Arkeolog Temukan Harta Karun Zaman Perunggu Terbuat dari Benda Luar Angkasa 1 Juta Tahun Lalu
Artefak yang dinamai Harta Karun Villena itu ditemukan arkeolog pada 1963.
Artefak yang dinamai Harta Karun Villena itu ditemukan arkeolog pada 1963.
Hasil analisis terbaru dari kumpulan artefak Zaman Perunggu yang ditemukan 60 tahun lalu di Spanyol menyatakan benda-benda harta karun itu terbuat dari metal yang tidak berasal dari Bumi tapi dari luar angkasa.
Artefak yang dinamai Harta Karun Villena itu ditemukan arkeolog pada 1963. Ada sekitar 59 botol, mangkuk, dan sejumlah perhiasan indah yang terukir dengan emas, perak, ambar, dan besi.
Dilansir laman Live Science, setelah penemuan artefak itu, di sebuah parit kerikil di Provinsi Alicante, peneliti mencermati ada unsur mencurigakan dari sejumlah artefak besi. Pada saat itu para peneliti menyebut unsur tersbut adalah "logam timah gelap".
Di beberapa bagian unsur itu tampak lebih berkilau dan dilapisi oksida besi yang sebagian retak. Demikian menurut laporan koran El Pais di Spanyol.
Kini peneliti mengungkap unsur besi yang dipakai pada dua artefak dari seluruh benda temuan itu berasal dari sebuah meteorit yang jatuh ke Bumi sekitar 1 juta tahun lalu.
Hal itu terungkap dalam laporan penelitian yang diterbitkan pada 30 Desember lalu di Jurnal Trabajos de Prehistoria.
Dalam penelitian tersebut ilmuwan menguji dua keping artefak besi: yang satu berbentuk gelang mirip huruf C dan satu lagi berbentuk lingkaran kosong yang di bagian atasnya dihiasi lapisan emas. Kedua benda itu dibuat antara 1.400 hingga 1.200 tahun lalu.
"Hubungan antara emas dan besi ini penting karena kedua unsur itu punya simbol kuat dan nilai sosial," ujar penulis penelitian Ignacio Montero Ruiz, peneliti di Institut Sejarah Spanyol kepada Live Science dalam surelnya.
"Dalam kasus ini artefak ini kemungkinan adalah harta karun terpendam yang mungkin dimiliki sebuah masyarakat bersama, bukan individu. Tidak ada kerajaan apa pun di Semenanjung Iberia pada saat itu.
Dengan menggunakan spektrometri massa, suatu teknik yang mengukur rasio massa terhadap muatan molekul, peneliti mengukur jejak paduan besi-nikel yang sebanding dengan yang ditemukan pada besi meteorik, kata penelitian tersebut.
"Karena komposisi artefak ini cukup sama, "dua benda itu bisa jadi berasal dari meteorit yang sama," kata Montero Ruiz.
"Teknologi besi ini benar-benar berbeda dari metalurgi berbasis tembaga dan logam mulia (emas dan perak)," kata dia. "Maka orang yang membuat artefak dari meteorit ini pasti memiliki kemampuan inovasi dan mengembangkan teknologi baru."
Sungguh menarik melihat bagaimana budaya berinovasi dengan teknologi terbaru dan betapa keingintahuan sudah menjadi bagian dari masyarakat zaman dulu.
Meski belum tahu siapa yang membuat artefak ini, para peneliti mengetahui kedua benda ini adalah objek terbuat dari meteorit tertua yang ditemukan di Semenanjung Iberia.
Korban tumbal ini bertujuan untuk menemani tuannya di alam baka.
Baca SelengkapnyaArkeolog Gali Kota Bersejarah Berusia 25.000 Tahun Lengkap dengan 11.000 Tulang di Dalamnya
Baca SelengkapnyaMata panah terbuat dari kuarsit asli dan masih utuh.
Baca SelengkapnyaArkeolog Takjub, Ukiran Gambar Hewan dan Benda Langit Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Gunung Berbatu
Baca SelengkapnyaRatusan artefak dari kayu dan tekstil juga ditemukan.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Gambar Hewan Ternak di Batu Berusia 4.000 Tahun, Jadi Bukti Gurun Sahara Dulu Pernah Hijau Subur
Baca SelengkapnyaArkeolog juga mengungkap sejak kapan kuda diternakkan manusia.
Baca SelengkapnyaArkeolog Temukan Rumus Perkalian Tertua di Dunia, Bentuknya Mirip Sumpit
Baca SelengkapnyaArkeolog juga menemukan liang lahat yang berisi kerangka hewan.
Baca Selengkapnya