25 Orang Uighur dipenjara di Thailand kabur, 5 berhasil dibekuk lagi
Merdeka.com - Sekitar 25 orang Uighur ditahan di penjara Thailand kabur. Namun, aparat berhasil menangkap lima orang dan masih memburu 20 lainnya.
Dilansir dari laman BBC, Senin (20/11), peristiwa itu terjadi di sebuah penjara di Provinsi Songkhla, dekat perbatasan dengan Malaysia pada dini hari. Aparat keamanan setempat menyatakan orang Uighur itu berhasil kabur setelah menggali terowongan menembus dinding sel menggunakan pecahan keramik. Mereka kemudian memanjat tembok dengan kawat berduri menggunakan sejumlah selimut yang diikat, sehingga berfungsi seperti tali.
"Kami masih mencari 20 orang lagi. Suara mereka tersamarkan karena hujan lebat," kata aparat setempat yang enggan ditulis namanya.
-
Siapa yang bersembunyi di terowongan? Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan pentolan Hamas lainnya diyakini bersembunyi di bawah tanah di dalam terowongan.
-
Bagaimana mereka kabur? 'Udah kosong, ga ada orangnya,' terangnya.
-
Bagaimana terowongan itu dibangun? Terowongan setinggi 2 meter ini dibuat melalui batu pasir sepanjang 1.305 meter.
-
Bagaimana para arkeolog menemukan tembok jebakan? 'Penemuan ini dimungkinkan berkat informasi dari kelompok pemerhati lingkungan setempat yang mengetahui keberadaan tembok tersebut, namun bingung mengenai apa yang dimaksud dengan tembok tersebut. Tim menyelidiki tembok dan parit menggunakan Ground-Penetrating Radar, LIDAR, magnetometri, dan pengambilan sampel inti tanah,' papar Dr Visona.
-
Siapa yang menemukan terowongan? Arkeolog di Prancis menemukan terowongan tersembunyi di dalam sebuah rumah kosong berusia 800 tahun. Terowongan ini ditemukan saat para arkeolog melakukan penggalian di situs arkeologi seluas 65.532 meter persegi.
Aparat menyatakan mereka sudah membentuk pos pemeriksaan di sepanjang perbatasan buat mencegah mereka kabur lebih jauh. Mereka yang kabur juga tidak mempunyai dokumen kependudukan. Akibatnya, China dan Turki saling mengklaim kalau itu adalah warga negara mereka.
Etnis Uighur sebenarnya adalah orang Turkic muslim. Mulanya mereka tinggal di negara bernama Turkestan Timur, yang diduduki oleh China pada 1949. Sejak itu China melakukan transmigrasi etnis Han secara besar-besaran ke wilayah dihuni orang Uighur.
Banyak etnis Uighur merupakan pemeluk Islam dari Provinsi Xinjiang, China, memilih kabur karena rezim komunis setempat mengekang dan menindas mereka. Mereka dilarang beribadah atau mempraktikkan kebudayaan. Pemerintah China juga memaksa mereka tidak menggunakan bahasa Turkic. Makanya sebagian dari mereka memilih melawan. Namun, China bertindak lebih keras dengan mengirim pasukan bersenjata lengkap buat memburu apa yang mereka sebut 'kelompok separatis dan teroris'. Banyak orang Uighur disiksa dan tewas dieksekusi. Meski demikian, China membantah tudingan itu. Demi menyelamatkan diri, mereka memilih kabur ke negara-negara Asia Tenggara buat singgah sebelum menuju Turki.
Pemerintah Thailand juga pada Juli 2015 memulangkan seratus orang Uighur ke China. Hal itu ditentang banyak pegiat hak asasi karena sama saja secara tidak langsung membunuh orang Uighur. Insiden ledakan bom di Kuil Erawan, Ibu Kota Bangkok, dua tahun lalu, diduga sebagai reaksi terhadap kebijakan Thailand itu.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah berhasil kabur, para tahanan ini masuk ke kawasan rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap kelimanya berawal dari diketahuinya posisi Muh Al Qadri.
Baca SelengkapnyaSementara dari 14 Tahanan yang melarikan diri telah 8 Tersangka telah diamankan kembali.
Baca SelengkapnyaPara tahanan yang kabur tersebut terdiri dari tindak pidana kriminal umum, narkoba, dan titipan jaksa.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaSebanyak 10 tahanan kabur dari sel Polsek Rumbai di Kota Pekanbaru, Riau. Baru dua orang yang berhasil ditangkap kembali.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi saat hujan deras, Sabtu (21/12) pukul 03.30 WIB. Saat kejadian, petugas lapas sedang terlelap tidur dalam kondisi dingin.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca SelengkapnyaKeempat tahanan itu kabur dengan cara memanjat pintu jeruji besi.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaIa belum berani memastikan apakah ada anggota yang melanggar hingga kaburnya lima tahanan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, ketiganya kabur dari sel dengan cara merusak terali besi sel dengan menggunakan gergaji pada Senin (11/3) lalu.
Baca Selengkapnya