IKAPPI Dorong Maksimalkan Penggunaan QRIS Pedagang Pasar Sektor Pangan
IKAPPI tengah memaksimalkan pengunaan QRIS di sektor pangan. Setidaknya, saat ini ada 12,5 juta pedagang pasar di seluruh Indonesia.
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) dan perusahaan penyedia teknologi digital PT Trans Digital Cemerlang (PT TDC) sepakat pedagang pasar harus dibekali soal pemahaman pentingnya transaksi digital.
IKAPPI tengah memaksimalkan pengunaan QRIS di sektor pangan. Setidaknya, saat ini ada 12,5 juta pedagang pasar di seluruh Indonesia.
“12, 5 juta pedagang pasar di Indonesia itu harus dibekali soal pemahaman digital. Sebagian sudah efektif seperti mengunakan QRIS seperti di sektor non pangan, tapi sebagian masih perlu didorong, seperti sektor pangan,” ujar Sekjen IKKAPI Reynaldi Sarijowan saat dihubungi, Kamis (29/8).
Reynald mengatakan, QRIS menjadi media pembayaran di pasar tradisional yang paling efektif dan efisien dari sisi waktu bagi sektor non pangan seperti pasar tekstil Tanah Abang.
Tapi, masalah hari ini adalah penggunaan QRIS untuk pasar pangan di pasar tradisional, misalnya penjual ikan, sayur, dan daging, Budaya tawar menawar atau interaksi antara pedagang dan pembeli menjadi kearifan lokal yang masih berjalan saat ini.
Budaya tawar menawar, lanjut Reynald, yang membuat penerapan transaksi digital menjadi tidak maksimal. Belum lagi, ada persentase beban biaya yang dibebankan kepada penjual dalam setiap transaksi QRIS.
“Ini yang sulit belum ada titik temu, karena belum ketemu fomulanya yang pas. Tapi kita yakin transaksi digital di pasar tradisional ini sebuah keniscayaan, kita akan terus berupaya agar pedagang pasar bisa melek digital,” ujarnya.
Peran Pemerintah
Reynald mengakui, pasca covid para pedagang terbiasa branding melalui aplikasi WhatsApp. Pedagang sayur, pedagang ikan dan pedagang pangan lainnya sudah mulai biasa melakukan update status di WA.
Namun, Ia menyakini dari sisi literasi digital, kemampuan para pedagang harus terus dikembangkan lebih maju. “Tapi ini tidak bisa berdiri sendiri, harus ada peran pemerintah harus dibina pedagang pasar,” harapnya.
Reynald mengatakan, hampir semua Anggota IKKAPI seperti pedagang tekstil Pasar Tanah Abang dan di Pleret, Purwakarta, sudah mengunakan QRIS dalam transaksi perdagangan.
Walaupun ada beberapa kendala seperti menarik saldonya maksimal satu hari.
Indra, praktisi dan juga direktur utama PT Trans Digital Cemerlang (TDC), perusahaan yang bergerak di bidang teknologi keuangan digital mendukung penuh peningkatan literasi digital kepada UMKM termasuk pedagang sektor non pangan.
“Digitalisasi transaksi keuangan itu suatu keniscayaan yang wajib dimiliki para pedagang termasuk pendagang ikan, sayur daging dan lainnya, saya sepakat pernyataan IKAPPI,” ujar Indra.
Indra mengatakan, perusahaannya juga terus melakukan inovasi salah satunya dalam produk Posku Lite untuk pembayaran melalui QRIS pada komunitas UMKM dengan memberikan insentif pendampingan literasi keuangan, seminar dan workshop digital marketing, dan insentif lainnya selama menjadi mitra.
Beberapa di antaranya, adalah bermitra dengan komunitas Tamado Grop di wilayah Sumatera untuk menjangkau UMKM yang ada di provinsi tersebut.
Fasilitasi Pedagang UMKM
Aplikasi Posku Lite juga ikut serta berpartisipasi meramaikan kegiatan Jateng Fair 26 Juli-11 Agustus 2024.
“Termasuk kami ikut meramaikan IKAPPI FEST di Bali 18-25 Agustus 2024. Keikutsertakan Poskulite tentunya untuk mendukung dan memfasilitasi para pedagang dalam memberikan kemudahan dan kecepatan baik untuk pencatatan maupun transaksi usaha yang dijalankan. Kita juga beri edukasi atas minimnya wawasan mengenai penggunaan dan manfaat yang diberikan aplikasi kasir digital," kata Indra.
Menurut Indra, masih minimnya wawasan dan literasi yang ada, membuat masyarakat, khususnya pelaku usaha masih takut menggunakan aplikasi digital tersebut.
Padahal, kata dia aplikasi kasir digital memiliki banyak manfaat, salah satunya pencatatan transaksi, arus keluar masuk barang atau uang dalam menjalankan bisnis lebih aman dan terpercaya.Indra juga sepakat pentingnya pendidikan dan pendampingan konsultasi keuangan kepada UMKM terutama dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas.
Namun, Indra berharap perusahaan yang melakukan pendampingan dan konsultasi keuangan digital sudah memiliki ISO 9001:2015 tentang managemen mutu, ISO 37001:2016 Tentang Sistem Managemen anti Penyuapan, dan ISO 27001:2022 tentang system keamanan Informasi.
"Bentuk sederhana implementasi dari ISO itu adalah quick respon terhadap masukan dari pengguna (merchant) yang datang dari berbagai saluran informasi. ISO ini juga pertahanan diri dari kemungkinan terjadinya kebocoran data," tambahnya.