Harga Emas Antam Melonjak Tajam, Harga per Gram Tembus Segini
Harga jual emas Antam naik tajam hingga Rp13.000 per gram pada Jumat (20/9). Dengan ini, harga jual emas Antam berat 1 gram mencapai RpRp1.443.000.
Ada kabar baik bagi Anda pemilik emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam. Mengingat, harga emas Antam kembali melanjutkan tren kenaikan.
Melansir laman Logam Mulia, harga jual emas Antam naik tajam hingga Rp13.000 per gram pada Jumat (20/9). Dengan ini, harga jual emas Antam berat 1 gram mencapai RpRp1.443.000.
Selain itu harga buyback atau acuan harga yang digunakan ketika menjual kembali emas Antam naik sebesar Rp13.000 per gram. Saat ini, harga buyback emas ditawarkan Rp 1.285.000 per gram.
Berikut daftar harga terbaru emas batangan Antam belum termasuk pajak:
- Harga emas 0,5 gram: Rp771.500
- Harga emas 1 gram: Rp1.443.000
- Harga emas 2 gram: Rp2.826.000
- Harga emas 3 gram: Rp4.214.000
- Harga emas 5 gram: Rp6.990.000
- Harga emas 10 gram: Rp13.925.000
- Harga emas 25 gram: Rp34.687.000
- Harga emas 50 gram: Rp69.295.000
- Harga emas 100 gram: Rp138.512.000
- Harga emas 250 gram: Rp346.015.000
- Harga emas 500 gram: Rp691.820.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp1.383.600.000
Penyebab Harga Emas Naik
Sebelumnya, harga emas batangan dunia terus mengalami peningkatan. Penguatan harga emas terjadi setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) melonggarkan kebijakan moneter dengan memangkas suku bunga acuan 50 basis poin (bps).
Langkah the Fed tersebut mendorong emas batangan ke level tertinggi sepanjang masa. Harga emas di pasar spot naik 0,7 persen menjadi USD 2.575,90 per ounce dan harga emas berjangka AS menguat 0,1 persen menjadi USD 2.600,60. Demikian mengutip CNBC, Jumat (20/9).
Selain itu, harga emas di pasar spot mencapai rekor tertinggi di USD 2.599,92 pada perdagangan Rabu pekan ini setelah the Fed menurunkan suku bunga acuan 50 bps menjadi 4,75 persen-5 persen. Hal ini sejalan dengan harapan pelaku pasar sebelum keputusan itu.
"Jika Anda menggabungkan risiko geopolitik dengan defisit saat ini yang kita miliki, bersama dengan lingkungan imbal hasil rendah dan dolar AS yang lebih lemah, kombinasi dari semua ini adalah yang mengarah pada emas,” ujar Chief Operating Officer Allegiance Gold, Alex Ebkarian.