AS Disebut Jauh Lebih Korup di Bawah Pemerintahan Trump

Merdeka.com - Berdasarkan laporan terbaru, Amerika Serikat (AS) di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump mendapat rekor terburuk dalam indeks korupsi global dalam tujuh tahun. Indeks Persepsi Korupsi 2018 AS yang dirilis Transparency International mendapat skor 71, turun empat poin sejak 2017 dan skor terendah AS sejak 2011.

Transparency International adalah lembaga pemantau anti korupsi yang menelusuri interaksi uang dan politik di seluruh dunia dan melakukan pemeringakatan atas negara di dunia berdasarkan persepsi korupsi sektor publik. AS berada di peringkat ke-22 dan negara adikuasa itu tak lagi berada di deretan 20 besar negara dengan tingkat korupasi terendah.

"Penurunan ini terjadi di saat AS tengah mengalami ancaman terhadap sistem checks and balances-nya serta kemerosotan norma-norma etis pada tingkat kekuasaan tertinggi," tulis laporan itu, dilansir dari Newsweek, Rabu (30/1). Laporan itu juga menyebut Amerika Serikat sebagai negara yang harus diawasi.

Semakin rendah tingkat korupsi di sektor publik suatu negara, skor indeksnya mendekati 100. Indeks ini menggunakan sejumlah survei dan penilaian korupsi oleh para peneliti terkemuka lainnya untuk penentuan skornya. Pihak berwenang AS belum menanggapi laporan ini.

Saat memenangkan Pilpres, Trump berjanji akan memberantas korupsi yang mana saat itu dia menggunakan istilah "menguras rawa" di Washington, DC, saat menuduh lawan politiknya melakukan korupsi. Para pengkritik kemudian menuding Trump dan keluarganya menyalahgunakan jabatan presiden untuk kepentingan sendiri.

Pada 20 Januari, putrinya Ivanka Trump, yang juga seorang penasihat Gedung Putih, memenangkan merek dagang di China untuk bisnisnya yang saat ini ditutup selagi pemerintahan Trump terkunci dalam perselisihan dagang dengan China. Konflik kepentingan Trump ini disorot kelompok Citizens for Responsibility and Ethics di Washington.

Trump juga dituduh para lawannya merongrong aturan hukum dengan berusaha mempengaruhi dan mengganggu penyelidikan oleh penasihat khusus Robert Mueller terkait kampanye presidennya yang diduga melibatkan Rusia. Salah satu untaian dalam penyelidikan Mueller, Trump menghalangi peradilan dengan melakukan upaya untuk menggagalkan penyelidikan dengan memecat mantan Direktur FBI James Comey.

Menurut indeks Transparency International, negara paling rendah tingkat korupsinya di dunia pada 2018 adalah Denmark, yang mencetak skor 88. Kedua, Selandia Baru dengan skor 87, kemudian menyusul Finlandia, Singapura, Swedia, dan Swiss dengan skor masing-masing 85. AS mencapai skor terbaiknya dalam beberapa tahun terakhir selama pemerintahan Barack Obama, dengan skor 76 pada 2015 dan berada di peringkat ke-16.