CEK FAKTA: Hoaks Hacker Akan Meretas Situs Milik Indonesia
Merdeka.com - Informasi hacker akan meretas situs-situs milik Indonesia beredar di media sosial. Informasi itu ditulis dalam sebuah artikel berjudul "Seorang Hacker Menggemparkan Setelah Menyatakan Jika Dirinya Akan Meretas Ratusan Website Milik Indonesia". Judul artikel itu mencatut nama kompas.com.
Facebook"Seorang hacker berinisial J kembali hebohkan publik karena pernyataannya bahwa dirinya akan meretas duit sebanyak 11 trilyun di bank SWISS Berikut Informasinya;"
Penelusuran
-
Apa isi hoaks yang beredar? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang membuat berita hoaks? Menurut NewsGuard, situs-situs ini mengklaim diri mereka sebagai sumber berita lokal yang independen, namun tidak mengungkapkan afiliasi partisan atau asing mereka.
Dari penelusuran merdeka.com, tidak ditemukan artikel kompas.com berjudul "Seorang Hacker Menggemparkan Setelah Menyatakan Jika Dirinya Akan Meretas Ratusan Website Milik Indonesia".
Dalam artikel turnbackhoax berjudul "[SALAH] “Seseorang Hacker Menggemparkan Setelah Menyatakan Jika Dirinya Akan Meretas Website Milik Indonesia”" pada 18 Februari 2021, dijelaskan bahwa judul berita yang diunggah kompas.com berbeda dengan judul yang beredar di media sosial Facebook.
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan artikel Kompas.com dengan judul seperti pada unggahan gambar tersebut. Namun ditemukan artikel Kompas.com dengan tanggal dan waktu unggahan yang sama, yakni pada artikel yang berjudul “Murfi Sembako Meninggal Dunia karena Sakit Jantung hingga Ucapan Duka Sahabat” diunggah pada 30 Januari 2021, pukul 07.08 WIB.
Pada indeks berita Kompas.com, artikel yang dimuat pada waktu itu terkait berita duka cita. Artikel itu satu-satunya yang dimuat pada 07.08 WIB.
Kesimpulan
Informasi hacker akan meretas situs-situs milik Indonesia adalah hoaks. Tidak ditemukan informasi resmi terkait hal tersebut.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cek Fakta: Amerika Cabut Internet di Indonesia per Tanggal 1 Desember 2023
Baca SelengkapnyaOtorita IKN mengklarifikasi bahwa lowongan kerja yang beredar adalah hoaks
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaData milik Universitas Indonesia (UI) diduga diretas. Data tersebut diduga dijual di forum hacker BreachForums.
Baca SelengkapnyaBeredar yang mengklaim Indonesia bergabung dengan Rusia untuk menyerang Israel, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSalah satu modus baru ini diungkapkan oleh @bank_indonesia melalui akun media sosial X.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan di media sosial mengatasnamakan UNHCR Indonesia yang meminta pengungsi Rohingya diberi KTP Indonesia hingga pulau kosong
Baca SelengkapnyaBSSN masih berkoordinasi dengan Polri terkait dugaan kebocoran data INAFIS tersebut.
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Prabowo menyiapkan 80 anggota Kopassus untuk melakukan penjagaan di Kejagung
Baca SelengkapnyaInformasi tentang sesar besar Sumatera yang akan menimbulkan tsunami itu beredar luas melalui video berdurasi pendek.
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca Selengkapnya