Waspada, Kenaikan Harga Minyak Dunia Bisa Picu Inflasi Berkepanjangan
Merdeka.com - Inflasi pada Januari 2022 diperkirakan meningkat ke angka 2,1 persen (yoy). Namun, kenaikan harga minyak dunia perlu menjadi perhatian bersama karena bisa menyebabkan inflasi lebih tinggi lagi.
Saat ini harga minyak dunia telah mencapai USD 88 per barel. Secara tahunan, harga ini mengalami kenaikan hingga 64 persen.
"Perlu diperhatikan efek harga minyak dunia yang naik dan volatilitas nilai tukar," kata Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (31/1).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Apa penyebab inflasi selain permintaan melebihi penawaran? Kenaikan biaya produksi juga bisa menjadi penyebab inflasi. Misalnya, kenaikan harga bahan baku, tenaga kerja, atau energi dapat mendorong produsen untuk menaikkan harga jual agar tetap mendapatkan keuntungan.
-
Kenapa Pertamina naikkan harga BBM? Harga bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan sebagai bentuk penyesuaian terhadap kebijakan pemerintah yang mengacu pada formula harga yang terbaru.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
Kenaikan harga minyak dunia ini bisa memengaruhi biaya logistik untuk impor bahan baku/penolong ke Indonesia. Naiknya biaya logistik tersebut bisa menyebabkan produsen menaikkan harga di tingkat konsumen.
"Biaya logistik yang mahal untuk impor akan sebabkan produsen menyesuaikan harga di level konsumen," kata dia.
Bhima melanjutkan, cepat atau lambat, biaya di sisi produsen akan diteruskan ke harga jual produk akhir. Khususnya elektronik, makanan minuman dan sparepart otomotif.
Gangguan Rantai Pasok
Gangguan rantai pasok global juga sangat dipengaruhi merebaknya kasus varian omicron di berbagai negara, tak terkecuali Indonesia. Belum lagi ketegangan yang terjadi di Ukraina, menjadi pemicu lainnya kenaikan harga minyak dunia. Untuk itu Bhima menilai berbagai risiko global juga harus diperhatikan karena bisa memengaruhi spekulasi di pasar komoditas energi.
"Semoga tidak terjadi all out war ya dengan proxy Ukraina. Kalau sampai harga minyak mentah menembus USD 100 per barel, maka inflasi akan liar disertai depresiasi nilai tukar dan dampak ke Indonesia terjadi imported inflation," tutur Bhima.
Namun, sejauh ini keberadaan energi masih dijaga pemerintah dengan cara subsidi dan DMO. Tetapi hal ini tidak bisa dikesampingkan karena adanya kekhawatiran naiknya harga BBM, subsidi tarif listrik hingga LPG yang bisa memicu inflasi pada semester II.
"Banyak hal yang perlu jadi perhatian dari sisi energi karena harga minyak dunia terus naik signifikan," kata dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak akan berpengaruh besar pada harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSerangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran Vs Israel berpotensi menaikkan harga minyak dunia dan subsidi BBM pemerintah bengkak.
Baca SelengkapnyaMengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaHarga beras naik saat ini dipicu el nino. Tak hanya di Indonesia, kondisi ini juga terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaKonflik Iran-Israel merugikan Indonesia khususnya komoditas yang diimpor.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaAlokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.
Baca SelengkapnyaKenaikan BBM non subsidi merupakan keniscayaan di tengah anjloknya rupiah.
Baca Selengkapnya