Australia Beli Hak Cipta Bendera Aborigin, Bisa Diproduksi Tanpa Harus Bayar
Merdeka.com - Ketika Laura Thompson, seorang pengusaha perempuan pribumi atau Aborigin menerima surat peringatan pada 2019 yang memintanya berhenti menjual pakaian yang menggunakan desain bendera Aborigin karena melanggar hak cipta, dia kaget.
“Sedikitpun saya tidak pernah berpikir saya bisa menghadapi masalah hukum karena menggunakan bendera Aborigin yang saya pikir milik semua orang Aborigin,” jelas Thompson, yang berasal dari suku Gunditjmara dan merupakan CEO Clothing the Gaps, sebuah perusahaan di Melbourne.
Sekarang, dua setengah tahun kemudian, pemerintah Australia telah membeli hak cipta atas bendera tersebut seharga 20 juta dolar Australia atau sekitar Rp 201 miliar, sebuah langkah yang memungkinkan siapa pun untuk mereproduksi lambang bendera tersebut pada pakaian, barang dagangan, dan karya seni tanpa harus meminta izin atau membayar fee atau biaya.
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Siapa yang memulai tradisi Hari Bendera? Tradisi tahunan ini dimulai pada tahun 1949 pada tanggal 28 Agustus; Menteri Pertahanan India saat itu membentuk sebuah komite untuk memperingati Hari Bendera setiap tahun pada tanggal 7 Desember.
-
Siapa yang merancang lambang negara? Terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS) dari hasil Konferensi Meja Bundar (KMB), membuat nama Sultan Hamid masuk dalam format kabinet RIS. Kemudian Sultan Hamid ditunjuk oleh Soekarno untuk merencanakan, merancang, dan merumuskan lambang negara.
-
Siapa yang menjahit bendera merah-putih? Ia merupakan sosok penting saat detik-detik Proklamasi Kemerdekaan, karena beliau yang menjahit bendera merah-putih yang akan dikibarkan untuk pertama kalinya.
-
Dimana bendera diibarkan? Aksi ini dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Dimana arak-arakan Timnas dimulai? Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
"Kami telah menggratiskan bendera Aborigin untuk orang Australia," jelas Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dalam sebuah pernyataan pada Senin malam, dikutip dari The New York Times, Kamis (26/1).
Beberapa orang mempertanyakan waktu pengumuman, yang dikeluarkan hanya dua hari sebelum Hari Australia, hari libur nasional yang oleh beberapa orang dianggap sebagai pengingat akan penjajahan brutal di benua itu dan masalah yang sedang berlangsung seperti kriminalisasi yang berlebihan dan diskriminasi terhadap penduduk asli.
Sejumlah pihak juga menyuarakan keprihatinan terkait pemerintah yang mengambil kendali atas hak cipta bendera.
“Ini adalah kemenangan bagi orang-orang akar rumput yang memperjuangkan hak kami untuk menggunakan bendera kami,” kata Lidia Thorpe, senator Aborigin dan Partai Hijau, di Twitter.
“Tapi saya khawatir itu tidak akan berada di bawah kendali masyarakat. Bendera Aborigin milik orang Aborigin.”
Langkah pemerintah itu juga dikritik Bronwyn Carlson, seorang profesor studi Pribumi di Universitas Macquarie Sydney, dalam artikel yang terbit pada Selasa berjudul "Jangan sebut bendera Aborigin 'digratiskan' - itu milik kami, bukan Persemakmuran".
“Bendera kami berisi kesedihan dan persatuan kami sebagai bangsa terjajah. Ini bukan simbol 'gratis untuk semua'. Juga bukan simbol yang dapat dengan rapi disuntikkan ke dalam jiwa nasional sebagai sarana untuk mengekspresikan semacam persatuan rasial yang menutupi ketidakadilan dan kesenjangan yang dialami orang Aborigin setiap hari," tulisnya.
Bendera Aborigin merah, kuning dan hitam diciptakan Harold Thomas, seorang seniman Pribumi, pada tahun 1971 untuk memimpin pawai untuk hak-hak Aborigin. Dengan cepat menjadi simbol pemersatu bagi lebih dari 500 suku Pribumi Australia. Sementara bendera nasional adalah simbol kolonialisme dan perampasan di mata banyak orang Pribumi, bendera Aborigin mewakili kekuatan dan perjuangan mereka.
Bendera Aborigin diakui sebagai salah satu bendera resmi negara pada tahun 1995 dan sering dikibarkan di gedung-gedung pemerintah dan tempat-tempat umum di sebelah bendera nasional. Bendera ini telah digunakan oleh orang-orang Aborigin dan dunia bisnis selama beberapa dekade.
Berbeda dengan bendera Australia, yang hak ciptanya dimiliki oleh pemerintah federal, desain dan hak cipta dari bendera Aborigin dimiliki Thomas.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Temuan ini mematahkan keyakinan lama yang mengatakan bahwa suku Aborigin tidak membuat tembikar.
Baca SelengkapnyaKemenkumham mengatakan pendaftaran logo Timnas sudah sesuai ketentuan hukum
Baca SelengkapnyaLambang negara Republik Indonesia Garuda Pancasila ternyata memiliki perjalanan panjang.
Baca SelengkapnyaIni merupakan produk tembikar buatan lokal paling awal yang ditemukan di Australia sebelum kedatangan orang Eropa.
Baca SelengkapnyaPada abad ke-17, bangsa Makassar pernah menetap di Australia dan mengenalkan budaya lokal ke suku Aborigin.
Baca SelengkapnyaBanjir pujian, seniman batik asal Yogyakarta buat karya batik kepulauan Indonesia untuk rayakan HUT ke-79 RI.
Baca SelengkapnyaKesenian ini biasanya dimainkan oleh puluhan orang untuk menyindir Belanda.
Baca SelengkapnyaTerdapat momen tak terduga saat pengibaran bendera merah putih oleh Latief. Ketika itu, dirinya masih mengenakan seragam tentara Jepang dan tidak melepasnya
Baca SelengkapnyaSukarno dan peci tidak pernah terpisahkan. Ia mengenakan peci sebagai simbol kebangsaaan
Baca SelengkapnyaDari ekosistem darat hingga perairan, Selandia Baru menjadi rumah bagi spesies unik, menciptakan daya tarik luar biasa bagi penjelajah alam dan ilmuwan.
Baca SelengkapnyaCerita ini menyebar dan dipercaya sebagian besar masyarakat Indonesia. Bagaimana kisah sebenarnya?
Baca SelengkapnyaTarian ini terinspirasi dari perilaku para serdadu Belanda ketika berdansa dan sedang mabuk.
Baca Selengkapnya