Sosialisasi QRIS Perlu Lebih Maksimal di Kalangan UMKM
Hermawaty melihat sosialisasi mengenai QRIS harus rinci dijelaskan kepada pelaku UMKM.
Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumandiri), Hermawati Setyorinny melihat pentingnya sosialisasi dan edukasi penggunaan QRIS bagi pelaku UMKM.
Hermawaty melihat sosialisasi mengenai QRIS harus rinci dijelaskan kepada pelaku UMKM. Misalnya, berkaitan dengan manfaat penggunaan QRIS bagi pedagang dan konsumen.
"Sosialisasi edukasi secara detail mengenai QRIS. Terus harus diinfokan tentang manfaatnya juga buat konsumen, sehingga penjual dan konsumen tahu manfaatnya," ujar Hermawaty saat dikonfirmasi Rabu (27/11).
Hermawaty berujar, sosialisasi juga perlu melibatkan pelbagai pihak terkait, seperti perbankan, swasta, pemerintah, maupun asosiasi. Peningkatan pemahaman mengenai literasi digital juga penting dilakukan, sehingga pelaku UMKM juga terhindar dari penipuan.
"Perlu diedukasi mengenai produk itu sendiri. Diberi pemahaman literasi, karena itu edukasi dan literasi perlu ditingkatkan," kata Hermawaty.
Mengenai sosialisasi dan edukasi, menurut Hermawaty asosiasi pasti membantu memberikan pemahaman kepada anggotanya mengenai literasi digital.
Selain itu, dia juga menyarankan, agar tarif Merchant Discount Rate (MDR) disesuaikan, terutama bagi pelaku UMKM.
"Saran saya sebaiknya dikurangi. Dulu saya usulnya 0,1 persen. Supaya UMKM tidak terbebani," tutur Hermawaty.
Kecepatan dan Akurasi
Sementara itu, Direktur Utama PT TDC, Indra sepakat edukasi digitalisasi transaksi harus maksimal dilakukan seluruh pemangku kebijakan. Ia menegaskan digitalisasi transaksi membuat semua jenis usaha atau bisnis lebih transparan dan akurat dalam pencatatan keuangan.
Ia mencontohkan produk aplikasi milik perusahaannya Posko Lite yang memiliki menu yang dirancang khusus untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) beralih dari pencatatan manual ke sistem digital yang lebih modern dan efisien.
“Dengan berfokus pada kecepatan dan akurasi pencatatan penjualan. POSKU Lite menawarkan sejumlah fitur unggulan untuk mendukung operasional harian UMKM,” ujar Indra.
Indra menjelaskan, Posku Lite bisa diunduh secara gratis di Google Play Store dan pengelolaan satu akun bisa digunakan atau dimanfaatkan oleh beberapa penguna.
Sehingga pemilik UMKM bisa membagi pengelolaan akun aplikasi kepada karyawan atau cabang toko yang ada.
“Pemilik UMKM bisa memantau semua transaksi yang berjalan sesuai keinginannya. Jadi dia bisa melihat keuntungan atau kebutuhan stok barang secara harian, mingguan dan seterusnya,” ujarnya.
Fitur
Indra menambahkan, setiap transaksi akan menghasilkan invoice secara otomatis. Invoice dapat dicetak melalui printer Bluetooth. Bukan hanya itu, Invoice juga dapat dikirim ke WhatsApp atau e-mail customer.
Selain itu, pengembangan fitur Posku Lite secara berkala juga terus diperbarui sesuai saran dan kebutuhan pasar. “Metode pembayaran beragam, QRIS, bank transfer dan uang tunai. Sementara untuk penarikan dana dilakukan 1x 24 jam. Oh iya, kita juga sediakan fitur diskon disitu,“ kata Indra.
Satu hal yang membuat aplikasi Posku Lite berbeda dengan yang lain adalah White Label/ Kustomisasi Aplikasi. Aplikasi Posku Lite dapat dikemas ulang (re-branding) menggunakan nama dan identitas partner (nama POS, logo dan warna pada tampilan aplikasi).
“Tim kami akan mendaftarkan POSKU Lite versi partner komunitas ke Google Play. Sekali lagi ini cocok sekali untuk UMKM, karena ini Solusi sederhana dan efektif untuk mengelola transaksi harian dengan cepat dan akurat, dan transparan,” tutup Indra.