Penjelasan Pemerintah soal Pasar Tanah Abang Masih Sepi Jelang Lebaran 2025
Maman menekankan, perubahan ini harus dipahami sebagai salah satu faktor utama dalam penurunan jumlah pengunjung pasar tradisional dan modern.

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman menanggapi isu terkait sepinya Pasar Tanah Abang menjelang Hari Raya Idulfitri 2025. Dia menegaskan kondisi tersebut bukan disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat, melainkan adanya perubahan pola budaya berbelanja.
"Kalau kita mundur ke 2-3 tahun atau 4 tahun yang lalu Itu masih banyak tuh yang belanja offline, artinya yang dateng. Cuma kan sekarang ini terjadi shifting era, di mana sebagian besar Anak-anak kita saja yang SD yang SMP, SMA, sekarang rata-rata Udah tidak belanja langsung dateng ke Tanah Abang tidak belanja dateng Ke Pasar Fatmawati. Tapi mereka belanja lewat media online e-commerce," kata Maman kepada media Jakarta, Rabu (19/3).
Maman menekankan, perubahan ini harus dipahami sebagai salah satu faktor utama dalam penurunan jumlah pengunjung pasar tradisional dan modern. Dia mengingatkan agar kondisi ini tidak hanya dikaitkan dengan perlambatan ekonomi semata.
"Jadi kita sudah data memang trendnya naik, perbelanjaan belanja online itu memang naik makin ketahuan gitu Itu kurang lebih seperti itu. Ya itu tadi saya kasih analogi saja. Contoh kasus Anak saya saja bahkan saya yakin beberapa ini saya cek-cek,nrata-rata sekarang belanja-belanjanya udah lewat online semua, beli celana beli baju, beli sepatu," tambahnya.
Jadi Perhatian Pemerintah
Lebih lanjut, Maman menyoroti masalah yang kini tengah menjadi perhatian pemerintah, yakni biaya pemasaran (marketing fee) yang dikenakan oleh platform e-commerce kepada para pelaku UMKM.
Dia mengatakan, saat masyarakat sudah mulai beralih ke belanja daring, e-commerce justru menaikkan biaya pemasaran bagi para pedagang mikro dan pengusaha online.
"Naikin marketing fee, akhirnya dengan dia naikin marketing fee si pengusaha UMKM yang lewat e-commerce harganya juga pasti kan harus dinaikin marginnya. Nah ini lagi kita jaga Ini yang terus Kita lakukan pengawasan. Kita langsung jaga disitu supaya marketing fee nya jangan naik Kurang lebih begitu," tutup Maman