3.000 Tentara Israel Cacat Permanen Setelah Bertempur di Jalur Gaza
Sekitar 5.000 tentara penjajah Israel dilaporkan terluka selama agresi di Jalur Gaza, Palestina.
Sekitar 5.000 tentara penjajah Israel dilaporkan terluka selama agresi di Jalur Gaza, Palestina.
Sumber: Al Mayadeen
Dalam laporannya, Channel 12 menyatakan ribuan tentara tersebut dikategorikan sebagai "cacat permanen di dalam angkatan bersenjata".
Di samping itu, disebutkan juga bahwa jumlah tentara Israel yang terluka sejak 7 Oktober telah mencapai 5.000 orang, sesuai data per 9 Desember.
Israel menyerang Gaza sejak 7 Oktober, membunuh sekitar 20.000 warga sipil dan sebagian besar adalah anak-anak.
Channel 12 menyatakan, Departemen Rehabilitasi Israel dilaporkan menerima 60 tentara yang terluka setiap harinya mulai dari pasukan keamanan dan cadangan, tidak termasuk personel tentara reguler.
Sebanyak 2.000 tentara, diklasifikasikan sebagai penyandang cacat dan ditampung oleh Kementerian Keamanan Israel, bersama dengan 1.000 orang dari pasukan reguler, saat ini sedang dirawat oleh militer Israel.
Pemerintah Israel mengantisipasi penerimaan klaim kecacatan capai angka 20.000 sampai akhir 2024.
Baca SelengkapnyaIsrael sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.
Baca SelengkapnyaSetelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.
Baca SelengkapnyaSebanyak 51 truk terpaksa kembali ke Mesir karena dihadang di perbatasan.
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak menyebut Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaTentara Israel tetap berencana memperluas serangan ke wilayah Gaza bagian selatan di tengah minimnya pasokan makanan, air, dan perawatan medis.
Baca SelengkapnyaIsrael juga diminta menghentikan seluruh operasi militer dan intelijennya di Gaza.
Baca Selengkapnya