53 Nelayan WNI ditangkap di Timor Leste karena dagang ikan
Merdeka.com - Kepolisian Timor Leste pada 23 Februari lalu menangkap delapan kapal yang berawak 53 warga negara Indonesia asal Nusa Tenggara Timur. Para awak kapal dituduh atas penjualan ikan ilegal di negara tersebut.
"Pada 23 Februari, pihak kepolisian Timor Leste menangkap delapan kapal berisi 53 WNI. Diduga para WNI melakukan perdagangan ikan ilegal, " seru Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, kepada merdeka.com di Jakarta, Kamis (25/2).
Pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Timor Leste yang memperoleh laporan tersebut langsung menghubungi kepolisian. Tata, sapaan akrabnya, juga menyebutkan pihak KBRI meminta akses kekonsuleran atas 53 WNI tersebut.
-
Kapan nelayan Pantura mulai terdampak? Pada tahun 1743 Masehi, daerah pesisir pantai utara Jawa yang sebelumnya masuk wilayah kekuasaan Kerajaan Mataram Islam mulai dikuasai VOC.
-
Kapan Hari Nelayan Nasional dirayakan? Biasanya, peringatan ini dilakukan setiap tahun pada tanggal 6 April.
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Di mana nelayan Pantura melaut? Mereka tetap berlayar di zona-zona tangkap tradisional mereka dan mempertahankan metode penangkapan ikan yang sudah dijalankan sejak dahulu.
-
Kenapa Hari Nelayan Nasional dirayakan? Hari Nelayan Nasional diperingati setiap tanggal 5 April sebagai penghargaan kepada para nelayan di Indonesia. Tujuan utama dari Hari Nelayan Nasional adalah untuk meningkatkan penghargaan dan kesadaran masyarakat tentang peran penting para nelayan dalam pemenuhan kebutuhan pangan nasional.
-
Bagaimana nelayan Pantura beradaptasi dengan perubahan? Mereka tetap berlayar di zona-zona tangkap tradisional mereka dan mempertahankan metode penangkapan ikan yang sudah dijalankan sejak dahulu.
KBRI meminta kepada pihak keamanan Timor Leste untuk membebaskan 53 WNI tersebut. Atas pembahasan dengan otoritas Timor Leste, tutur Tata, semua terduga dibebaskan.
"Atas pembahasan dengan pihak keamanan Timor Leste, 53 WNI tersebut beserta delapan kapalnya sudah dibebaskan. Mereka kini sudah kembali ke Alor," ucap dia.
"Perdagangan ikan ilegal tersebut juga ada oknumnya. Dan saat ini otak pelaku sedang dicari oleh pihak kepolisian Timor Leste," sambung dia.
Tata menambahkan, otak pelaku perdagangan ikan ilegal berasal dari Timor Leste.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal yang ditangkap berkapasitas di bawah lima Gross tonnage (GT) dan alat tangkap yang digunakan pancing.
Baca SelengkapnyaPara pelaku adalah nelayan yang semula diminta seseorang melakukan perjalanan mengangkut ikan.
Baca SelengkapnyaPodus yang dipakai para pelaku merupakan praktir terbaru dalam kejahatan menyelundupkan orang ke Australia.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaDua KIA berbendera Vietnam dengan nama KG 9324 TS dan 90520 TS akhirnya berhasil diamankan polisi.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaMereka tak menyangka akan ditipu tetangganya sendiri
Baca SelengkapnyaPetugas sampai melompat ke atas perahu motor, mengambil alih kemudi, dan mengamankan dua pelaku di atas perahu.
Baca SelengkapnyaPenggerebekan dilakukan aparat setempat setelah Presiden Pilipina, Ferdinand Marcos Jr. mengeluarkan kebijakan menghentikan operasional seluruh perusahaan POGO.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaUntuk mengelabui petugas, mereka masuk ke wilayah Bali tidak secara bersamaan.
Baca SelengkapnyaSaat hendak berlayar ke Australia, mereka langsung ditangkap petugas dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah NTT.
Baca Selengkapnya