Pernah Dimiskinkan Negara, Kini Miliarder Mohammed Mansour Punya Harta Kekayaan Rp50 Triliun
Miliarder Mesir, Mohamed Mansour yang membagikan 7 pelajaran yang menghantarkannya sukses jadi orang kaya lagi.
Miliarder Mesir, Mohamed Mansour yang membagikan 7 pelajaran yang menghantarkannya sukses jadi orang kaya lagi.
Pernah Dimiskinkan Negara, Kini Miliarder Mohammed Mansour Punya Harta Kekayaan Rp50 Triliun
Pernah Dimiskinkan Negara, Kini Miliarder Mohammed Mansour Punya Harta Kekayaan Rp50 Triliun
Melihat tokoh ternama di dunia beserta bisnisnya yang sukses terkadang menimbulkan rasa penasaran akan proses mereka menuju puncak capaiannya sekarang.
Tak jarang para pengusaha membagikan sudut pandangnya mengenai bisnis. Seperti miliarder asal mesir, Mohamed Mansour yang membagikan 7 pelajaran dalam berbisnis berdasarkan pengalamannya.
Melansir dari Forbes, Mohamed Mansour merupakan miliarder asal Mesir yang mendirikan Mansour Group.
Mansour Group bergerak di berbagai sektor bisnis. Mulai dari otomotif, pasar modal, konsumen dan ritel, peralatan industri, teknologi, logistik, dan jasa.
Dia tercatat memiliki kekayaan bersih USD3,2 miliar atau setara dengan Rp50,8 triliun.
Selama hidupnya, dia mengalami berbagai rintangan.
Mulai dari kecelakaan serius, keluarganya kehilangan kekayaan karena program pemerintah, perjuangan melawan kanker, hingga pada akhirnya berhasil bangkit dan membangun kerajaan bisnis miliaran dolar.
Ketekunannya menunjukkan kesulitan dan kegagalan bukanlah akhir dari segalanya.
Mohamed Mansour membagikan 7 pelajaran bisnis yang bisa dipetik dari pengalaman hidup dan bisnis, berikut ulasannya:
1. Konsisten dalam Pengiriman
Konsisten dalam ucapan maupun tindakan menunjukan kualitas dalam berbisnis. Dulu saat awal berbisnis Mansour tidak lebih terkenal dari ayahnya.
Tapi strateginya sengaja menaruh angka produksi kecil diawal, tapi memenuhinya dan bahkan melebihi ekspektasi.
"Jika saya tahu saya akan membuat 100 mobil, saya akan mengatakan 50," ucap Mansour pada Forbes dikutip Selasa (2/4).
Hal tersebut akan menunjukan kemampuan melebihi ekspektasi dan menarik kepercayaan mitra bisnis.
Meskipun sudah mapan dalam bisnisnya, dia tetap memperhatikan prinsip ini.
2. Lihat Peluang di Pasar
Cari tahu sesuatu yang tidak ada di pasar. Amati dan mencari tahu yang bisa dilakukan tapi tidak bisa dilakukan orang lain.
Contohnya pada saat awal Mansour memulai bisnis di pertengahan 19970-an. Mansour berdagang barang antara Amerika Serikat (AS) dan Mesir, dengan modal pengalamannya bertahun-tahun di AS.
“Tidak ada seorang pun yang bisa berbicara bahasa tersebut atau memahami cara Amerika melakukan bisnis di Mesir, kecuali kami, tiga bersaudara pada saat itu,” kata Mansour.
Terbukti saat para pedagang Mesir lain terkendala dengan bahasa dan budaya, Mansour bisa melewatinya.
merdeka.com
3. Jangan Duduk di Ujung Meja
Mansour mengatakan saat rapat dia memilih duduk di sudut lain dan membiarkan kursi pemimpin kosong. Dia tidak menempatkan dirinya sebagai penentu bisnis.
Dengan begitu, semua akan terasa setara, kerja sama tim dan loyalitas di antara rekan-rekannya, semua orang bisa mengeluarkan ide cemerlang.
“Orang-orang yang saya kenal akan mengatakan yang sebenarnya kepada saya. Dan mungkin mereka lebih pintar daripada saya,” ungkap Mansour.
4. Jangan Hidup dalam Bayang-bayang
Saat bisnis berkembang, mungkin banyak orang yang akan fokus pada yang dijalani dan tujuan awalnya.
Tapi Mansour menghindari itu. Dia memilih untuk beralih fokus ke masa depan dengan berinovasi dan menentukan batasan-batasan baru.Semisal investasi pada teknologi dan memastikan rekan-rekan muda peka terhadap tren dan ide-ide baru.
“Kami mendatangkan pria dan wanita cerdas yang lebih muda dan memiliki visi. Mereka bisa memberi saran kepada kita,” ucap Mansour.
Hal itu membuat berkembang sambil mempelajari resiko yang ada tanpa menyia-nyiakan peluang yang ada.
5. Berteman dengan Karyawan di Luar Pekerjaan
Memilih akrab dengan bersahabat dengan rekan-rekan di kantor merupakan hal baik.
Namun, sangat perlu menentukan batas wajar di tempat kerja agar tidak kelewatan karena hal itu bisa dampak pada loyalitas rekan kerja.
6. Jangan Meremehkan Ekonomi Makro
Belajar dari kesalahannya yang tidak memperhatikan dampak politik dan perubahan ekonomi yang ternyata berpengaruh terhadap bisnisnya.
Daya Impor, nilai mata uang, inflasi sangat perlu diperhatikan untuk menghindari kebangkrutan.
“Ekonomi makro adalah kuncinya, apa dampaknya terhadap perekonomian,” kata Mansour.
7. Ubah Kesulitan Menjadi Keuntungan
Sebelum mengalami kecelakaan, Mansour sangat menyukai olahraga. Kecelakaan membuat Mansour tidak bisa berolahraga lagi. Dia menghadapi semuanya sendiri tanpa hiburan.
Namun, keadaan tersebut membuat Mansour menjadi seorang pemikir. Pada saat keluarganya kehilangan kekayaan, Mansour belajar tentang nilai uang.
Dia menyadari hal tersebut membuatnya, berkembang dengan cara lain.
Sehingga, memanfaatkan situasi sulit yang menantang untuk tumbuh. Melalui belajar pada akhirnya bisa mencapai kesuksesan.