PLN klaim sudah gunakan gas untuk pembangkit listrik
Merdeka.com - PT PLN (persero) menyatakan pembangkit listrik di Pulau Bunyu, Kalimantan Timur sudah menggunakan gas terhitung sejak Oktober 2012. Langkah ini diambil sebagai bagian dari mengurangi ketergantungan dari Bahan Bakar Minyak (BBM).
Direktur Operasi Indonesia Bagian Timur Vickner Sinaga mengatakan, saat ini pembangkit listrik Pulau Bunyu sudah 100 persen menggunakan gas. Oleh sebab itu, PLN melakukan pemasaran keliling menawarkan pemasangan listrik ke rumah-rumah yang berada di pulau teresebut.
"Sejak Oktober sudah 100 persen pakai gas, jadi kita kejar 100 persen kita mau jemput bola," ujar Vickner, di Jakarta, Selasa (27/11).
-
Apa sumber energi utama untuk listrik di Pulau Miang? Bahkan, listrik yang dikelola oleh Bumdes setempat adalah energi terbarukan yang ramah lingkungan.
-
Bagaimana BPH Migas tingkatkan konsumsi gas bumi? BPH Migas terus mendorong peningkatan konsumsi gas dalam negeri serta memberikan dukungan penyediaan energi bersih lewat penetapan harga gas bumi melalui pipa.
-
Dimana energi panas bumi bisa didapatkan? Di beberapa tempat di dunia, panas bumi dapat diambil langsung dari permukaan bumi atau dengan mengebor sumur panas bumi.
-
Bagaimana listrik di Pulau Miang dikelola? 'Sampai sekarang kami masih menggunakan PLTS ini dengan baik, pengelolaannya langsung ke desa,' katanya.
-
Bagaimana PLTU Batang mendapat predikat Proper Biru? Pada Selasa (26/12) lalu, PLTU Batang mendapat predikat 'Proper Biru' pada program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup 2023 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
Vickner menyebutkan, pembangkit listrik Pulau Bunyu membutuhkan gas sebesar 0,5 juta kaki kubik per hari (million metric standart cubic feet per day/mmscfd) dan dapat menghasilkan listrik sebesar 2 mw, dengan harga gas USD 5 per mmbtu.
"Kapasitas 2 Mw, itu dulu pakai diesel sekarang sudah kita jahit pake kabel," tegasnya.
Vickner mengungkapkan, pasokan gas diperoleh dari anak usaha Pertamina yaitu Pertamina EP. Kerjasama PLN dan Pertamina EP merupakan bentuk pelaksanaan penghematan BBM yang sesuai instruksi presiden.
"Jadi kerjasama ini tanpa solar, ini upaya PLN, ini menhilangkan pemakaian BBM," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Upaya ini merupakan salah satu inovasi dan komitmen korporasi dalam mengurangi emisi karbon di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPembangkit berkapasitas 50 MW tersebut merupakan unit baru, yang akan memenuhi kebutuhan listrik di daerah Kawasan Industri Kabil dan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan tandan kosong kelapa sawit untuk biomassa berpotensi besar, karena sumbernya melimpah.
Baca SelengkapnyaDalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power pun berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaPLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaPGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaEnergi yang lebih kompetitif dan ramah lingkungan dapat menjadi penggerak produksi pelanggan dan penurunan penggunaan BBM maupun gas tabung bersubsidi.
Baca SelengkapnyaInfrastruktur gas bumi PGN Area Batam tersebar dan melewati beberapa kawasan industri seperti Tanjung Uncang.
Baca SelengkapnyaSeluruh pencapaian PLN saat ini tak lepas dari komitmen kuat diiringi dengan kerja keras dari seluruh insan yang mampu beranjak dari masa lampau.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanannya, subholding generation company terbesar se-Asia Tenggara ini, terus mengakselerasi pemenuhan energi hijau menuju net zero emission.
Baca Selengkapnya