan paten, hanya 14 persen dari lokal. Meskipun kecil, tetapi ada peningkatan. Dulu tak sampai 10 persen pemohon paten dari lokal," terangnya. (mdk/noe)