Profil Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya: Dari Intel Kopassus, Operasi Timor Timur dan Aceh, Hingga jadi Dirut Bulog
Latar belakang pendidikan dan karier militer Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya yang gemilang, khususnya dalam posisi-posisi strategis.

Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya, ditunjuk menjadi Direktur Utama Perum Bulog. Dia memiliki perjalanan karier militer yang panjang dan cemerlang sebelum terjun ke dunia BUMN.
Mayjen Novi Helmy lulusan Akademi Militer tahun 1993 dari Infanteri, khususnya Kopassus. Pendidikannya juga meliputi gelar S1 Ilmu Hubungan Internasional dan S2 Ilmu Pemerintahan dari Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani).
Pengalamannya yang kaya akan kepemimpinan dan strategi militer menjadikannya figur yang menarik untuk dikaji.
Karier Militer
Sejak awal kariernya, Novi Helmy Prasetya telah menunjukkan dedikasi dan kemampuannya dalam berbagai posisi strategis. Dia pernah menjabat sebagai Komandan Peleton di Batalyon Infanteri 125/Simbisa dan Yonif 100/Prajurit Setia.
Pengalaman memimpin pasukan di garis depan ini memberikannya dasar kepemimpinan yang kuat dan pemahaman mendalam tentang manajemen tim. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kopassus, yang mengharuskannya memiliki kemampuan analisis situasi strategis yang tajam dan ketelitian tinggi.
Jabatan ini melatihnya untuk berpikir strategis dan mengambil keputusan tepat berdasarkan informasi yang akurat.Karier Novi Helmy Prasetya terus menanjak.
Dia pernah menjabat sebagai Komandan Grup D Paspampres (2013-2015), bertanggung jawab atas pengamanan khusus tamu negara dan pejabat penting.
Pengalaman ini memberikannya wawasan tentang protokol kenegaraan dan manajemen risiko tingkat tinggi. Kemudian, ia menjabat sebagai Komandan Korem 061/Suryakancana (2019-2020), memimpin komando resort militer di wilayah Bogor dan sekitarnya.
Jabatan ini mengembangkan kemampuannya dalam memimpin organisasi besar dan mengelola sumber daya manusia yang signifikan.
Setelah itu, ia menjabat sebagai Asisten Personel Kogabwilhan III (2019-2021), berfokus pada pengelolaan personel dan sumber daya manusia. Pengalaman ini memberikannya keahlian dalam manajemen SDM, termasuk rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan karier.
Dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Garnisun Tetap I/Jakarta (2021-2022), memastikan keamanan di wilayah Jakarta. Jabatan ini menuntut kemampuan koordinasi yang tinggi dan pemahaman yang mendalam tentang keamanan publik.
Sebelum akhirnya menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Iskandar Muda (2023-2024), bertanggung jawab atas stabilitas keamanan dan pembangunan di Aceh, dan terakhir sebagai Asisten Teritorial Panglima TNI (2024-2025), jabatan strategis yang berperan dalam pembinaan teritorial dan hubungan dengan masyarakat.
Pengalaman Operasi Militer
Selain berbagai jabatan strategis tersebut, Novi Helmy Prasetya juga memiliki pengalaman dalam berbagai operasi militer, baik dalam maupun luar negeri.
Dia terlibat dalam Operasi Timor Timur dan pengamanan VVIP di beberapa negara. Pengalaman ini memberikannya pemahaman yang luas tentang berbagai tantangan keamanan dan diplomasi internasional.
Kemampuannya beradaptasi dengan berbagai situasi dan budaya yang berbeda menjadikannya pemimpin yang tangguh dan adaptif.
Dari Militer ke Bulog
Pengalaman dan keahlian yang luas dalam berbagai posisi strategis di militer, khususnya dalam memimpin, strategi, dan manajemen sumber daya manusia, menjadikan Novi Helmy Prasetya sosok yang tepat untuk memimpin Bulog.
Bulog, sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas logistik pangan nasional, membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan analisis strategis yang kuat, disiplin, dan dedikasi tinggi. Kepemimpinan Novi Helmy Prasetya yang terbentuk dari pengalaman militernya diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Bulog dan ketahanan pangan Indonesia.
Penunjukan Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Bulog diumumkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada tanggal 7 Februari 2025, melalui Keputusan Menteri BUMN Nomor: SK-30/MBU/02/2025. Ia menggantikan Wahyu Suparyono.
Perum Bulog sendiri telah menyatakan apresiasi atas dedikasi Wahyu Suparyono dan Iryanto Hutagaol (mantan Direktur Keuangan) serta menyambut baik kepemimpinan baru di bawah Novi Helmy Prasetya dan Direktur Keuangan yang baru, Hendra Susanto.