AS Mulai Tarik Pasukan dari Afghanistan dan Serahkan Pangkalan Militer
Merdeka.com - Komandan pasukan asing di Afghanistan, Jenderal Scott Miller menyampaikan, penarikan pasukan asing dan penyerahan pangkalan militer serta peralatan ke pasukan Afghanistan telah dimulai.
Miller menyampaikan pada Minggu, dia bertindak atas perintah berdasarkan keputusan Presiden Joe Biden untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika itu, di mana perang itu tidak lagi menjadi prioritas Amerika.
Awal bulan ini Biden menyampaikan, dia akan menarik pasukan dari Afghanistan sebelum 11 September, saat peringatan 20 tahun serangan WTC dan Pentagon, yang memicu perang Afghanistan.
-
Apa yang di serahkan ke TNI? Kementerian Pertahanan sendiri sebelumnya memang telah memesan lima unit C-130J Super Hercules.
-
Dimana penyerahan bantuan alkes di Tarakan dilakukan? Penyerahan bantuan diberikan langsung Wali Kota Tarakan Khairul di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Tarakan Senin (28/8).
-
Apa yang dilakukan tentara muslim AS di Kamp Arifjan? Mereka berpuasa di bawah suhu yang terik mencapai 50 derajat Celcius. Berbagai kegiatan seperti membaca Alquran hingga salat berjemaah mereka jalani dengan penuh kekhusyukan.
-
Nama angkatan apa yang ada di konteks? Nama angkatan dan filosofinya ini tidak hanya sekadar sebutan. Melainkan juga bisa mencerminkan karakter angkatan.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Apa yang sedang dievakuasi ke Indonesia? Sebuah video beredar di media sosial Snack Video menampilkan narasi bahwa Indonesia sedang mengevakuasi 1.000 warga Palestina menggunakan kapal.
Miller, yang memimpin pasukan AS dan NATO di Afghanistan melawan Taliban dan kelompok militant lainnya sejak 2018, mengatakan pasukan asing akan terus memiliki "sarana dan kemampuan militer untuk sepenuhnya melindungi diri mereka sendiri selama penarikan yang sedang berlangsung dan akan mendukung pasukan keamanan Afghanistan."
“Saya pernah punya kesempatan berbicara dengan anggota Taliban dengan Komisi Politik Taliban, dan saya menyampaikan kepada mereka, kembali ke kekerasan, upaya memaksa keputusan militer, akan menjadi sebuah tragedi bagi Afghanistan dan rakyat Afghanistan,” jelas Miller kepada wartawan di ibu kota Afghanistan, Kabul, dilansir NBC News, Senin (26/4).
Taliban berkuasa di Afghanistan dari 1996 sampai 2001, ketika mereka digulingkan pasukan yang dipimpin AS. Sejak saat itu mereka melakukan pemberontakan panjang dan sekarang menguasai wilayah yang luas.
Dalam beberapa pekan ini, pakar keamanan mengatakan mereka ragu Taliban akan mengizinkan pasukan AS, yang mereka sebut penyerbu, keluar dengan damai dari negara itu saat ini ketika bentrokan antara pasukan Afghan dan Taliban belum surut.
Penarikan pasukan asing dijadwalkan mulai pada 1 Mei, sejalan dengan persetujuan dengan Taliban pada 2020.
“Ketika kami menarik mundur pasukan AS menjadi nol, kami akan menyerahkan pangkalan (militer) khususnya kepada Kementerian Pertahanan (Afghanistan) dan pasukan Afghan lainnya,” jelas Miller, seraya menambahkan Taliban telah berkomitmen untuk memutus hubungan mereka dengan Al Qaidah
Pemerintahan Taliban yang melindungi Al Qaidah adalah alasan utama invasi AS ke Afghanistan setelah serangan September 2001.
Laporan PBB pada Januari menyatakan sebanyak 500 pejuang Al Qaidah di Afghanistan dan Taliban menjalin hubungan dekat dengan mereka. Taliban membantah kehadiran Al Qaidah di Afghanistan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaPentagon meminta 2.000 pasukan bersiap untuk dikerahkan ke Timur Tengah untuk mendukung Israel.
Baca SelengkapnyaPotret bantuan militer untuk Israel yang jumlahnya sangat fantastis telah tiba di pelabuhan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.
Baca SelengkapnyaKemhan 769 unit Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpahankam) untuk TNI
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaDana tersebut dari RUU tambahan senilai USD 14,1 miliar (sekitar Rp224,8 triliun) yang disetujui oleh Kongres pada April.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, pada Sabtu kemarin.
Baca SelengkapnyaTNI mendapatkan hadiah berupa ratusan unit alat peralatan pertahanan dan keamanan
Baca SelengkapnyaPenambahan itu membuat Indonesia akan memiliki total empat skuadron drone.
Baca SelengkapnyaSelain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).
Baca SelengkapnyaPengerahan satu skuadron jet tempur ini diumumkan Sekretaris Pers Pentagon, Brigadir Angkatan Udara Jenderal Pat Ryder.
Baca Selengkapnya