Perjalanan Hidup Soegiharto Sosrodjojo, Sosok Visioner di Balik Teh Botol Sosro
Soegiharto Sosrodjojo lahir pada 23 November 1929 di Slawi, Jawa Tengah, sebuah daerah yang dikenal sebagai pusat produksi teh.
![Perjalanan Hidup Soegiharto Sosrodjojo, Sosok Visioner di Balik Teh Botol Sosro](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/newsCover/2025/1/29/1738136427627-wpn3hk.jpeg)
Teh Botol Sosro merupakan salah satu minuman siap saji yang telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat Indonesia. Namun, di balik kesuksesannya, ada sosok visioner yang berjasa dalam membangun dan memperkenalkan minuman teh siap minum tersebut. Di adalah Soegiharto Sosrodjojo, pria yang membawa perubahan besar dalam industri minuman di tanah air.
Soegiharto Sosrodjojo lahir pada 23 November 1929 di Slawi, Jawa Tengah, sebuah daerah yang dikenal sebagai pusat produksi teh.
-
Siapa pendiri Teh Botol Sosro? Kabar duka datang dari pendiri Teh Botol Sosro, Soegiharto Sosrodjojo, yang tutup usia pada Jumat, 24 Januari 2025, di usia 96 tahun.
-
Kapan Teh Botol Sosro muncul? Pada tahun 1969, muncul gagasan untuk menjual teh siap minum atau ready to drink tea dalam kemasan botol dengan nama Tehbotol Sosro. Nama tersebut diambil dari nama teh seduh 'Teh Cap Botol' dan nama keluarga pendiri yakni 'Sosrodjojo'.
-
Teh Botol Sosro apa? Tehbotol Sosro hanya menggunakan bahan baku asli dan alami. Daun tehnya dipetik dari perkebunan sendiri. Kemudian diolah menjadi teh wangi yaitu teh hijau yang dicampur bunga melati dan bunga gambir. Sehingga menghasilkan rasa yang unik, ke-khas-annya selalu terjaga dan terjamin kualitasnya.
-
Dimana Teh Botol Sosro diproduksi? Saat ini PT. Sinar Sosro sudah mempunyai 12 pabrik yang tersebar diseluruh Indonesia yakni, di Medan, Palembang, Jakarta, Tambun, Cibitung, Ungaran, Gresik, Mojokerto, dan Gianyar.
-
Apa peran Soemitro Djojohadikoesoemo? Buku Konglomerasi: Negara dan Modal dalam Industri Otomotif Indonesia (Chalmers: 1996) menyebutkan, yang lain tetap bersikukuh bahwa Soemitro lah yang secara efektif mengadakan lobi-lobi untuk kepentingan Astra pada awal Orde Baru (hlm 185).
-
Apa cita-cita Soerjadi Soerjadarma? Setelah lulus pendidikan SMA, Soerjadi sudah memiliki cita-cita menjadi seorang penerbang.
Dia merupakan anak keenam dari sepuluh bersaudara dalam keluarga Sosrodjojo, yang telah lama berkecimpung dalam industri teh sejak tahun 1940-an.
Keluarga Sosrodjojo awalnya mendirikan usaha Teh Cap Botol, yang memproduksi teh seduh berkualitas tinggi dan memasarkannya secara tradisional di sekitar Slawi. Mereka menggunakan metode penjualan konvensional, di mana teh dikemas dalam bentuk daun kering dan dijual ke konsumen untuk diseduh sendiri di rumah.
Namun, keluarga ini memiliki visi yang lebih besar. Mereka ingin memperkenalkan budaya minum teh ke wilayah yang lebih luas, terutama ke Jakarta, yang pada saat itu masih belum familiar dengan tradisi minum teh seperti di Jawa Tengah.
Pada tahun 1965, Soegiharto dan saudara-saudaranya memutuskan untuk memperluas pasar mereka ke ibu kota. Namun, tantangan besar muncul. Di Jakarta, kebiasaan minum teh belum terlalu populer, dan masyarakat belum terbiasa menyeduh teh sendiri. Untuk mengatasi kendala ini, mereka menerapkan strategi pemasaran unik yang disebut "Coba Rasa".
Mereka mendatangi pasar-pasar dan pusat perbelanjaan, lalu menyeduh teh secara langsung dan membagikannya secara gratis kepada para pengunjung, dengan harapan masyarakat akan tertarik dan mulai membeli produk mereka.
Kendala Lain Dihadapi
Namun, ada kendala lain. Demonstrasi penyeduhan teh ini memakan waktu lama, dan sering kali pengunjung sudah pergi sebelum mereka bisa mencoba rasanya. Selain itu, kondisi lapangan yang panas dan berdebu membuat penyeduhan teh di tempat terbuka menjadi kurang higienis. Dari tantangan inilah muncul ide revolusioner, yaitu mengemas teh yang sudah diseduh ke dalam botol agar lebih praktis dan siap minum.
Pada tahun 1969, Soegiharto dan keluarganya akhirnya menemukan solusi terbaik, menjual teh yang sudah diseduh dalam kemasan botol kaca. Produk ini kemudian diberi nama “Teh Botol Sosro”, mengacu pada merek "Teh Cap Botol" dan nama keluarga mereka, "Sosrodjojo".
Keputusan ini terbukti sebagai terobosan besar, “Teh Botol Sosro” menjadi produk teh siap minum dalam kemasan pertama di dunia, jauh sebelum konsep ini diadopsi oleh perusahaan minuman global lainnya.
Namun, perjalanan belum selesai. Pada awalnya, banyak toko dan pedagang enggan menjual produk ini karena mereka menganggap teh dalam botol bukanlah sesuatu yang biasa dikonsumsi.
Untuk mengatasi tantangan ini, Soegiharto menerapkan strategi baru yang dikenal dengan istilah "ESL" (Enter, Selling, and Leaving), yaitu masuk ke toko, meletakkan produk di rak, lalu pergi.
Strategi ini sangat efektif. Konsumen mulai penasaran dan membeli Teh Botol Sosro. Permintaan pun terus meningkat, hingga akhirnya produk ini menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Dirikan PT Sinar Sosro
Pada 17 Juli 1974, Soegiharto resmi mendirikan PT Sinar Sosro sebagai perusahaan yang memproduksi dan mendistribusikan Teh Botol Sosro secara lebih luas. Pabrik pertama mereka dibangun di Bekasi, Jawa Barat, yang kemudian berkembang menjadi salah satu perusahaan minuman terbesar di Indonesia.
Di bawah kepemimpinan Soegiharto, PT Sinar Sosro terus berinovasi dan mengembangkan berbagai varian produk, seperti Teh Celup Sosro, Fruit Tea, S-Tee, dan Joy Tea.
Tak hanya itu, perusahaan ini juga mulai melakukan ekspansi ke luar negeri, menjadikan Teh Botol Sosro sebagai produk minuman Indonesia yang dikenal di mancanegara.
Setelah bertahun-tahun membangun bisnisnya, Soegiharto tutup usia pada 24 Januari 2025 dalam usia 95 tahun. Namun, warisan yang ia tinggalkan tidak hanya sebatas bisnis, tetapi juga inovasi dan inspirasi bagi dunia usaha di Indonesia. Teh Botol Sosro kini bukan hanya sekadar minuman, tetapi juga bagian dari budaya dan identitas kuliner Indonesia.
Dengan moto "Apapun Makanannya, Minumnya Teh Botol Sosro", warisan yang dia tinggalkan akan terus dikenang dan dinikmati oleh generasi mendatang.