Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Australia Beli Hak Cipta Bendera Aborigin, Bisa Diproduksi Tanpa Harus Bayar

Australia Beli Hak Cipta Bendera Aborigin, Bisa Diproduksi Tanpa Harus Bayar Anak-anak membawa bendera Aborigin saat demo di Sydney, Australia, pada Rabu, 26 Januari 2022. ©Steven Saphore/AFP

Merdeka.com - Ketika Laura Thompson, seorang pengusaha perempuan pribumi atau Aborigin menerima surat peringatan pada 2019 yang memintanya berhenti menjual pakaian yang menggunakan desain bendera Aborigin karena melanggar hak cipta, dia kaget.

“Sedikitpun saya tidak pernah berpikir saya bisa menghadapi masalah hukum karena menggunakan bendera Aborigin yang saya pikir milik semua orang Aborigin,” jelas Thompson, yang berasal dari suku Gunditjmara dan merupakan CEO Clothing the Gaps, sebuah perusahaan di Melbourne.

Sekarang, dua setengah tahun kemudian, pemerintah Australia telah membeli hak cipta atas bendera tersebut seharga 20 juta dolar Australia atau sekitar Rp 201 miliar, sebuah langkah yang memungkinkan siapa pun untuk mereproduksi lambang bendera tersebut pada pakaian, barang dagangan, dan karya seni tanpa harus meminta izin atau membayar fee atau biaya.

"Kami telah menggratiskan bendera Aborigin untuk orang Australia," jelas Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dalam sebuah pernyataan pada Senin malam, dikutip dari The New York Times, Kamis (26/1).

Beberapa orang mempertanyakan waktu pengumuman, yang dikeluarkan hanya dua hari sebelum Hari Australia, hari libur nasional yang oleh beberapa orang dianggap sebagai pengingat akan penjajahan brutal di benua itu dan masalah yang sedang berlangsung seperti kriminalisasi yang berlebihan dan diskriminasi terhadap penduduk asli.

Sejumlah pihak juga menyuarakan keprihatinan terkait pemerintah yang mengambil kendali atas hak cipta bendera.

“Ini adalah kemenangan bagi orang-orang akar rumput yang memperjuangkan hak kami untuk menggunakan bendera kami,” kata Lidia Thorpe, senator Aborigin dan Partai Hijau, di Twitter.

“Tapi saya khawatir itu tidak akan berada di bawah kendali masyarakat. Bendera Aborigin milik orang Aborigin.”

Langkah pemerintah itu juga dikritik Bronwyn Carlson, seorang profesor studi Pribumi di Universitas Macquarie Sydney, dalam artikel yang terbit pada Selasa berjudul "Jangan sebut bendera Aborigin 'digratiskan' - itu milik kami, bukan Persemakmuran".

“Bendera kami berisi kesedihan dan persatuan kami sebagai bangsa terjajah. Ini bukan simbol 'gratis untuk semua'. Juga bukan simbol yang dapat dengan rapi disuntikkan ke dalam jiwa nasional sebagai sarana untuk mengekspresikan semacam persatuan rasial yang menutupi ketidakadilan dan kesenjangan yang dialami orang Aborigin setiap hari," tulisnya.

Bendera Aborigin merah, kuning dan hitam diciptakan Harold Thomas, seorang seniman Pribumi, pada tahun 1971 untuk memimpin pawai untuk hak-hak Aborigin. Dengan cepat menjadi simbol pemersatu bagi lebih dari 500 suku Pribumi Australia. Sementara bendera nasional adalah simbol kolonialisme dan perampasan di mata banyak orang Pribumi, bendera Aborigin mewakili kekuatan dan perjuangan mereka.

Bendera Aborigin diakui sebagai salah satu bendera resmi negara pada tahun 1995 dan sering dikibarkan di gedung-gedung pemerintah dan tempat-tempat umum di sebelah bendera nasional. Bendera ini telah digunakan oleh orang-orang Aborigin dan dunia bisnis selama beberapa dekade.

Berbeda dengan bendera Australia, yang hak ciptanya dimiliki oleh pemerintah federal, desain dan hak cipta dari bendera Aborigin dimiliki Thomas.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Arkeolog Temukan 82 Tembikar Tertua di Australia, Dibuat Suku Aborigin Sekitar 2.900 Tahun Lalu
Arkeolog Temukan 82 Tembikar Tertua di Australia, Dibuat Suku Aborigin Sekitar 2.900 Tahun Lalu

Temuan ini mematahkan keyakinan lama yang mengatakan bahwa suku Aborigin tidak membuat tembikar.

