Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

AS Mulai Tarik Pasukan dari Afghanistan dan Serahkan Pangkalan Militer

AS Mulai Tarik Pasukan dari Afghanistan dan Serahkan Pangkalan Militer Pasukan AS berjaga-jaga di lokasi serangan bom mobil bunuh diri di Kabul. MOHAMMAD ISMAIL / Reuters

Merdeka.com - Komandan pasukan asing di Afghanistan, Jenderal Scott Miller menyampaikan, penarikan pasukan asing dan penyerahan pangkalan militer serta peralatan ke pasukan Afghanistan telah dimulai.

Miller menyampaikan pada Minggu, dia bertindak atas perintah berdasarkan keputusan Presiden Joe Biden untuk mengakhiri perang terpanjang Amerika itu, di mana perang itu tidak lagi menjadi prioritas Amerika.

Awal bulan ini Biden menyampaikan, dia akan menarik pasukan dari Afghanistan sebelum 11 September, saat peringatan 20 tahun serangan WTC dan Pentagon, yang memicu perang Afghanistan.

Miller, yang memimpin pasukan AS dan NATO di Afghanistan melawan Taliban dan kelompok militant lainnya sejak 2018, mengatakan pasukan asing akan terus memiliki "sarana dan kemampuan militer untuk sepenuhnya melindungi diri mereka sendiri selama penarikan yang sedang berlangsung dan akan mendukung pasukan keamanan Afghanistan."

“Saya pernah punya kesempatan berbicara dengan anggota Taliban dengan Komisi Politik Taliban, dan saya menyampaikan kepada mereka, kembali ke kekerasan, upaya memaksa keputusan militer, akan menjadi sebuah tragedi bagi Afghanistan dan rakyat Afghanistan,” jelas Miller kepada wartawan di ibu kota Afghanistan, Kabul, dilansir NBC News, Senin (26/4).

Taliban berkuasa di Afghanistan dari 1996 sampai 2001, ketika mereka digulingkan pasukan yang dipimpin AS. Sejak saat itu mereka melakukan pemberontakan panjang dan sekarang menguasai wilayah yang luas.

Dalam beberapa pekan ini, pakar keamanan mengatakan mereka ragu Taliban akan mengizinkan pasukan AS, yang mereka sebut penyerbu, keluar dengan damai dari negara itu saat ini ketika bentrokan antara pasukan Afghan dan Taliban belum surut.

Penarikan pasukan asing dijadwalkan mulai pada 1 Mei, sejalan dengan persetujuan dengan Taliban pada 2020.

“Ketika kami menarik mundur pasukan AS menjadi nol, kami akan menyerahkan pangkalan (militer) khususnya kepada Kementerian Pertahanan (Afghanistan) dan pasukan Afghan lainnya,” jelas Miller, seraya menambahkan Taliban telah berkomitmen untuk memutus hubungan mereka dengan Al Qaidah

Pemerintahan Taliban yang melindungi Al Qaidah adalah alasan utama invasi AS ke Afghanistan setelah serangan September 2001.

Laporan PBB pada Januari menyatakan sebanyak 500 pejuang Al Qaidah di Afghanistan dan Taliban menjalin hubungan dekat dengan mereka. Taliban membantah kehadiran Al Qaidah di Afghanistan.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza
Pentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza

Pentagon Perintahkan Ribuan Tentara Amerika Bersiap Perang di Gaza

Baca Selengkapnya
Dukung Israel Serang Gaza, AS Siap Kerahkan 2.000 Pasukan ke Timur Tengah
Dukung Israel Serang Gaza, AS Siap Kerahkan 2.000 Pasukan ke Timur Tengah

Pentagon meminta 2.000 pasukan bersiap untuk dikerahkan ke Timur Tengah untuk mendukung Israel.

Baca Selengkapnya
Israel Mendapat Kiriman Senjata 7.000 Ton, ini Penampakan 'Paket' yang Diturunkan dari Kapal
Israel Mendapat Kiriman Senjata 7.000 Ton, ini Penampakan 'Paket' yang Diturunkan dari Kapal

Potret bantuan militer untuk Israel yang jumlahnya sangat fantastis telah tiba di pelabuhan.

Baca Selengkapnya
Siasat Muka Dua Amerika Suplai Senjata Canggih ke Israel
Siasat Muka Dua Amerika Suplai Senjata Canggih ke Israel

Amerika Serikat membantu negara-negara Arab dengan senjata. Tapi diam-diam membantu Israel dengan kucuran uang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Prabowo Kirim Kado Spesial 769 Tank & Panser Buat Hadiah HUT TNI, Panglima Agus Beraksi
VIDEO: Prabowo Kirim Kado Spesial 769 Tank & Panser Buat Hadiah HUT TNI, Panglima Agus Beraksi

Kemhan 769 unit Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpahankam) untuk TNI

Baca Selengkapnya
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Israel Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Amerika Serikat Bakal Beri Dana Rp55,8 Trilun ke Israel untuk Beli Senjata
Amerika Serikat Bakal Beri Dana Rp55,8 Trilun ke Israel untuk Beli Senjata

Dana tersebut dari RUU tambahan senilai USD 14,1 miliar (sekitar Rp224,8 triliun) yang disetujui oleh Kongres pada April.

Baca Selengkapnya
FOTO: Respons Serangan AS dan Inggris, Pasukan Houthi Unjuk Gigi Kekuatan Militer
FOTO: Respons Serangan AS dan Inggris, Pasukan Houthi Unjuk Gigi Kekuatan Militer

Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap 36 sasaran Houthi di Yaman, pada Sabtu kemarin.

Baca Selengkapnya
HUT ke-79, TNI Dapat Hadiah 769 Tank hingga Panser
HUT ke-79, TNI Dapat Hadiah 769 Tank hingga Panser

TNI mendapatkan hadiah berupa ratusan unit alat peralatan pertahanan dan keamanan

Baca Selengkapnya
TNI AU Perluas Kekuatan: Tambahkan Dua Skuadron Drone di Tarakan dan Malang
TNI AU Perluas Kekuatan: Tambahkan Dua Skuadron Drone di Tarakan dan Malang

Penambahan itu membuat Indonesia akan memiliki total empat skuadron drone.

Baca Selengkapnya
Potret Garangnya Super Hercules Canggih Diserahkan ke TNI AU, Wamenhan Janji Alutsista Tua Diganti
Potret Garangnya Super Hercules Canggih Diserahkan ke TNI AU, Wamenhan Janji Alutsista Tua Diganti

Selain pesawat Super Hercules, dalam waktu dekat juga akan datang dua pesanan pesawat Airbus A400M multirole tanker dan transport (MRTT).

Baca Selengkapnya
Pentagon Kerahkan Satu Skuadron Pesawat Tempur ke Timur Tengah Ketika Serangan Israel di Gaza Makin Mengganas, Ini Tujuannya
Pentagon Kerahkan Satu Skuadron Pesawat Tempur ke Timur Tengah Ketika Serangan Israel di Gaza Makin Mengganas, Ini Tujuannya

Pengerahan satu skuadron jet tempur ini diumumkan Sekretaris Pers Pentagon, Brigadir Angkatan Udara Jenderal Pat Ryder.

Baca Selengkapnya