Bangladesh Minta Bantuan China untuk Pulangkan Pengungsi Rohingya ke Myanmar
Merdeka.com - Bangladesh meminta kerja sama dari China untuk memulangkan pengungsi Rohingya ke Myanmar. Permintaan itu disampaikan ketika kunjungan Menteri Luar Negeri Wang Yi ke Bangladesh Ahad lalu.
Dikutip dari South China Morning Post, Senin (8/8), China telah menggunakan pengaruhnya di Myanmar untuk menjadi perantara perjanjian pada November 2017 untuk memulangkan sekitar 700.000 pengungsi muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar pada Agustus tahun itu.
Meskipun ada upaya untuk mengirim mereka kembali, para pengungsi menolak, mereka takut akan bahaya di Myanmar, terlebih setelah kudeta militer tahun lalu.
-
Dimana kamp romusa di Myanmar? Video tersebut memperlihatkan suasana kamp romusa di Thanbyuzayat, Myanmar.
-
Kenapa Rohingya melarikan diri? Mereka telah menghadapi diskriminasi, kekerasan, dan penganiayaan dari pemerintah dan mayoritas Buddhisme Rakhine.
-
Kenapa konflik Myanmar harus segera selesai? ‘Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit,’ ujar Presiden.
-
Kenapa orang Cina menolak pindah? Di sisi lain, rumah paku juga menjadi simbol perlawanan rakyat kepada pemerintah Cina yang dianggap semena-mena dalam menggusur rumah warga demi pembangunan daerah maupun nasional.
-
Siapa yang mau bawa Rohingya ke Malaysia? Polisi mencurigai mereka sebagai TKI ilegal yang mau diberangkatkan. 'Informasinya ada dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Kemudian mereka diperiksa, ternyata ada orang dari etnis Rohingya juga,' jelas Andrian.
-
Kenapa Rohingya mau ke Malaysia? 'Sebanyak 11 orang Rohingya dan 11 lainnya WNI yang mau diberangkatkan ke Malaysia,' ujar Kapolres Rokan Hilir AKBP Andrian Pramudianto, Kamis (4/1).
Wang tiba di Dhaka pada Sabtu malam dan bertemu Perdana Menteri Sheikh Hasina dan Menteri Luar Negeri A.K. Abdul Momen. Mereka membahas masalah bilateral dan global sebelum keberangkatannya pada Minggu pagi, kata Shahriar Alam, menteri muda Bangladesh untuk urusan luar negeri.
Bangladesh memiliki hubungan yang kuat dengan China, yang merupakan mitra dagang utama sebagian besar untuk bahan-bahan baku. Tetapi mempertahankan hubungan dekat dengan Beijing merupakan tantangan bagi Bangladesh, yang juga menyeimbangkan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan India dan Amerika Serikat (AS), saingan utama China.
Lebih dari 500 perusahaan China aktif di Bangladesh. China terlibat dalam berbagai proyek infrastruktur negara itu seperti pelabuhan laut, terowongan sungai dan jalan raya, serta membantu membangun jembatan terbesarnya di atas Sungai Padma dengan biaya USD 3,6 miliar.
Di tengah ketegangan baru-baru ini, Bangladesh mengeluarkan pernyataan yang menegaskan kembali dukungannya terhadap kebijakan “satu-China”. Setelah memenangkan pemilihan pada tahun 2008, pemerintahan Hasina menutup kantor perwakilan bisnis Taiwan di Dhaka sebagai tanggapan atas permintaan dari Beijing, dan sejak itu China telah meningkatkan keterlibatannya di Bangladesh.
Industri garmen Bangladesh, yang mendatangkan lebih dari 80 persen mata uang asing hasil ekspor, sangat bergantung pada China untuk bahan baku.
Menteri junior mengatakan China berjanji untuk bekerja terus menerus untuk menyelesaikan krisis Rohingya dan mengutip Wang yang mengatakan bahwa tantangan internal di Myanmar tidak hanya meresahkan Bangladesh tetapi juga negara-negara lain.
“Menteri luar negeri kami dengan tegas menyatakan kerja sama China diperlukan. China telah berkembang dalam menyelesaikan masalah Rohingya dan kami membutuhkan situasi untuk segera diakhiri,” kata Alam.
“Untuk menyelesaikan krisis Rohingya, Bangladesh membutuhkan dukungan dari China. Kunjungan ini akan membantu mempererat hubungan bilateral,” kata Ahmad.
“Bagi kami, China sangat penting. Kita juga perlu menjaga hubungan baik dengan India dan AS karena mereka juga merupakan mitra pembangunan yang sangat penting bagi Bangladesh. Tidak ada yang perlu ditakuti karena hubungan dekat Bangladesh dengan China.”
Reporter Magang: Gracia Irene
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.
Baca SelengkapnyaPengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.
Baca SelengkapnyaMahfud MD sedang mencari jalan keluar mengenai pengungsi Rohingya yang terus bertambah datang ke Indonesia
Baca SelengkapnyaDiketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.
Baca SelengkapnyaMereka mendesak UNHCR dan IOM untuk segera memindahkan pengungsi Rohingya dari Aceh.
Baca SelengkapnyaAksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan jumlah pengungsi etnis Rohingya terus bertambah karena adanya jaringan mafia tindak pidana perdagangan orang (TPPO).
Baca SelengkapnyaSebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaWarga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia adalah negosiasi dengan pemerintah Myanmar soal pengungsi Rohingya.
Baca Selengkapnya