Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing
Ada arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Teten menyebut, ada arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah. Sehingga produk lokal tidak mampu bersaing,
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing
Banyak Artis Jual Produk Impor Murah Secara Online, UMKM Tak Bisa Bersaing
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengungkapkan bahwa saat ini banyak publik figur seperti artis atau influencer yang terus mempromosikan produk impor di platform e-commerce, seperti TikTok Shop.
Menurut Teten, hal ini menjadi salah satu penyebab pedagang offline di pasar fisik seperti Pasar Tanah Abang mengalami kerugian.
Bahkan para pedagang yang mencoba berjualan di toko online pun tetap tidak mendapatkan untung yang sesuai.
"Memang banyaklah influencer figur di kalangan artis medsos yang punya follower banyak jadi endorser mempromosikan produk dari luar. Mungkin ini salah satu yang menyebabkan pedagang di offline atau di online yang memang bukan public figur (tidak laku) memang ada pengaruhnya," kata Teten kepada media, Selasa (19/9).
Teten menyebut, ada arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah. Sehingga produk lokal tidak mampu bersaing, baik di offline maupun online. Padahal, Teten menilai kualitas barang produk lokal dinilai cukup baik dari pada barang impor.
"Ini memang ada arus barang yang masuk ke Indonesia, consumer good yang sangat murah sehingga produk lokal tidak bisa bersaing baik di offline maupun online. Ini sangat murah enggak masuk akal," terang Teten.
"Masalahnya di harga. Kalau soal kualitas Indonesia bagus, di industri garmen produk fesyen diproduksi di Indonesia, bukan di luar," sambung Teten.
Sebelumnya, salah satu pedagang pakaian wanita, Anton menyatakan bahwa penjualan online yang dilakukan Tiktok Shop sangat mempengaruhi pendapatan mereka di Pasar Tanah Abang."Ini dampaknya (pendapatan) kita minta dihapuskan. Online-online itu harganya lebih murah dari toko padahal bahannya sama," kata Anton kepada media. Anton pun meminta kepada Menteri Koperasi dan UKM, untuk memberikan kebijakan yang tepat kepada penjualan online di Tiktok Shop yang memberikan harga paling murah.
"Kita jual Rp100.000, di online bisa Rp39.000. Kalau kita bikin sendiri juga nggak masuk harganya. Kenapa di online bisa Rp39.000, itu nggak masuk akal," terang Anton.
Anton pun mengungkapkan, sebelum adanya Tiktok Shop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari, namun keadaan itu pun menjadi menurun, bahkan untuk mendapat Rp2 juta per hari pun sangat susah.