Saat Boy Thohir Borong 7,3 Juta Lembar Saham Adaro Andalan
Aksi beli saham AADI di tengah tingginya volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini, dilakukan seiring fundamental ekonomi nasional yang masih solid.

Pengusaha nasional sekaligus Presiden Direktur PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Garibaldi 'Boy' Thohir secara pribadi dan perusahaan keluarganya yaitu PT Trinugraha Thohir (TNT) memperbanyak portofolionya di pasar modal dengan melakukan pembelian 7,3 juta lembar saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI).
Selain itu, Boy Thohir mengatakan bahwa saat ini perusahaan yang dipimpinnya yaitu ADRO juga melakukan pembelian kembali saham (buyback) yang dikeluarkan oleh perseroan sesuai ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (PPJK)) Nomor 29 tahun 2023 tentang Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka.
"Hal ini juga telah disetujui oleh para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2024," ujar Boy Thohir seperti ditulis Antara, Rabu (19/3).
Dia menjelaskan, aksi beli saham AADI di tengah tingginya volatilitas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini, dilakukan seiring fundamental ekonomi nasional yang masih solid.
Dengan demikian, menurut dia, pelemahan pasar saham domestik dalam beberapa hari terakhir bukan menjadi alasan bagi investor dan pelaku pasar untuk tidak memperluas portofolionya di pasar modal Indonesia.
"Hal ini dilakukan karena saya percaya terhadap fundamental ekonomi Indonesia dan fundamental operasional perusahaan," ujar Boy Thohir.
Boy Thohir memandang tren pelemahan harga saham-saham idealnya dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan aksi pembelian atau menambah kepemilikan saham.
Kinerja Keuangan Cukup Positif
Terlebih, lanjutnya, saham dari emiten domestik memiliki kinerja keuangan yang cukup positif.
"Secara fundamental banyak perusahaan di dalam negeri yang kinerjanya bagus, valuenya murah, it’s time to buy," ujar Boy Thohir.
Pada akhir 2024, AADI membukukan laba bersih 1,21 miliar dolar AS atau setara Rp19,56 triliun (kurs Jisdor 31 Desember 2024 Rp16.157 per dolar AS), atau meningkat 5,86 persen year on year (yoy) dibandingkan capaian 2023 yang sebesar USD 1,14 miliar.
Kenaikan laba bersih itu dicatat AADI di tengah penurunan pendapatan sebesar 10 persen (yoy) yang menjadi sebesar USD 5,32 miliar atau setara Rp85,94 triliun, dibandingkan 2023 yang sebesar USD 5,91 miliar.