Ritel Modern Belum Ada yang Masuk di IKN
Ritel modern sangat dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan penghuni di IKN
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Kasan, menyoroti sarana prasarana di Ibu Kota Negara (IKN) yang dinilai masih minim, salah satunya terkait kebutuhan ritel modern.
"Kira-kira di IKN rasanya belum terdengar tuh, di IKN ritel modern mau buka gimana. Nah hotel sudah ada udah buka, rumah sakit udah buka, pendidikan udah buka bahkan training center untuk olahraga udah buka," kata Kasan dalam Gambir Trade Talk 'Transformasi Ritel Modern di Era Digitalisasi: Peluang dan tantangan,' Rabu (14/8).
Kasan menegaskan bahwa ritel modern sangat dibutuhkan untuk mendukung kebutuhan penghuni di IKN nantinya. Seharusnya, pembangunan ritel modern juga sejalan dengan pembangunan sarana dan prasarana lainnya, seperti hotel, dan rumah sakit.
"Nah, ini kan orang di IKN perlu makan perlu minum dan segalanya, tapi di IKN gimana nih, di IKN Udah ancang-ancang atau sudah bagaimana," ujarnya.
Menurutnya, jika pembangunan ritel modern di IKN masif dilakukan maka akan mendorong dan meningkatkan perekonomian di sekitar IKN. Lantaran, banyak kebutuhan pokok yang bisa dipenuhi oleh ritel modern.
"Jadi, ini pasti nanti akan ada aktivitas termasuk dalamnya adalah ritel modern ini," ujarnya.
Realisasi investasi infrastruktur IKN
Sebagai informasi, berdasarkan laporan Satuan Tugas Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian PUPR, total investasi di IKN sudah mencapai Rp51,4 triliun. Total tersebut diperoleh dari peletakan batu pertama hingga tahap VI.
Adapun untuk pembangunan ritel modern saat ini sudah masuk investasinya dan dilakukan oleh Alfamart. Di mana, telah dilakukan ground breaking pertama investasi-nya bersama konsorsium Nusantara lain, di antaranya Agung Sedayu Group, Sinarmas, Kawan Lama, Salim Group, Astra, Mulia Group, Barito Pasific, Adaro, Pulau Intan, Vasanta Hotel, RS Abdi Waluyo, FIFA Football Training Center.