Program Makan Bergizi Gratis Diklaim Ajarkan Anak Tidak Hidup Boros
Program ini mengajarkan tanggung jawab, toleransi, saling menghormati, menjaga kebersihan, dan tidak hidup boros.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyebut Program Makan Bergizi Gratis yang akan diterapkan di sekolah-sekolah, karena dinilai mengajarkan anak-anak tidak hidup boros.
"Makan siang gratis ini sebagai bagian dari penanaman dan pembiasaan pendidikan karakter bagi anak-anak," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti dilansir dari Antara, Minggu (8/12).
Ia mengatakan program tersebut mengajarkan tanggung jawab, toleransi, saling menghormati, menjaga kebersihan, dan tidak hidup boros.
Sementara itu terkait dengan skema pelaksanaan program tersebut, kata dia, ada di Badan Gizi Nasional.
"Jadi bukan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Jadi Kementerian Dasar dan Menengah ini hanya menjadi mitra dalam pelaksanaan makan bergizi gratis" kata Abdul Mu'ti.
Meski demikian pihaknya akan memberikan surat edaran kepada sekolah-sekolah untuk menjadikan program tersebut sebagian bagian dari penerapan pendidikan karakter.
"Kami akan menginstruksikan kepada sekolah-sekolah untuk menjadikan makan bergizi gratis ini sebagai bagian dari pembentukan karakter melalui berbagai macam pendidikan nilai yang ada di dalamnya," kata Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
Anggaran Makan Bergizi Gratis Hanya Rp10.000
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan biaya Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp10 ribu hanya rata-rata sesuai hasil uji coba selama 11 bulan di Sukabumi, Jawa Barat.
"Pak Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rata-rata saja, sesuai hasil uji coba 11 bulan di Sukabumi," kata Dadan saat dikonfirmasi melalui pesan singkat di Jakarta, Selasa (3/12).
Dadan menegaskan BGN hanya menyediakan anggaran untuk bahan baku dan menu harian yang dibayarkan sesuai bukti pengeluaran riil (at cost), tidak untuk makanan matang.
"Mekanisme BGN tidak membeli makanan matang, tetapi membuat menu harian dan bahan baku untuk menu harian dibayar at cost," ujar Dadan, demikian dikutip Antara.
Dadan juga menekankan BGN tetap mengutamakan standar komposisi gizi untuk setiap makanan bergizi gratis yang diberikan. "Standar komposisi gizi tetap diutamakan," ucap Dadan.
Dadan juga mengemukakan dana untuk Program MBG dikelola secara terpusat oleh BGN dan subsidi silang dilakukan secara internal.
"Dana dikelola terpusat di Badan Gizi Nasional, subsidi silang dilakukan internal, dan sekali lagi BGN tidak membeli paket makan, tetapi bahan baku at cost," tutur Dadan.
Sumber Anggaran
Sebelumnya Dadan juga sudah menegaskan bahwa terkait anggaran tahunan, alokasi anggaran tetap sesuai APBN yang telah disahkan sebesar Rp71 triliun.
Dia juga menjelaskan uji coba nasional pada Desember 2024 bergulir pada 150 titik di seluruh Indonesia, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Papua, dan daerah lain di luar Jawa.
“Sekarang petugasnya sudah turun ke lapangan. Mereka sedang mempersiapkan segala sesuatunya untuk uji coba ini,” ujar Dadan.
Menurut dia, hasil uji coba ini akan menjadi dasar untuk menetapkan indeks harga rata-rata per porsi di berbagai wilayah.
“Nanti kita akan dapatkan, di Papua berapa? Di Maluku berapa? Di Ternate berapa? Di Manado berapa? Di NTT berapa? Kita akan dapatkan datanya dari situ,” kata Dadan Hindayana.