Ternyata, Ini Penyebab Harga Emas Antam Terus Naik dan Tembus Rp1,7 Juta Segram
Dalam sepekan, apabila dibandingkan dengan harga emas pada Jumat (7/2), terjadi kenaikan harga emas sebesar Rp41.000 per gram.

Harga emas Antam yang dipantau dari laman Logam Mulia, hari ini Jumat (14/2) naik sebesar Rp9.000 per gram, dari Rp1.692.000 per gram menjadi Rp1.701.000 per gram.
Dalam sepekan, apabila dibandingkan dengan harga emas pada Jumat (7/2), terjadi kenaikan harga emas sebesar Rp41.000 per gram.
Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan turut naik, yakni Rp1.552.000 per gram.
Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No. 34/PMK.10/2017.
Faktor Ekonomi Makro dan Geopolitik
Ketidakstabilan ekonomi global memainkan peran kunci. Krisis ekonomi, inflasi tinggi, dan ketegangan geopolitik, seperti perang atau ketidakpastian politik, mendorong investor mencari aset 'safe haven'.
Emas, dengan nilai yang relatif stabil bahkan cenderung meningkat saat ketidakpastian, menjadi pilihan utama. Pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina adalah contoh peristiwa yang meningkatkan permintaan emas secara signifikan.
Prediksi resesi global semakin memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai, mendorong investor untuk mengurangi risiko dengan berinvestasi pada emas.
Pelemahan mata uang akibat inflasi tinggi juga berkontribusi. Dengan mata uang yang terus melemah, emas menjadi alternatif investasi yang lebih menarik karena nilainya relatif stabil. Kondisi ini menciptakan siklus di mana ketidakstabilan ekonomi mendorong permintaan emas, yang pada gilirannya meningkatkan harganya.
Faktor Penawaran dan Permintaan
Emas merupakan sumber daya alam yang terbatas. Proses penambangan yang mahal dan memakan waktu, ditambah dengan cadangan emas yang semakin menipis, membatasi pasokan.
Sementara itu, permintaan emas terus meningkat, baik untuk investasi, perhiasan, maupun penggunaan dalam industri elektronik dan medis. Ketidakseimbangan antara pasokan yang terbatas dan permintaan yang tinggi inilah yang menjadi pendorong utama kenaikan harga.
Kebijakan Moneter dan Permintaan Bank Sentral
Kebijakan The Fed (Federal Reserve) turut memengaruhi harga emas. Penurunan suku bunga cenderung mendorong kenaikan harga emas, sementara kenaikan suku bunga dapat menekan harga.
Keputusan The Fed, oleh karena itu, selalu menjadi faktor yang perlu diperhatikan dalam mengamati pergerakan harga emas.Selain itu, pembelian emas oleh bank sentral di seluruh dunia juga meningkatkan permintaan dan mendorong harga naik.
Banyak bank sentral meningkatkan cadangan emas mereka sebagai strategi pengelolaan risiko dan diversifikasi aset, yang secara langsung mempengaruhi harga di pasar internasional.
Dampak di Pasar Domestik
Di Indonesia, selain faktor global, harga emas juga dipengaruhi oleh faktor penawaran dan permintaan di pasar domestik.
Kebijakan pemerintah, khususnya terkait pajak, juga berperan. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) yang diterapkan pada transaksi emas dapat memengaruhi harga jual dan beli emas di pasaran.