68 Penumpang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Nepal, Termasuk Sejumlah WNA
Merdeka.com - Seluruh penumpang pesawat Yeti Airlines yang jatuh di Nepal pada Minggu (15/1) dinyatakan tewas. Pesawat ATR72 itu membawa 68 penumpang dan empat kru.
Demikian dikonfirmasi Badan Penerbangan Sipil Nepal, dikutip dari laman KBS World, Senin (16/1).
Pesawat nahas tersebut jatuh di kota Pokhara, Nepal tengah, setelah terbang dari ibu kota Nepal, Kathmandu pada Minggu pagi. Pokhara merupakan pintu masuk menuju Himalaya.
-
Siapa saja yang tewas dalam kecelakaan helikopter? Presiden Ebrahim Raisi dan juga Menlu Iran dipastikan tewas dalam kecelakaan tersebut.
-
Kapan kecelakaan pesawat terjadi? De Havilland Comet merupakan desain jet komersial awal yang memiliki jendela persegi. Namun, dalam waktu lima tahun setelah diperkenalkan, tiga Komet mengalami serangkaian kecelakaan tragis dan menewaskan semua penumpang di dalamnya. Melansir IFLScience & Daily Mail, Senin (13/5), setelah kecelakaan ketiga di 1954, penyelidikan menemukan bahwa retaknya kusen jendela menjadi penyebabnya.
-
Bagaimana helikopter jatuh? Dalam foto yang dirilis Press TV, helikopter berwarna biru itu terlihat jatuh menghantam gunung dan tergelincir dari gunung yang curam dan dipenuhi vegetasi.
-
Siapa pendaki gunung yang tewas di Everest? Pada Juni 1924, sebuah tim ekspedisi melakukan pendakian Gunung Everest. Di tanggal 8 Juni, pendaki gunung asal Inggris bernama George L Mallory dan seorang mahasiswa teknik bernama Andrew 'Sandy' Irvine berangkat meninggalkan tim ekspedisi mereka untuk mecapai puncak. Sayangnya, mereka tidak pernah terlihat lagi dalam keadaan hidup.
-
Siapa yang meninggal dalam kecelakaan itu? Di waktu yang bersamaan, tiba-tiba kendaraannya ditabrak sebuah mobil yang melaju kencang. Kendaraan yang ditumpangi satu keluarga itu kemudian terhempas beserta seluruh orang yang berada di dalam mobil.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
Korban tewas juga termasuk sejumlah warga negara asing (WNA) yang menjadi penumpang pesawat tersebut. Disebutkan ada sekitar 15 WNA di dalam pesawat tersebut yaitu dua warga negara Korea Selatan, lima warga negara India, dan empat warga negara Rusia.
Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengonfirmasi ada dua warga negara Korea Selatan terdaftar dalam manifest penerbangan Yeti Airlines pada Minggu. Kementerian juga telah mengerahkan satgas terkait dan berkomunikasi dengan keluarga korban. Namun belum dapat dipastikan apakah kedua warga Korea Selatan ini masih hidup atau termasuk korban tewas.
Lima warga negara India juga berada dalam pesawar tersebut dan semuanya dilaporkan tewas, dikutip dari laman India Today, Senin (16/1).
Pesawat tersebut jatuh ke area hutan di pinggir sungai Seti Gandaki yang mengalir antara bekas bandara domestik dan Bandara Internasional Pokhara. Pesawar tersebut disebut jatuh 10 detik sebelum mendarat.
Perdana Menteri Nepal, Pushpa Kamal Dahal langsung menggelar rapat kabinet darurat setelah kecelakaan tersebut.
"Saya sangat terpukul karena kesedihan dan kecelakaan tragis pesawat ANC ATR72 Yeti Airlines yang terbang dari Kathmandu ke Pokhara bersama para penumpangnya," jelas PM Dahal di Twitter.
"Saya meminta personel keamanan, semua badan pemerintah Nepal dan publik secara umum untuk memulai operasi penyelamatan yang efektif," lanjutnya.
Pemerintah juga telah membentuk komite untuk menyelidiki kecelakaan tersebut.
Siaran televisi lokal menunjukkan asap hitam membubung dari lokasi jatuhnya pesawat, sementara tim penyelamat dan warga berkumpul di sekitar reruntuhan pesawat.
Seorang saksi mata mengatakan, dia melihat pesawat tersebut berputar sangat cepat di udara setelah upaya untuk mendarat, sebelum jatuh ke kiri dan menabrak jurang.
"Pesawat itu terbakar setelah jatuh. Asap di mana-mana," tambah saksi mata.
Badan penerbangan sipil mengatakan pesawat tersebut melakukan kontak dengan bandara dari Seti Gorge pada pukul 10.50.
"Kemudian pesawat itu jatuh," kata badan penerbangan sipil dalam pernyataannya.
"Setengah badan pesawat berada di lereng. Setengahnya lagi jatuh ke jurang di sungai Seti," jelas warga lokal, Arun Tamu kepada Reuters, yang datang ke lokasi kecelakaan beberapa menit setelah pesawat itu jatuh.
Ini merupakan kecelakaan pesawat paling mematikan di Nepal sejak Maret 2018, ketika pesawat US-Bangla Dash 8 turboprop yang terbang dari Dhaka jatuh saat mendarat di Kathmandu, menewaskan 51 dari 71 orang di dalam pesawat, menurut Aviation Safety Network.
Sedikitnya 309 orang tewas sejak 2000 dalam kecelakaan pesawat maupun helikopter di Nepal.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Saurya Airlines yang jatuh, baru saja lepas landas dari ibu kota kathmandu.
Baca SelengkapnyaPesawat Saurya Airlines jatuh dan terbakar saat lepas landas dari sebuah bandara di Kathmandu, Nepal.
Baca SelengkapnyaPesawat Baru Lepas Landas Jatuh di Nepal, 19 Orang Tewas, Pilot Satu-Satuya yang Selamat
Baca SelengkapnyaHampir 360 orang meninggal di negara dalam 19 kecelakaan udara sejak tahun 2000.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaKecelakaan mengerikan ini menjadi salah satu tragedi terbesar di dunia penerbangan.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam diduga akibat kelebihan muatan penumpang
Baca SelengkapnyaTenggelamnya kapal penyeberangan di Buton Tengah mengakibatkan 15 orang tewas. Diduga kapal tersebut kelebihan muatan seusai merayakan HUT
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaBelum lama mengudara, heli tersebut jatuh sekitar pukul 14.37 Wita.
Baca SelengkapnyaPesawat SAM Air sebelumnya berangkat dari Bandara Djalaluddin Gorontalo menuju ke Bandara Panua Pohuwato.
Baca SelengkapnyaKemenhub mengungkapkan ada tiga korban meninggal dunia dalam peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya