Potong rantai distribusi, aplikasi ini bisa pertemukan petani dengan pembeli
Merdeka.com - Indonesia selama ini terkenal dengan produk pertaniannya. Lahan yang subur membuat beberapa produksi pertanian melimpah bahkan sempat di ekspor ke beberapa negara.
Namun demikian, para petani diakui masih mengalami kendala terutama dalam memasarkan hasil pertaniannya. Luasnya wilayah Indonesia serta panjangnya rantai distribusi menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi petani.
Kondisi inilah yang menggerakkan Mahendra Sitepu untuk menginisiasi platform digital bernama 'PakTaniDigital'. Ini merupakan solusi terpadu berbentuk aplikasi digital yang mempertemukan petani dengan pembeli. Melalui aplikasi ini seluruh petani dapat beriklan gratis.
-
Bagaimana Pemkot membantu para petani? Pemerintah melalui PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), membantu mulai dari media tanam, bibit, pupuk, hingga instalasi hidroponik.
-
Siapa yang membantu petani milenial ini? Tak hanya lahan sendiri, Aksin juga memiliki petani yang bermitra dengannya. Bila ditotal, luas lahan dari petani mitra itu mencapai lebih dari 50 hektare.
-
Siapa yang harus mengorkestrasikan stakeholder pertanian di Kaltim? Siapapun gubernur yang akan memimpin Kaltim nantinya, menurut Akmal, harus mampu mengorkestrasikan seluruh stakeholder pertanian demi mewujudkan kemandirian pangan daerah.
-
Bagaimana cara petani Sukomakmur menjual hasil panen? Untuk penjualan, di Desa Sukomakmur para petani sudah punya pembelinya sendiri.
-
Bagaimana Kementan fasilitasi petani? 'Pak Amran itu saya kenal visinya sangat baik dan saya yakin dengan yang dikatakannya hari ini di Kalimantan Selatan dan kemarin di Sumatera Selatan bahwa dia melakukan percepatan tanam.' Maka saya dan teman-teman petani akan bergerak untuk mencapai (target.red) produksi kita, terutama palawija, padi, kedelai, dan jagung. Itu akan kita genjot,' ungkap Yadi saat ditemui seusai menghadiri kegiatan 1st Agri-Invesment Forum and Expo (AIFE) 2023, di Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis, 16 November 2023.
-
Siapa yang membantu petani rempah? “Kami menindaklanjuti MoU dengan Sido Muncul beberapa waktu lalu. Isi kerjasamanya, melingkupi para petani penghasil rempah yang tergabung dalam koperasi akan menjadi bagian dari rantai di industri jamu Sido Muncul,“ kata Menkop dan UKM, Teten di Pabrik Sido Muncul.
"Memang kita keluarga petani melihat permasalahan petani ini sedemikian ruwet ya. Tanah, manajerial, permodalan pasca panen dan sebagainya. Sebagai anak petani yang sedikit melek digital kita justru melihat, masalah rantai dagang ini secara digital bisa dicari solusinya," ungkapnya ketika ditemui Merdeka.com, di Acara Asian Agriculture and Food Forum (ASAFF), di JCC, Jakarta, Sabtu (30/6).
Tak hanya mempertemukan petani dengan pembeli. Aplikasi ini juga menjadi wadah untuk mempertemukan stakeholder sektor pertanian, seperti penjual alat-alat pertanian, pemilik angkutan, investor dan pemerintah.
"Kita inisiatif petani bisa mencari end user, pertama ibu rumah tangga, tapi hendaknya nanti bisa ke pelaku usaha seperti pengusaha restoran, eksportir, supermarket. Dengan demikian, posisi tawar petani pasti akan meningkat, dan harga komoditas juga," kata dia.
Sejauh ini, tanggapan pelaku sektor pertanian sangat positif. Pengguna aplikasi ini sejak diluncurkan 5 bulan lalu sudah mencapai 50.000 pengguna.
"Walau kita baru jalan 5 bulan pengguna kita sudah 50.000. di aplikasi 20.000, sementara di sosial media dan di web itu sudah hampir 30.000 lebih. Saya pikir ini langkah baik dan kita surprise," jelas dia.
Diharapkan, aplikasi ini terus berkembang dan semakin membantu memberi solusi terhadap masalah rantai dagang yang dihadapi petani. "PakTaniDigital ini menyadari bahwa masalah itu banyak, tapi kalau kita mau selesaikan masalah ini, nggak ada yang sanggup," tegasnya.
"Semua fitur belum semua aktif tapi kita mau semua orang bisa menangkap visi besar kita. Silakan yang bisa dapat manfaat dari aplikasi ini, silakan ambil manfaat," tandasnya. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satuan Tugas Khusus Pencegahan Korupsi (Satgassus) Mabes Polri, Hotman Tambunan mengatakan, masyarakat Indonesia berprofesi petani sangat banyak.
Baca SelengkapnyaKementan turut meluncurkan Aplikasi Perizinan Pertanian pada 1st AIFE 2023. Aplikasi ini akan menjadi pintu masuk pelayanan perizinan.
Baca SelengkapnyaPerum Bulog dan PT. Pupuk Indonesia bekerja sama meningkatkan produktivitas pertanian dan pembelian hasil panen petani.
Baca SelengkapnyaBagi petani yang memenuhi syarat penerima pupuk subsidi namun tidak memiliki KTP, dapat mengunjungi pemerintah daerah atau kelurahan setempat.
Baca SelengkapnyaMarketplace akan didorong menjadi wadah bagi produsen benih legal untuk memasarkan benih bermutu sehingga meningkatkan akses masyarakat terhadap benih bermutu.
Baca SelengkapnyaKetua Klaster Mitra Bery, Wihaya mengungkapkan bahwa BRI telah menjadi mitra yang membina klister untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaAplikasi iPubers telah dilengkapi dengan fitur geo-tagging dan timestamp, yang mencatat lokasi dan waktu transaksi.
Baca SelengkapnyaIni memerlukan dukungan berbagai stakeholder terkait, meliputi pemerintah, produsen dan distributor alsintan, lembaga pelatihan, hingga lembaga pembiayaan.
Baca SelengkapnyaTelkom berupaya mendigitalisasikan para pelaku budi daya rumput laut di NTT.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten optimis kerja sama dengan RSPO akan memperkuat korporatisasi petani sawit sekaligus memperkuat produksi kelapa sawit dari hulu hingga hilir.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berhasil melaksanakan offtake 100% hasil panen pada hari pertama
Baca SelengkapnyaDalam upaya mengoptimalkan distribusi pupuk subsidi, Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat program I-Pubers.
Baca Selengkapnya