Warga Israel di Perbatasan Halangi Puluhan Truk Bantuan Masuk ke Gaza
Sebanyak 51 truk terpaksa kembali ke Mesir karena dihadang di perbatasan.
Sebanyak 51 truk terpaksa kembali ke Mesir karena dihadang di perbatasan.
Sumber: Times of Israel
Truk-truk ini berasal dari Mesir dan tengah menunggu di perbatasan untuk diizinkan masuk ke Gaza, seperti dikutip dari The Times of Israel, Kamis (25/1).
Foto: Reut Ben Halim
Dari 60 truk yang tiba pada Rabu di perbatasan Kerem Shalom, hanya sembilan yang bisa masuk, menurut laporan media berbahasa Ibrani, Ynet. Sisa 51 truk lainnya terpaksa kembali ke Mesir setelah enam jam menunggu di perbatasan karena ratusan orang dari Tsav 9 dan kumpulan ibu-ibu tentara menghadang truk-truk tersebut dalam demo yang tidak berizin.
Sebanyak 106 truk bantuan lainnya berhasil masuk ke Gaza melalui perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir setelah mereka diperiksa pasukan Israel di perbatasan Nitzana.
"Gila sih membantu musuh," kata salah satu pengunjuk rasa, Reut Ben Halim.
Saat bertemu keluarga tawanan pada Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan mengizinkan bantuan masuk ke Gaza penting untuk meyakinkan dukungan internasional.
Momen warga Israel dengan brutalnya mencegah truk bantuan yang akan masuk ke wilayah Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael sedang mempersiapkan fase baru perang di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSejak agresinya di Gaza pada 7 Oktober hingga saat ini, Israel telah membunuh 24.285 warga Palestina dan melukai 61.154 lainnya.
Baca SelengkapnyaSetelah menyatakan Rafah adalah zona aman untuk warga sipil, Israel mengancam akan menyerang daerah tersebut yang kini menampung 1.5 juta warga Palestina.
Baca SelengkapnyaKendaraan ini sedang menuju Gaza Utara ketika pasukan Israel menembakinya.
Baca SelengkapnyaIni bukan aksi pertama orang Israel mengadang truk bantuan masuk ke Jalur Gaza.
Baca SelengkapnyaBengisnya serangan tentara Israel hingga anak kecil begitu ketakutan dan trauma.
Baca SelengkapnyaTruk berisi bahan makanan yang tak diizinkan berhenti membuat warga Palestina berebut.
Baca SelengkapnyaSidang di Mahkamah Internasional dijadwalkan pada Kamis.
Baca Selengkapnya