Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Ada beberapa isu yang menjadi perhatian pemerintah di tahun 2024.
Pemerintah Waspadai Konflik Timur Tengah Hingga Pelemahan Ekonomi China
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kepada para menterinya untuk tetap waspada dan mengantisipasi terhadap pelemahan ekonomi di China yang merupakan mitra dagang Indonesia.
"Pelemahan ekonomi China sebagai mitra dagang Indonesia juga harus kita antisipasi, ini penting sekali," ujar Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian, Jakarta, Jumat (22/12).
Di samping itu, Jokowi juga menyoroti pengetatan kebijakan moneter Amerika Serikat (AS) yang terus menekan arus modal negara-negara berkembang dan menekan stabilitas sektor keuangan.
"Untuk itu yang paling penting menurut saya adalah konsisten dalam langkah, bergerak secara berkelanjutan dan bekerja sinergis antara pemerintah dan swasta," imbuhnya.
Jokowi pun sedikit khawatir terhadap harga komoditas pangan termasuk beras.
Sebab Indonesia telah menghadapi El Nino yang mengakibatkan produksi beras menurun. Bahkan di tahun 2024 diperkiraan, produksi beras tak akan kembali normal.
Tak hanya itu, Kepala Negara itu bilang ketidakpastian global akan terus berlanjut, khususnya konflik Timur Tengah yang memicu kenaikan harga minyak global.
"Meski tadi Bu Menkeu (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati) bisik-bisik ke saya, 'Urusan harga minyak Pak kelihatannya tidak akan bergejolak naik lagi. Ini perlu disyukuri," jelas Jokowi.
Sebelumnya, Jokowi mengaku, menahkodai kapal besar negara Indonesia di dalam gelombang ketidakpastian ekonomi global sangatlah tidak mudah. Keinginan Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi yang tumbuh lebih baik. Tetapi dia mengimbau untuk tetap dalam kehati-hatian.
Merdeka.com
"Ekspansif boleh tetapi dalam kalkulasi super hati-hati," ucap Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian, Jakarta, Jumat (22/12).
Dia menyebut sudah ada 96 negara masuk menjadi pasien International Monetary Fund (IMF), kemudian anggota Asian Development Bank (ADB) yang berjumlah 57 negara dan 32 negara di antaranya berada dalam kondisi ekonomi keuangan fiskalnya juga sangat berat.
Kendati demikian, memasuki tahun 2024, ia mengingatkan tidak ada alasan untuk tidak optimis. Sebab Jokowi menilai Indonesia memiliki modal optimis, baik modal ekonomi maupun modal politik.
"Tahun 2024 saya namai tahun yang harus penuh dengan optimisme, angka-angkanya tadi sudah disampaikan oleh Pak Menko Perekonomian. Mengapa? Ya kita memiliki modal untuk optimis itu, baik modal ekonomi maupun juga modal politik," terang dia.
Merdeka.com