Pertamina Ajak Masyarakat Kawal Kualitas BBM
Pertamina turut meminta maaf atas dugaan korupsi tata kelola minyak di pertamina patra niaga.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri, membuka peluang bagi pihak ketiga dan masyarakat untuk ikut mengawasi kualitas dan spesifikasi bahan bakar minyak (BBM) yang kini tengah jadi sorotan publik. Simon menyambut baik usulan untuk melibatkan pihak independen dalam uji kualitas BBM, sebagai upaya meningkatkan transparansi dan kepercayaan publik terhadap produk-produk Pertamina, baik subsidi maupun non-subsidi.
“Gagasan ini sangat baik dan kami sambut dengan positif. Dengan adanya pihak ketiga yang lebih independen, uji kualitas bisa dilakukan dengan standar yang lebih dapat diterima,” ujar Simon dalam konferensi pers pada Senin (3/3).
Selama ini, uji lab BBM Pertamina dilakukan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) yang berada di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Namun, Pertamina juga terbuka terhadap usulan untuk melibatkan lebih banyak lembaga independen guna memastikan kualitas yang lebih transparan.
Keterlibatan Masyarakat dalam Pengawasan
Simon juga mengungkapkan bahwa Pertamina sangat mendukung keterlibatan masyarakat dalam mengawasi kualitas BBM yang beredar di pasaran. Masyarakat dapat menghubungi call center Pertamina di nomor 081417081945 untuk melaporkan keluhan atau temuan terkait BBM. Saat ini, layanan tersebut tersedia melalui SMS, namun Pertamina tengah mempersiapkan agar layanan ini dapat diakses melalui WhatsApp.
"Kami juga mendorong masyarakat untuk ikut serta mengawasi. Ini adalah hal yang sangat penting karena menyangkut kehidupan banyak orang dan hak rakyat Indonesia," ungkap Simon.
Minta Maaf atas Kasus Dugaan Korupsi
Di tengah sorotan terhadap kualitas BBM, Simon juga tidak luput meminta maaf kepada masyarakat atas kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah yang belakangan menghebohkan. Ia menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas insiden tersebut, yang dinilai mencoreng nama baik perusahaan.
"Saya ingin menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas peristiwa yang terjadi baru-baru ini. Ini memang menjadi ujian besar bagi kami," kata Simon.
Meski demikian, Simon mengapresiasi penindakan hukum yang dilakukan oleh Kejaksaan Agung terhadap dugaan pelanggaran hukum yang melibatkan anak usaha Pertamina pada periode 2019-2023.
"Kami sangat mendukung upaya Kejaksaan Agung dan akan terus membantu jika diperlukan data atau keterangan tambahan. Kami komitmen untuk selalu mengikuti prinsip good corporate governance dan menggunakan kesempatan ini untuk memperbaiki diri," imbuhnya.