Badan Intelijen AS Sebut Asal Usul Virus Corona Mungkin Tidak akan Pernah Diketahui
Merdeka.com - Badan intelijen AS menyampaikan pada Jumat, mereka mungkin tidak akan pernah bisa mengidentifikasi asal usul Covid-19, ketika mereka merilis hasil tinjauan terbaru dan lebih rinci soal teori virus corona berasal dari penularan hewan ke manusia atau bocor dari sebuah laboratorium.
Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) menyampaikan dalam sebuah laporan yang tidak diklasifikasikan, asal usul alamiah dan kebocoran laboratorium merupakan hipotesis masuk akal berkaitan dengan bagaimana virus tersebut menginfeksi manusia pertama kali. Tapi disebutkan, para analis atau pengamat tidak setuju soal teori mana yang lebih mungkin atau apakah penilaian definitif dapat dibuat sama sekali.
Dilansir Reuters, Minggu (31/10), laporan tersebut juga membantah dugaan virus corona berasal dari senjata biologis, mengatakan pendukung teori ini “tidak punya akses langsung ke Institut Virologi Wuhan” dan telah dituduh menyebatkan disinformasi.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Bagaimana penyakit misterius ini menyebar? 'Tidak jelas kapan wabah ini dimulai karena akan tidak biasa bagi begitu banyak anak untuk terpengaruh begitu cepat,' Dan Silver, seorang pelapor ProMED.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Di mana para ilmuwan menemukan virus purba? Pada 2015 tim peneliti internasional menjelajah ke Gletser Guliya yang terpencil di Dataran Tinggi Tibet di Himalaya untuk mengumpulkan inti es sepanjang ratusan meter.
-
Bagaimana peneliti mengidentifikasi virus di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
Laporan yang diterbitkan pada Jumat itu merupakan pembaruan tinjauan 90 hari yang dirilis pemerintahan Presiden Joe Biden pada Agustus lalu. Pada Jumat, China menanggapi dengan mengkritik laporan tersebut.
“Langkah-langkah AS berdasarkan aparat intelijennya daripada ilmuwan untuk menelusuri asal usul Covid-19 adalah benar-benar lelucon politik,” jelas juru bicara kedutaan besar China di Washington, Liu Pengyu, dalam pernyataan yang dikirim melalui surel.
“Itu hanya akan merusak penelitian asal usul berbasis ilmiah dan menghalangi upaya global dalam menemukan sumber virus,” lanjutnya.
Mantan Presiden Donald Trump dan banyak pendukungnya menyebut Covid-19 sebagai “virus China” yang diduga mendorong pelecehan dan kekerasan yang dialami warga Asia di AS saat mengganasnya pandemi tahun lalu.
Beberapa badan mata-mata AS mendukung penjelasan bahwa asal usul virus corona itu alamiah. Tapi ada sedikit bukti menguatkan virus menyebar secara luas dan alamiah di antara hewan liar.
Laporan ODNI menyampaikan, empat badan mata-mata AS dan badan multi-lembaga memiliki "keyakinan rendah" Covid berasal dari hewan yang terinfeksi atau virus terkait.
Tetapi satu lembaga mengatakan memiliki "keyakinan moderat atau sedang" infeksi Covid manusia pertama kemungkinan besar adalah hasil dari kecelakaan laboratorium, mungkin melibatkan eksperimen atau penanganan hewan oleh Institut Virologi Wuhan.
Agen mata-mata AS meyakini mereka tidak akan dapat menghasilkan penjelasan yang lebih pasti tentang asal usul Covid-19 tanpa informasi baru yang menunjukkan virus tersebut mengambil jalur khusus dari hewan ke manusia atau laboratorium Wuhan menangani virus atau virus terkait sebelum Covid-19 muncul.
Laporan itu mengatakan badan-badan AS dan komunitas ilmiah global tidak memiliki "sampel klinis atau pemahaman lengkap tentang data epidemiologis dari kasus Covid-19 paling awal" dan mengatakan mereka dapat meninjau kembali temuan yang tidak meyakinkan ini jika muncul lebih banyak bukti.
China menghadapi kritik internasional karena gagal bekerja sama penuh dalam penyelidikan asal-usul Covid-19. Namun pernyataan kedutaan besar China di Washington membantah kritk tersebut.
"Kami telah mendukung upaya berbasis ilmiah pada penelusuran asal-usul tersebut dan akan terus terlibat secara aktif. Karena itu, kami dengan tegas menentang upaya untuk mempolitisasi masalah ini," pungkasnya. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaAda beragam hal di alam semesta ini tak bisa dijelaskan secara sains. Ilmuwan tak sanggup untuk menjelaskan.
Baca SelengkapnyaVirus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus memiliki ukuran yang sangat kecil, yang hanya sampai 200 mikron.
Baca SelengkapnyaPara ilmuwan masih belum bisa menemukan jawabannya hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaLaporan setebal 60 halaman itu menjelaskan secara rinci sejarah penelitian pemerintah
Baca SelengkapnyaKonspirasi mengacu pada kesepakatan rahasia di antara individu untuk terlibat dalam kegiatan ilegal atau merugikan.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah 5 hal penting laporan NASA tentang UFO yang baru saja dirilis.
Baca SelengkapnyaNASA kemarin mengumumkan telah merilis laporan mengenai fenomena udara tak teridenitifikasi (UAP) atau benda terbang tak teridentifikasi (UFO).
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca Selengkapnya