Pembangunan Tanggul Laut Raksasa Butuh Rp778,7 Triliun, AHY: Ini Mega Infrastruktur
AHY menyebut, tanggul laut bukan bagian dari proyek strategis nasional (PSN), melainkan mega infrastruktur.
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) buka-bukaan soal rencana pembangunan tanggul laut raksasa atau giant sea wall.
AHY menyebut, tanggul laut bukan bagian dari proyek strategis nasional (PSN), melainkan mega infrastruktur.
"Yang bisa dikatakan (tanggul laut raksasa) masuk kategori bukan strategis, tapi mega infrastruktur di antaranya adalah pembangunan tanggul raksasa, giant sea wall ini, " ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Rabu (8/1).
Putra mantan Presiden SBY ini menyebutkan bahwa gagasan pembangunan tanggul laut raksasa merupakan buah pemikiran jangka panjang. Dia menyebut, studi pembangunan mega proyek tersebut terus dilakukan pemerintah untuk mengukur manfaat yang akan diperoleh.
"Giant sea wall Ini bukan juga pemikiran setahun-dua tahun terakhir, sebetulnya sudah cukup lama dan kita sedang meneliti lebih lanjut membuka dokumen-dokumen yang telah ada sebelumnya termasuk feasibility study (studi kelayakan) yang dilakukan era sebelumnya untuk kembali mempelajari apakah memang masih relevan atau ada hal-hal yang perlu terus kita perbaiki," tegasnya.
Pada era pemerintahan Prabowo pembangunan awal tanggul laut raksasa akan dilakukan di wilayah pantai Utara Jakarta. Adapun, panjang tanggul laut pada tahap pertama tersebut mencapai 21 kilometer.
"Pada prinsipnya adalah seperti yang diadakan oleh pak Presiden Prabowo Subianto juga bahwa memang kita fokus utamanya di pantai Utara Jakarta itu sudah ada hitungan-hitungannya, contohnya 21 kilometer kita harapkan bisa selain diperkuat tanggul," ucapnya.
Hanya saja, pembangunan tanggul laut raksasa tersebut masih menghadapi masalah anggaran. Saat ini, pemerintah masih mencari peluang untuk memperoleh sumber anggaran untuk pembangunan mega infrastruktur tersebut.
"Kita menghadapi ada keterbatasan anggaran di sana-sini, kita harus mencari sumber-sumber pendanaan yang juga kredibel ini akan terus kami pikirkan. Tentunya menunggu arahan Presiden, pemerintah tidak bisa sendirian kita melibatkan atau ingin memperkuat skema kerjasama pemerintah dan badan usaha investasi harus kita hadirkan baik dari dalam maupun luar negeri," keluhnya.
Ke depan, pembangunan tanggul laut raksasa akan menyasar wilayah pesisir pantai Utara Jawa yang mengalami permasalahan banjir rob hingga penurunan muka tanah. Seperti wilayah Semarang dan sekitarnya.
"Kita tahu bukan hanya Jakarta yang menghadapi ancaman banjir rob atau land subsidence (penurunan muka tanah) tadi, di wilayah Semarang, Jawa Tengah termasuk Demak ya kita mau meninjau juga termasuk juga di utara Pulau Jawa secara keseluruhan, sekali lagi kita dihadapkan pada tantangan alam bagi masyarakat kita terutama di pesisir pantai," tandasnya.
Proyek Tanggul Laut Raksasa Pulau Jawa Telan Anggaran Rp778,7 Triliun
Sebelumnya, pemerintah akan membangun mega proyek tanggul laut pulau Jawa atau giant sea wall. Pembangunan Tanggul Laut Pulau Jawa diperkirakan memakan waktu 40 tahun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat, biaya pembangunan giant sea wall mencapai Rp164,1 triliun untuk tahap pertama melalui skema pendanaan Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Adapun, total anggaran untuk pembangunan Tanggul Laut Pulau Jawa diperkirakan mencapai USD50 miliar. Nilai ini setara Rp778,78 triliun dengan asumsi kurs Rp15.575 per USD
Airlangga menyebut, pembangunan mega proyek Tanggul Laut Pulau Jawa untuk mengatasi ancaman penurunan muka tanah (land subsidence) dan fenomena banjir rob yang sering terjadi di kawasan Pantura Jawa.