Tanah Abang Tak Seramai Dulu, Pedagang: Saya Tak Mau Bilang Sepi, Nanti Malah Sepi Beneran
Salah satu pedagang fesyen di Tanah Abang, Farhan mengungkapkan bisnisnya masih berjalan, meski tidak bisa dipungkiri adanya perubahan kondisi.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, masyarakat memiliki tradisi membeli pakaian baru sebagai bentuk perayaan. Salah satu pusat untuk belanja yang banyak diburu masyarakat biasanya adalah Pasar Tanah Abang.
Biasanya, pasar ini dipadati pembeli, terutama menjelang Lebaran. Namun, tahun ini ada pemandangan yang berbeda. Tanah Abang tidak seramai yang diharapkan. Lalu, apa yang sebenarnya terjadi?
Salah satu pedagang fesyen di Tanah Abang, Farhan mengungkapkan bisnisnya masih berjalan, meski tidak bisa dipungkiri adanya perubahan kondisi.
"Alhamdulillah usaha saat ini berjalan dengan lancar, yang namanya jualan kan ada sepi ada ramenya yaa. Alhamdulillah baik-baik saja. Utk omzet berkurang sih udah lama yaa, terutama waktu Covid kemarin, itu udah ada penurunan omzet sebenernya. Cuman kalau di tanya lebih baik tahun ini atau tahun kemarin, baiknya justru di tahun kemarin ketimbang tahun ini, disini kan ada anomali hahaha," ujar Farhan kepada merdeka.com, saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (18/3).
Ketika ditanya apakah benar pasar semakin sepi, dia enggan menggunakan kata tersebut.
"Memang (sepi), memang santai hahaha, saya nggak mau bilang sepi ya soalnya takut nanti sepi beneran, entar malah ngga ada yang belanja lagi," ujarnya sambil tertawa.
Menurutnya, perubahan mulai terasa sejak sebelum Ramadan. Biasanya, para pembeli dari luar daerah seperti Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Sumatera datang ke Tanah Abang untuk mengisi stok toko atau butik mereka.
Pesan Secara Online
Sementara itu, pembeli dari Jabodetabek cenderung memesan secara online melalui WhatsApp dan mengandalkan pengiriman kargo atau mengambil barang langsung di toko.
Namun, tahun ini ada yang berbeda. Jika biasanya di minggu kedua Ramadan menjadi momen terakhir bagi pembeli luar daerah untuk berbelanja sebelum Lebaran, kini mereka justru sudah berbelanja jauh lebih awal.
"Normalnya 5 tahun belakangan, minggu kedua ini orang daerah terakhir belanjanya sekarang, karena persiapan utk lebaran kan. Nah tahun ini saya liat sekarang justru ngga, mereka lebih dulu pesen dari jauh-jauh hari. Disini saya lihat ada perubahan pola belanja dari reseller luar pulau Jawa," tutup Farhan.