Baca Selengkapnya
Respons Kemenkumham Soal Pendaftaran Logo Timnas Indonesia oleh PSSI
Respons Kemenkumham Soal Pendaftaran Logo Timnas Indonesia oleh PSSI

Kemenkumham mengatakan pendaftaran logo Timnas sudah sesuai ketentuan hukum

Baca Selengkapnya
Transformasi Lambang Negara Garuda Pancasila, Awalnya Mirip Tokoh Wayang dan Punya Tangan
Transformasi Lambang Negara Garuda Pancasila, Awalnya Mirip Tokoh Wayang dan Punya Tangan

Lambang negara Republik Indonesia Garuda Pancasila ternyata memiliki perjalanan panjang.

Baca Selengkapnya
Arkeolog Temukan 82 Pecahan Tembikar Saat Gali Timbunan Sampah, Dibuat Suku Aborigin 3.000 Tahun Lalu
Arkeolog Temukan 82 Pecahan Tembikar Saat Gali Timbunan Sampah, Dibuat Suku Aborigin 3.000 Tahun Lalu

Ini merupakan produk tembikar buatan lokal paling awal yang ditemukan di Australia sebelum kedatangan orang Eropa.

Baca Selengkapnya
Kisah Orang Makassar Jadikan Australia Rumah Kedua, Ajari Warga Aborigin Isap Tembakau hingga Lukis Perahu
Kisah Orang Makassar Jadikan Australia Rumah Kedua, Ajari Warga Aborigin Isap Tembakau hingga Lukis Perahu

Pada abad ke-17, bangsa Makassar pernah menetap di Australia dan mengenalkan budaya lokal ke suku Aborigin.

Baca Selengkapnya
Banjir Pujian, Seniman Batik Asal Yogyakarta Buat Karya Batik Kepulauan Indonesia untuk Rayakan HUT ke-79 RI
Banjir Pujian, Seniman Batik Asal Yogyakarta Buat Karya Batik Kepulauan Indonesia untuk Rayakan HUT ke-79 RI

Banjir pujian, seniman batik asal Yogyakarta buat karya batik kepulauan Indonesia untuk rayakan HUT ke-79 RI.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Surak Ibra, Digunakan Warga Garut untuk Menyindir Belanda
Mengenal Tradisi Surak Ibra, Digunakan Warga Garut untuk Menyindir Belanda

Kesenian ini biasanya dimainkan oleh puluhan orang untuk menyindir Belanda.

Baca Selengkapnya
Cerita Latief Hendraningrat Pakai Seragam Tentara Jepang saat Mengibarkan Bendera pada Proklamasi Kemerdekaan 1945, Ini Alasan di Baliknya
Cerita Latief Hendraningrat Pakai Seragam Tentara Jepang saat Mengibarkan Bendera pada Proklamasi Kemerdekaan 1945, Ini Alasan di Baliknya

Terdapat momen tak terduga saat pengibaran bendera merah putih oleh Latief. Ketika itu, dirinya masih mengenakan seragam tentara Jepang dan tidak melepasnya

Baca Selengkapnya
Tak Banyak yang Tahu, Peci Hitam Sukarno Tersimpan Rapih di Museum Ini
Tak Banyak yang Tahu, Peci Hitam Sukarno Tersimpan Rapih di Museum Ini

Sukarno dan peci tidak pernah terpisahkan. Ia mengenakan peci sebagai simbol kebangsaaan

Baca Selengkapnya
Deretan Hewan Unik di Selandia Baru, Ada Burung Hantu Setengah Beo!
Deretan Hewan Unik di Selandia Baru, Ada Burung Hantu Setengah Beo!

Dari ekosistem darat hingga perairan, Selandia Baru menjadi rumah bagi spesies unik, menciptakan daya tarik luar biasa bagi penjelajah alam dan ilmuwan.

Baca Selengkapnya
Mitos Bendera Pusaka Dijahit dari Tenda Tukang Soto dan Kain Seprai
Mitos Bendera Pusaka Dijahit dari Tenda Tukang Soto dan Kain Seprai

Cerita ini menyebar dan dipercaya sebagian besar masyarakat Indonesia. Bagaimana kisah sebenarnya?

Baca Selengkapnya
Mengintip Busana Tari Dolalak, Terinspirasi dari Serdadu Belanda
Mengintip Busana Tari Dolalak, Terinspirasi dari Serdadu Belanda

Tarian ini terinspirasi dari perilaku para serdadu Belanda ketika berdansa dan sedang mabuk.

Baca Selengkapnya