Amerika Akui Ratusan Tentaranya di Irak Terluka Akibat Serangan Iran
Merdeka.com - Jumlah tentara Amerika Serikat (AS) yang menderita cedera otak traumatik (TBI) setelah Iran menyerang pangkalan pasukan AS di Irak pada Januari lalu meningkat menjadi 109 orang, menurut pejabat AS. Terjadi peningkatan signifikan dari data sebelumnya yang dilaporkan Pentagon yang menyebut hanya 64 orang yang menderita cedera otak.
Presiden AS, Donald Trump awalnya mengatakan tak ada warganya yang terluka dalam serangan tersebut. Serangan pada 8 Januari itu terjadi di tengah memanasnya hubungan AS-Iran setelah pembunuhan Jenderal Qassim Sulaimani.
Dikutip dari BBC, Rabu (12/2), Pentagon menyampaikan dalam sebuah pernyataan bahwa hampir 70 persen tentara yang mengalami cedera telah kembali bertugas.
-
Apa dampak serangan Iran ke Israel? 'Presiden akan mengadakan rapat internal besok (hari ini) mengenai ini dan tentu kita akan mempersiapkan langkah-langkah,' kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada awak media di Kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, Senin (15/4) malam.
-
Apa yang dialami tentara Israel? 'Saya menyebutnya penolakan dan pemberontakan,' kata Inbal, ibu dari salah satu prajurit dalam peleton tersebut.'Mereka kembali ke bangunan yang sama yang sudah diamankan. Mereka sudah tiga kali ke kawasan Al-Zaytoun. Mereka paham itu sia-sia dan tidak ada gunanya.'
-
Kenapa kasus penembakan massal di AS meningkat? Setiap hari 321 orang jadi korban penembakan massal di AS.
-
Siapa yang ditangkap di Iran? Pemerintah Iran menangkan puluhan pejabat militer dan intelijen menyusul peristiwa pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran awal pekan ini.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
Senator Joni Ernst meminta Pentagon memastikan keamanan dan perawatan pasukan AS di Irak.
Bulan lalu Presiden Trump meremehkan cedera otak traumatis ketika ditanya tentang dampak serangan itu.
"Saya mendengar mereka mengalami sakit kepala, dan beberapa hal lain, tetapi saya mengatakan, dan saya dapat melaporkan, itu tidak terlalu serius," katanya.
Ketika ditanya tentang kemungkinan cedera otak, dia berkata: "Saya tidak menganggap itu cedera yang sangat serius dibandingkan dengan cedera lain yang saya lihat."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang jurnalis berhasil temukan sejumlah bangkai tank Israel yang kini jadi rongsokan usai dihancurkan Hamas.
Baca SelengkapnyaSetiap hari bagian rehabilitasi menerima sekitar 60 orang korban luka baru dan trauma.
Baca SelengkapnyaTentara Israel Jadi Cacat Pulang dari Perang di Gaza, Jumlahnya Terus Bertambah
Baca SelengkapnyaMarkas Mossad ini berada di Erbil, wilayah semi otonomi Kurdish.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel ke Kedutaan Iran di Damaskus Tewaskan Jenderal Garda Revolusi
Baca SelengkapnyaSekitar 5.000 tentara penjajah Israel dilaporkan terluka selama agresi di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaBerikut jumlah tentara Israel yang cacat akibat perang dengan Hamas. Israel disebut sembunyikan fakta sesungguhnya.
Baca SelengkapnyaIran meluncurkan 180 rudal balistik ke Israel pada 1 Oktober lalu.
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaInsiden terjadi saat pasukan penjajah Israel menggelar operasi di Gaza selatan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Israel mengantisipasi penerimaan klaim kecacatan capai angka 20.000 sampai akhir 2024.
Baca SelengkapnyaSerangan itu telah menewaskan delapan orang penjaga, termasuk komandan senior Korps Garda Revolusi Iran.
Baca Selengkapnya