Naik 82 Persen, Nilai Kerja Sama Usaha Besar dan UMKM di 2021 Capai Rp 2,73 T
Merdeka.com - Kementerian Investasi/BKPM mencatat terjadi peningkatan signifikan capaian kegiatan Kemitraan Usaha Besar dengan UMKM tahun 2021. Di mana jumlah usaha besar (PMA/PMDN), naik 59 persen yaitu dari 56 menjadi 89 perusahaan PMA/PMDN.
Kemudian jumlah UMKM, naik 99 persen dari 192 menjadi 383 UMKM. Serta nilai kontrak kerjasama, naik 82 persen dari Rp1,5 triliun menjadi Rp2,73 triliun.
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal, Imam Soejoedi mengatakan, peningkatan ini terjadi seiring komitmen BKPM dalam menjembatani perusahaan-perusahaan investasi besar untuk bermitra dengan UMKM. Sehingga diharapkan akan meningkatkan kualitas UMKM dan meningkatkan peluang UMKM untuk naik kelas.
-
Bagaimana Kemnaker dorong perusahaan bantu UMKM? 'Kita dorong perusahaan-perusahaan lain melakukan hal yang sama, yakni mendukung tumbuh dan berkembangnya UMKM,' ucapnya.
-
Bagaimana Kemenkop UKM mendorong UMKM untuk terlibat dalam rantai nilai global? Untuk itu Hanung mendorong agar pelaku UMKM memanfaatkan kebijakan yang mengatur agar Pemerintah Pusat/Daerah dan BUMN berbelanja produk UMKM.
-
Apa yang dilakukan BRI untuk membantu UMKM naik kelas? “Melalui Rumah BUMN yang tersebar di Indonesia, BRI mengakselerasi para pelaku UMKM agar go modern, go digital, go online dan go global sehingga tercipta digital economy ecosystem“, pungkasnya.
-
Bagaimana Pertamina membantu UMKM naik kelas? Pertamina memiliki beragam program untuk UMKM binaannya, khususnya UMKM kerajinan, yakni program pembinaan yang meliputi pelatihan, pelibatan dalam pameran baik di dalam maupun luar negeri, pemberian akses pada sertifikasi, pemberian hibah alat teknologi tepat guna, publikasi dan promosi.
-
Bagaimana Pertamina bantu UMKM naik kelas? Pertamina rutin mengikutkan mitra binaannya pada ajang Inacraft dan berbagai pameran bergengsi lainnya di Indonesia. Melalui ajang-ajang tersebut, para pelaku UMKM dapat berinteraksi dengan konsumen baru, baik dari dalam maupun luar negeri.
-
Bagaimana BRI mendorong pertumbuhan kredit UMKM? Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun. Jumlah tersebut mengambil porsi 83,86% dari total kredit BRI.
"Pada akhirnya menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru di daerah," kata dia dalam Program Kolaborasi PMN PMDN dengan UMKM, di Bali, Nusa Dua, Sabtu (18/12).
Sebagai tindak lanjut, BKPM turut kembali menjembatani kembali perusahaan-perusahaan investasi besar untuk bermitra dengan UMKM. Untuk wilayah Sumatera sebanyak 18 Usaha Besar akan melakukan kontrak kerjasama dengan 182 UMKM dengan potensi Rp1,5 triliun.
Kemudian di Pulau Jawa sebanyak 50 Usaha Besar yang akan melakukan kontrak kerjasama dengan 124 UMKM dengan potensi Rp1 triliun. Bali dan Nusa Tenggara sebanyak 6 Usaha Besar akan melakukan kontrak kerjasama dengan 22 UMKM dengan potensi Rp95,5 miliar.
Selanjutnya, Kalimantan sebanyak 12 Usaha Besar yang akan melakukan kontrak kerjasama dengan 43 UMKM dengan potensi Rp47,7 miliar. Maluku dan Papua sebanyak 2 Usaha Besar yang akan melakukan kontrak kerjasama dengan 10 UMKM dengan potensi Rp34,3 miliar dan Sulawesi sebanyak 1 Usaha Besar yang akan melakukan kontrak kerjasama dengan 2 UMKM dengan potensi Rp2,4 miliar.
