Realisasi Investasi Sepanjang 2024 Capai Rp1.714 Triliun, Serap 2,4 Juta Tenaga Kerja
Realisasi ini telah melampaui 103,9 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.650 triliun.

Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang tahun 2024 mencapai Rp1.714,2 triliun atau meningkat signifikan 20,8 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Menteri Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Rosan Roeslani menyatakan, realisasi ini telah melampaui 103,9 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp1.650 triliun.
"Ini peningkatan yang cukup signifikan, realisasi investasi sepanjang tahun 2024 mencapai Rp1.714,2 triliun atau 103,9 persen dari target," kata Rosan dalam konferensi pers, Jakarta, Jumat (31/1).
Untuk penyerapan tenaga kerja secara total sepanjang 2024 mencapai 2,4 juta orang atau meningkat 34,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Jadi ini adalah total penciptaan lapangan pekerjaan dari investasi Rp1.714,2 triliun di tahun 2024," tambahnya.
Dari segi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), Rosan menjelaskan bahwa realisasi keduanya tidak terlalu banyak perbedaan. Masing-masing Rp900,2 triliun atau 52,5 persen dan Rp814 triliun atau 47,5 persen yoy.
"Memang kalau dilihat dari perbandingam PMA dan PMDN nya tidak terlalu banyak perbedaannya. Jadi kurang lebih kalau evara number itu perbedaannya kurang lebih Rp86 triliun," jelasnya.
Dominasi Luar Pulau Jawa
Sedangkan investasi yang masuk di Jawa dan luar Jawa, Rosan mengatakan bahwa di Jawa sebsar Rp818,8 triliun atau 47,8 persen, dan untuk luar jawa Rp895,4 triliun atau 52,2 persen.
Adapun lokasi terbesar yakni Jawa Barat Rp251,1 triliun, Jakarta Rp241,9 triliun, Jawa Timur Rp147,3 triliun, Sulawesi Tengah Rp139,9 triliun dan Banten Rp105,6 triliun.
"Kalau kita lihat secara lima besarnya masih dari ada di Jawa, tetapi pemerataannya ada di luar Jawa," paparnya.
Selain itu, pihaknya mencatat sumber investasi PMA berasal dari negara Singapura USD20,1 miliar, Hongkong USD8,2 miliar, China USD8,1 miliar, Malaysia USD4,2 miliar dan Amerika Serikat USD3,7 miliar.