Pecah Rekor, Singapura Kirim 11 Ton Emas Batangan ke Amerika Serikat
Sebagian besar ekspor emas batangan dari Singapura ditujukan ke berbagai tujuan di Asia, tergantung pada lokasi yang permintaannya tinggi.

Singapura mencatatkan rekor tertinggi pengiriman emas Batangan ke Amerika Serikat. Ini menandakan, perdagangan emas yang masih sangat kacau di pasaran.
Dilansir dari Bloomberg, volume logam mulia yang dikirim dari negara kota Asia Tenggara itu ke Amerika naik menjadi sekitar 11 ton bulan lalu, atau naik 27 persen dari Desember. Angka ini merupakan jumlah terbesar sejak Maret 2022, menurut data dari lembaga negara Enterprise Singapore. Biasanya, sebagian besar arus dari Singapura menuju tujuan di Asia.
Dalam beberapa minggu terakhir, pasar emas global telah bergejolak hingga sudah mendekati rekor tertinggi.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa kemungkinan tarif dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dapat menghambat arus logam mulia telah membantu mengangkat harga emas berjangka di New York ke premi yang luar biasa lebar di atas harga acuan internasional di London. Kesenjangan itu kemudian menarik impor ke AS.
“Logam dikirim ke sana dari semua lokasi yang terdapat kilang,” kata Nikos Kavalis, direktur pelaksana di Metals Focus Ltd.
Kilang emas di Singapura
Singapura merupakan salah satu lokasi kilang emas Metalor Technology SA, sebuah fasilitas yang disertifikasi oleh London Metal Bullion Association. Seorang manajer umum Metalor yang berkantor di Singapura menolak berkomentar.
Dalam kondisi normal, sebagian besar ekspor emas batangan dari Singapura ditujukan ke berbagai tujuan di Asia, tergantung pada lokasi yang permintaannya tinggi, menurut Kavalis. Ketika konsumsi regional tidak mencukupi, emas batangan ini dikirim ke London, pasar terminal utama untuk emas.
Harga berjangka diperdagangkan sekitar $2.925 per ons di Comex ( GC=F ) pada hari Selasa, dibandingkan dengan harga logam spot sekitar $2.912 per ons di London, perbedaan sekitar $13. Pada bulan Januari, premi lebih lebar, mencapai $50 menjelang akhir bulan.
Terakhir kali terjadi lonjakan arus emas dari Singapura ke AS terjadi selama pandemi, ketika pembatasan perbatasan dan perdagangan memicu kekhawatiran tentang kemampuan menyelesaikan kontrak berjangka. Pada bulan Juli 2020, pengiriman dari negara-kota tersebut naik menjadi sekitar 26 ton.