Nilai Kontrak Kerja Sama 2022 Ditarget Rp 5 T
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menargetkan, kontak kerja sama PMA/PMDN bersama UMKM meningkat pesat. Yakni, minimal sebesar Rp5 triliun di 2022 mendatang.
"Target kolaborasi PMA/PMDN bersama UMKM minimal Rp5 triliun. Itu bagian pak Imam (Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM)," ujarnya dalam acara Penandatanganan Komitmen Kerja sama Program Kolaborasi PMA/PMDN dengan UMKM di Bali, Sabtu (18/12).
Adapun, lanjut Menteri Bahlil, total nilai kontrak kerja sama antara PMA/PMDN dan UMKM tahun 2021 sebesar Rp 2,7 triliun. Nilai tersebut tumbuh 82 persen dibandingkan tahun lalu. "Di mana kontak kerja sama sebesar Rp 1,5 triliun (2020)," ucapnya.
Menteri Bahlil menerangkan, nilai kontrak di tahun ini berasal dari 383 UMKM yang telah bekerjasama dengan PMA maupun PMDN Sementara pada tahun 2020 tercatat hanya 196 UMKM yang menjalin sinergi.
"Artinya secara jumlah UMKM sudah naik, mencapai lebih dari 95,4 persen," tekannya.
Menteri Bahlil merinci, kontrak kerjasama tahun ini mayoritas dalam bentuk supply chain. Kemudian, bahan baku penolong, dan lain-lain yang sifatnya berkelanjutan.
Adapun kontrak kerjasama di tahun 2021 terdapat 77 usaha besar dengan 317 UMKM. Kemudian, proses menuju kontrak kerjasama di tahun 2022 adalah 12 usaha besar dengan 66 UMKM.
"Alhamdulillah hampir 80 persen sudah berkontrak dan tinggal 20 persen lagi yang sedang proses untuk kontrak. Sebagian akan tandatangan prosesnya kemungkinan di tahun 2022," bebernya.
Lebih lanjut, Menteri Bahlil mengajak kepada pelaku usaha berskala besar baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk meningkatkan kolaborasi bersama pelaku UMKM. Dengan begitu, akan meningkatkan porsi UMKM ke dalam rantai pasok sebagaimana yang terjadi di sejumlah negara.
"Sekarang saya pikir tidak ada negara yang maju tidak dilakukan dengan kolaborasi. Di Korea, Jepang, China itu kolaborasi semua. Ini kita perlu lakukan," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teten bilang, selama ini kemitraan antara pelaku UMKM dengan produsen besar masih bersifat kegiatan sosial saja.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaBRI terus menunjukkan komitmen dalam menopang perekonomian nasional melalui pemberdayaan UMKM.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Direktur Utama BRI Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI Triwulan II 2023 pada Rabu (30/8).
Baca SelengkapnyaHingga kini, sudah ada ratusan pengajuan kartu kredit bisnis dari HIPMI kepada BRI. Selain itu, ada pengajuan pinjaman yang sudah terealisasi sebesar Rp110 M.
Baca SelengkapnyaMenurut Sunarso terdapat lima hal yang perlu diedukasi kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari menjelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM yang mulai membaik ditopang oleh empat faktor utama.
Baca SelengkapnyaTambahan PMN Rp3 triliun disertai dengan peninjauan kembali tarif IJP.
Baca SelengkapnyaDari capaian ini, Bank DKI mencatat kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan segmen UMKM sebesar 22,78 persen, dari Rp4,41 triliun.
Baca SelengkapnyaBTN juga menerapkan tiga strategi utama untuk meningkatkan penyaluran kredit KUR sepanjang 2024.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.
Baca Selengkapnya