Pemerintah Klaim Harga Beras Turun, BPS Ungkap Fakta Lain
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
BPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat harga beras masih mahal di tingkat eceran atau konsumen. Bahkan secara tahunan (year on year), harga beras tertinggi sejak tahun 2011.
"Inflasi beras year on year sebesar 20,07 persen ini tertinggi kalau kita bandingkan sejak Februari 2011. Pada saat itu sempat ada inflasi beras lebih tinggi sebesar 23,34 persen," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers BPS, Senin (1/4).
Namun, tekanan inflasi sudah mulai menurun lantaran akan menghadapi panen raya.
"Pada Maret 2024 tekanan inflasi beras terlihat mulai melemah seiring dengan mulainya panen raya. Artinya terjadi peningkatan produksi beras di domestik," ujar Amalia.
Kendati harga beras sudah memasuki tren penurunan, namun BPS mencatat harga beras di tingkat eceran pada Maret 2024 masih naik 2,06 persen secara bulanan dan 20,07 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp15.517/kg.
Selain itu harga beras di tingkat grosir juga masih mahal. Harganya naik masing-masing 0,90 persen secara bulanan dan secara tahunan 20,64 persen yakni di kisaran Rp 14.528/kg.
Lebih lanjut, BPS mencatat pada Maret 2024 harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dikisaran Rp 6.736/kg. Harga tersebut telah turun 7,24 persen secara bulanan.
merdeka.com
Selanjutnya, harga Gabah Kering Giling (GKG) pada Maret 2024 di kisaran Rp8.121/kg atau turun 5,47 persen. Namun secara bulanan masih tinggi 34,22 persen secara tahunan.
Diberitakan sebelumya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan harga beras sudah mengalami tren penurunan.
Di beberapa wilayah bahkan, kata Zulkifli harga beras sudah turun hingga Rp3.000 per kilogramnya.
"Harga beras sudah turun. Ada yang Rp3.00, ada yang Rp2.000 dan ada yang Rp1.000, yang jelas sudah tidak naik lagi," kata Zulkifli dalam acara Apel Siaga Pengamanan Pasokan Harga Pangan Jelang Idulfitri di Jakarta, Senin (1/4).
Turunnya harga beras ini kata Zulkifli lantaran sejumlah daerah sudah mulai memasuki masa panen.
Dalam catatannya, sudah ada 3,8 juta ton beras hasil panen musim ini.
"Sudah panennya 3,8 juta ton, sementara yang diperlukan tiap bulan 2,4 juga ton. Jadi makanya harga sudah turun," kata Zulkifli.
Padahal Pemerintah gencar membagikan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras.
Baca SelengkapnyaHarga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.
Baca SelengkapnyaBapanas memperkirakan, pada panen raya kali ini produksi beras nasional akan cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAngka inflasi bulan ini lebih rendah dari Maret 2024 sebesar 0,52 persen,
Baca Selengkapnya"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaSebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca Selengkapnya