Belanda jadi bukti awal gagalnya politik sayap kanan di Eropa
Merdeka.com - Gelombang kedatangan imigran akibat konflik di Timur Tengah ke Eropa memunculkan kekhawatiran akan meningkatnya sentimen anti-Islam dan menguatnya nasionalisme di Benua Biru. Hal itu terbukti dengan banyaknya berita terkait Islamofobia di Eropa dalam beberapa tahun belakangan.
Jerman yang menjadi negara paling banyak menampung imigran juga tidak luput dari unjuk rasa besar-besaran anti-Islam. Belum lagi serangan terorisme di Prancis, Belgia, Jerman, Inggris, membuat warga Eropa memandang miring terhadap warga muslim. Serangkaian peristiwa itu semakin membuat kelompok sayap kanan di Eropa jadi punya alasan sekaligus alat kampanye untuk menawarkan strategi baru yang menyerang lawan-lawan politiknya.
Kemenangan Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat kemudian menjadi peringatan akan bangkitnya kelompok sayap kanan nasionalisme dan garis keras dalam perpolitikan di Eropa.
-
Siapa yang mengkritik tindakan Belanda? Kemudian, ia juga mengkritik tindakan Belanda yang menerapkan kerja rodi kepada orang-orang Batak.
-
Siapa yang mengusir Belanda? Dalam momen tersebut, Presiden Soekarno mengambil tindakan tegas dengan memimpin pengusiran warga Belanda dari wilayah Indonesia, menyusul penolakan mereka terhadap kedaulatan penuh negara kita.
-
Apa yang dilakukan Belanda? Pada praktiknya, tanah milik sultan itu kemudian disewakan kepada Belanda. Sementara itu, pemerintah kolonial memberikan konsesi kepada pemodal untuk mengolah hasil perkebunan tersebut. Mirisnya, rakyat yang ingin menggarap tanah harus memberikan konsesi kepada pemilik Afdeling.
-
Mengapa umat Islam berjuang melawan Belanda? Umat Islam Jawa Timur menyadari saat Belanda menguasai tanah mereka, tidak leluasa menjalankan amalan-amalan agama Islam.
-
Kenapa Belanda melancarkan Agresi Militer I? Serangan ini dilakukan dengan dalih bahwa Indonesia merupakan Negara Federal yang masih di bawah kekuasaan Belanda.
-
Kenapa Belanda menguasai wilayah Batak? Selain menguasai wilayah, Belanda pun juga membawa pengaruh budaya baru, yaitu penyebaran agama kristen yang tergabung dalam gerakan Rijnsche Zending dan tokoh penyebarannya yaitu Nommensen.
Di Belanda, politikus pembenci Islam, Geert Wilders dari Partai Kebebasan digadang-gadang akan meraup suara lebih banyak ketimbang pesaingnya, Mark Rutte dari Partai Kebebasan dan Demokrasi. Wilders dikenal dengan kampanyenya yang anti-Uni Eropa, anti-Islam dan anti-imigran. Dia bahkan ingin menutup masjid dan melarang Alquran di seantero Belanda.
geert wilders ©AFP
Namun pemilu yang berlangsung dua hari kemarin ternyata membuktikan sebaliknya.
Rakyat Negeri Kincir angin rupanya masih waras. Menurut stasiun televisi NOS, jumlah warga menyalurkan suaranya ke tempat pemungutan suara mencapai 81 persen, tertinggi dalam tiga dekade terakhir. Hasil perhitungan suara menetapkan partainya Rutte meraih 33 kursi parlemen dari total 150 kursi, sedangkan partainya Wilders hanya mendapat 20 kursi, satu kursi lebih banyak dari Partai Demokratik Kristen.
"Malam ini adalah malamnya rakyat Belanda, setelah Brexit, setelah pemilu Amerika, kita bisa bilang, hentikan, hentikan populisme yang keliru ini," ujar Rutte, seperti dilansir stasiun televisi CNN, Kamis (16/3).
Pemilu Belanda dipandang sebagai batu ujian bagi kelompok sayap kanan di Eropa sebelum pemilu di Prancis April mendatang dan pemilu Jerman September nanti.
Presiden Prancis Francois Hollande menyebut keberhasilan Rutte itu sebagai kemenangan terhadap ekstremisme.
"Eropa masa datang dengan nilai-nilai keterbukaan, saling hormat antarsesama dan keyakinan menjadi satu-satunya jawaban atas gelombang nasionalis dan isolasi yang mengguncang dunia," kata dia.
"Mayoritas rakyat Belanda menolak kebijakan anti-Uni Eropa. Ini berita bagus. Kita butuh Eropa yang lebih kuat," ujar Kementerian Luar Negeri Jerman.
(mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedatangan mereka yang tiba-tiba membuat gempar masyarakat pesisir Tuban
Baca SelengkapnyaPotret lawas orang-orang Belanda berbondong-bondong naik kapal laut saat diusir dari Indonesia beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaBulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaSinterklas Hitam adalah peristiwa di mana Sukarno melarang adanya Pesta Sinterklas dan mengusir orang-orang Belanda
Baca SelengkapnyaPerlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaKoninklijk Nederlands Indisch Leger (KNIL) menjaga tanah jajahan Belanda ratusan tahun. Punya citra yang kurang baik di mata masyarakat sipil.
Baca SelengkapnyaStrategi ini pada akhirnya menjadi senjata makan tuan bagi pejuang revolusi
Baca SelengkapnyaTerjadinya diskriminasi rasial antara awak kabin Belanda dan Pribumi pecah di Pelabuhan Aceh pada tahun 1933 silam.
Baca Selengkapnya