Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

"Jika Israel Menyerang Rafah, Kami Tak Ada Tempat Lain Lagi Kecuali ke Kuburan"

"Jika Israel Menyerang Rafah, Kami Tak Ada Tempat Lain Lagi Kecuali ke Kuburan"

Setelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.

Sekitar 1,5 juta warga Palestina, sebagian besar pengungsi, terjebak di kota kecil Rafah di Gaza selatan.


Mereka kehilangan rumah mereka di daerah lain di Gaza karena gempuran brutal Israel sejak 7 Oktober, yang telah menewaskan lebih dari 28.000 orang.

Sumber: Al Jazeera

Israel sebelumnya menetapkan Rafah sebagai "zona aman", tapi kini mengancam melakukan serangan darat di sana, membuat jutaan orang terjebak, ketakutan, dan tidak tahu harus kemana lagi.


Dunia internasional mengutuk rencana Israel menyerang Rafah. Tetapi Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan dia mempertimbangkan untuk melanjutkan rencana tersebut dengan dalih untuk "membasmi Hamas".

Di tengah situasi ini, ketakutan dan kepanikan menghantui warga Palestina di Rafah. 

Ada warga yang harus mengungsi beberapa kali dan kini tidak tahu harus menuju kemana lagi karena tidak ada lagi tempat aman di Gaza.

"Kami berada di daerah berbeda setiap bulan. Tempat terakhir kami di Khan Younis, dan sekarang kami di Rafah," kata salah seorang warga Gaza, Umm al-Abed Fayyad, yang telah mengungsi empat kali.

Ketika ditanya terkait ancaman serangan Israel di Rafah, Umm al-Abed Fayyad mengatakan tidak ada lagi tempat tujuan lainnya.

"Israel ada di mana-mana. Kemana lagi kami pergi?" cetusnya, menyatakan orang-orang di sekelilingnya "lapar dan telantar".


"Tidak peduli seberapa sering mereka mengancam, kami tidak akan berpindah lagi, dan Insyaallah, kami akan menang. Kami akan bertahan dan tetap sabar."

Kondisi menyedihkan juga menimpa pengungsi lainnya, Asaad Hassan yang sedang sakit. Dia hanya berharap bisa pulang ke rumahnya dan agresi Israel dihentikan.

"Kami tidak punya tempat tujuan lagi kecuali kuburan, kalau mereka melakukan ancaman mereka untuk menginvasi Rafah," cetusnya kepada Al Jazeera.

Umm Badr Abu Salme mengatakan dia dan keluarganya pindah ke Rafah atas perintah tentara Israel yang mengatakan daerah itu lebih aman.

"Kami datang ke Rafah, dan sekarang mereka meminta kami untuk pergi," ujarnya kepada Al Jazeera.


"Akan ada pembantaian. Tidak ada tempat lain lagi. Rafah adalah pengungsian terakhir kami. Perang ini harus berhenti," ujarnya.

"Siapapun yang bergerak dibunuh. Kami tidak punya tempat aman lainnya."

Tenaga medis, Mohammed Madi yang mengungsi beberapa kali sejak dia terpaksa meninggalkan rumahnya di Kota Gaza, mengatakan jika penjajah Israel menyerang Rafah, maka akan timbul bencana.

"Tapi saya tidak akan meninggalkan Rafah karena mau kemana lagi?" ujarnya.

Madi menambahkan, sebagian besar Gaza telah hancur. "Saya akan mati di sini sebelum saya pergi."

"Kami menyerukan negara-negara Arab untuk mengambil keputusan dan mengakhiri perang genosida terhadap Gaza."

Seorang jurnalis dan warga Rafah, Alaa Salameh mengatakan penjajah Israel tidak mengikuti hukum internasional. Karena itu jika mereka menyerang Rafah, maka tidak ada lagi tempat aman.

"Perlu ada tekanan global untuk mencegah potensi kejahatan ini terjadi," ujarnya.


Dia menambahkan, Israel telah membunuh ribuan orang Palestina dalam serangan udaranya di Rafah dalam beberapa bulan terakhir.

Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya
Israel Segera Akhiri Serangan Darat di Gaza dan Tarik Semua Pasukan, Ini Alasannya

Israel sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Warga Israel di Perbatasan Halangi Puluhan Truk Bantuan Masuk ke Gaza
Warga Israel di Perbatasan Halangi Puluhan Truk Bantuan Masuk ke Gaza

Sebanyak 51 truk terpaksa kembali ke Mesir karena dihadang di perbatasan.

Baca Selengkapnya
Menteri Israel Serukan Tentara Tembak Anak-Anak dan Perempuan Gaza yang Dekati Perbatasan
Menteri Israel Serukan Tentara Tembak Anak-Anak dan Perempuan Gaza yang Dekati Perbatasan

Pernyataan berbahaya ini disampaikan saat bertemu petinggi militer Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Israel Bom Kamp Pengungsi di Gaza Pada Malam Idulfitri, 14 Orang Terbunuh Termasuk Anak-Anak
Israel Bom Kamp Pengungsi di Gaza Pada Malam Idulfitri, 14 Orang Terbunuh Termasuk Anak-Anak

Sejumlah pihak menyebut Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza.

Baca Selengkapnya
3.000 Tentara Israel Cacat Permanen Setelah Bertempur di Jalur Gaza
3.000 Tentara Israel Cacat Permanen Setelah Bertempur di Jalur Gaza

Sekitar 5.000 tentara penjajah Israel dilaporkan terluka selama agresi di Jalur Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya
Bukan Palestina, Negara Ini Gugat Israel ke Mahkamah Internasional Atas Tuduhan Genosida di Gaza
Bukan Palestina, Negara Ini Gugat Israel ke Mahkamah Internasional Atas Tuduhan Genosida di Gaza

Sidang di Mahkamah Internasional dijadwalkan pada Kamis.

Baca Selengkapnya
Mesir Usulkan Gencatan Senjata 14 Hari di Gaza, Minta Hamas Bebaskan 40 Tawanan Israel
Mesir Usulkan Gencatan Senjata 14 Hari di Gaza, Minta Hamas Bebaskan 40 Tawanan Israel

Israel juga diminta menghentikan seluruh operasi militer dan intelijennya di Gaza.

Baca Selengkapnya
Tak Ada Pasokan Gandum, Warga Gaza Terpaksa Giling Pakan Ternak Untuk Bikin Roti
Tak Ada Pasokan Gandum, Warga Gaza Terpaksa Giling Pakan Ternak Untuk Bikin Roti

Israel memblokade masuknya bantuan ke Gaza, sehingga warga kesulitan mendapatkan makanan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Hancur Lebur Kamp Pengungsian Warga Palestina Dibombardir Israel, 99 Orang Tewas dalam Semalam
FOTO: Hancur Lebur Kamp Pengungsian Warga Palestina Dibombardir Israel, 99 Orang Tewas dalam Semalam

Israel terus membombardir wilayah Jalur Gaza setelah mengancam akan memperluas serangan daratnya di Kota Rafah.

Baca Selengkapnya