Mitos Atau Fakta Harga Emas Selalu Naik Jelang Lebaran? Ini Jawabannya
Harga emas menjelang Lebaran dipengaruhi oleh banyak faktor, bukan hanya permintaan musiman, simak penjelasannya di sini.

Menjelang Lebaran, banyak orang beranggapan bahwa harga emas akan selalu mengalami kenaikan. Hal ini dipicu oleh tradisi pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dalam bentuk emas serta meningkatnya konsumsi perhiasan. Namun, apakah benar harga emas selalu naik menjelang hari raya umat Islam ini?
Faktanya, harga emas tidak selalu mengalami peningkatan menjelang Lebaran. Meskipun terdapat tren peningkatan permintaan emas, pergerakan harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor yang lebih kompleks. Dalam beberapa tahun terakhir, kita dapat melihat fluktuasi harga yang signifikan, di mana ada tahun-tahun di mana harga emas naik tajam, tetapi juga ada tahun-tahun di mana harganya justru turun atau hanya mengalami kenaikan minimal.
Berbagai faktor seperti kondisi ekonomi global, gejolak politik, inflasi, serta harga emas di pasar internasional memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap harga emas ketimbang hanya momen Lebaran. Oleh karena itu, penting untuk memahami dinamika yang terjadi di pasar emas sebelum berasumsi bahwa harga emas akan selalu naik menjelang Lebaran.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Emas
Salah satu faktor utama yang mempengaruhi harga emas adalah kondisi ekonomi global. Ketika ekonomi dunia sedang tidak stabil, banyak investor yang beralih ke emas sebagai aset aman. Hal ini dapat menyebabkan lonjakan harga emas. Selain itu, gejolak politik di berbagai negara juga dapat mempengaruhi kepercayaan pasar, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga emas.
Inflasi juga menjadi salah satu faktor penting. Ketika inflasi meningkat, nilai mata uang cenderung menurun, dan banyak orang berinvestasi dalam emas untuk melindungi kekayaan mereka. Sebaliknya, jika inflasi rendah, permintaan terhadap emas bisa menurun, yang berdampak pada harga.
Selain itu, harga emas di pasar internasional juga berperan penting. Jika harga emas global mengalami peningkatan, maka harga emas lokal di Indonesia juga cenderung mengikuti. Sebaliknya, jika harga emas internasional turun, maka harga emas lokal juga akan terpengaruh.
Fluktuasi Harga Emas Menjelang Lebaran
Contoh nyata dari fluktuasi harga emas dapat dilihat pada tahun 2020. Pada tahun tersebut, harga emas mengalami penurunan selama Lebaran akibat dampak pandemi Covid-19 yang mengganggu ekonomi dan daya beli masyarakat. Banyak orang yang memilih untuk menahan pengeluaran, yang berimbas pada permintaan emas yang menurun.
Namun, pada tahun-tahun sebelumnya dan sesudahnya, harga emas justru menunjukkan tren kenaikan menjelang Lebaran. Misalnya, data tahun 2024 menunjukkan bahwa harga emas mengalami kenaikan yang signifikan menjelang hari raya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun ada tahun-tahun di mana harga emas turun, ada juga tahun-tahun di mana harga emas meningkat tajam.
Data dari tahun 2025 juga menunjukkan kenaikan harga emas yang drastis di beberapa wilayah menjelang Lebaran. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun permintaan emas meningkat, pergerakan harga tidak dapat diprediksi hanya berdasarkan momen Lebaran saja.
Harga Emas Antam 19 Maret 2025
Pada tanggal 19 Maret 2025 atau sekira 10 hari menjelang Idul Fitri, harga emas Antam mencatatkan kenaikan yang signifikan. Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melonjak Rp14.000 dari harga sebelumnya menjadi Rp1.759.000 per gram. Sementara harga juaal senilai Rp1.608.000.
Kenaikan juga terjadi untuk logam mulai mulai dari ukuran 0,5 gram hingga 5 gram.