Proyek Tol Dalam Kota Bandung Bakal Lanjut, Dananya dari Utang Luar Negeri
Pria yang akrab disapa Yongki ini menyebut, ongkos pengerjaan Tol Dalam Kota Bandung tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBN.
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah mengkaji kelanjutan proyek Tol Dalam Kota Bandung atau Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR), setelah kajian terakhir dibuat 15 tahun lalu.
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Triono Junoasmono mengatakan, pihaknya membuka opsi untuk menampung hibah dari Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk proyek tol ini.
"Itu kajiannya dari Jepang, JICA. Sekarang mereka secara prinsip juga masih tertarik untuk itu. Sedang kita kaji, kebetulan kita dapat bantuan, grant. Kita sedang kaji untuk review feasibility study-nya," jelasnya di Kompleks DPR, Jakarta, Selasa (29/10).
Pria yang akrab disapa Yongki ini menyebut, ongkos pengerjaan Tol Dalam Kota Bandung tidak bisa sepenuhnya mengandalkan APBN.
Sehingga, ia membuka opsi untuk menjadi pinjaman alias utang luar negeri untuk proyek ini. Meskipun sudah ada ketertarikan dari Jepang, dan juga opsi pembiayaan lainnya semisal melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
"Jadi rencana nanti akan kita kaji, kan enggak bisa semuanya pakai APBN. Tidak bisa semuanya juga pakai KPBU. Mungkin nanti ada bagian yang KPBU, ada bagian yang support dukungan dari pemerintah. Mungkin ada pinjaman dari luar negeri. Ini yang lagi kita kaji," bebernya.
Kendati begitu, Yongki tak bisa menyebut seberapa besar kebutuhan dana untuk pembangunan Tol Dalam Kota Bandung. Adapun proyek ini rencananya akan dibangun sebagai tol layang atau elevated.
"Waduh aku lupa (berapa besar kebutuhan dananya). Makanya ini kita lagi kaji, karena kajian itu sudah hampir 15 tahun yang lalu, kajian terakhir. Itu lagi kita review harganya, trasenya," pungkas dia.