Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Cerita mereka yang tak ingin kembali ke tanah kelahirannya

Cerita mereka yang tak ingin kembali ke tanah kelahirannya pengungsi rohingya di kutupalong. ©Mohammad Ponir Hossain/Reuters

Merdeka.com - Ketika pria bersenjata tiba di desanya di sebelah utara Myanmar, Anuwara, perempuan 33 tahun itu, terpikir bagaimana dia bisa melindungi enam anaknya.

Sewaktu penduduk desa membawa mayat suaminya, Anuwara berpikir bagaimana dia dan keluarganya bisa menyelamatkan diri. Suaminya adalah guru yang ditembak mati ketika pulang dari sekolah.

Anuwara kemudian mengenang bagaimana dia melarikan diri bersama enam anaknya. Awalnya mereka berjalan kaki lalu naik perahu.

"Pria bersenjata menembak bocah sembilan tahun di depan mata kami," kata dia, seperti dilansir laman the Guardian, Jumat (24/8). "Orang-orang buru-buru ingin menyeberangi sungai karena orang-orang bersenjata itu mengejar di belakang. Sebagian dari mereka yang kabur itu tenggelam dan mati."

Baru sebulan kemudian Anuwara dan enam anaknya bisa selamat sampai di Bangladesh. Mereka berlindung di bawah naungan sebuah tenda plastik yang didirikan dengan bambu. Dia mendapat bantuan makanan dan air secara rutin. Kini Anuwara berpikir: setelah ini lalu apa?

Hari ini 25 Agustus tahun lalu, militan Rohingya menyerang sejumlah pos polisi Myanmar dengan bom rakitan dan pisau. Mereka menewaskan 12 orang, menurut pemerintah Myanmar. Sebagai balasan, militer Myanmar melancarkan operasi 'pembersihan' melawan mereka yang disebut teroris di desa-desa Rohingya. Serbuan ini menyebabkan ratusan ribu warga muslim Rohingya mengungsi ke Bangladesh.

anuwara

anuwara ©The Guardian

Setahun kemudian lebih dari 900 ribu orang Rohignya, kebanyakan anak-anak, tinggal di lima kamp penampungan di Distrik Cox Bazar, sebelah selatan Bangladesh. Kutupalong adalah salah satu kamp pengungsi terbesar di muka bumi, dihuni sekitar 700 ribu orang. Mereka hidup dari bantuan kemanusiaan.

"Tadinya tidak ada apa-apa di sini setahun lalu. Sekarang kami punya kota keempat terbesar di Bangladesh," ujar Sumbul Rizvi, kepala Kelompok Sektor Internal yang mengkoordinir puluhan organisasi bantuan kemanusiaan di pengungsian.

Tapi sejauh ini belum ada jawaban memadai bagi pertanyaan Anuwara. Setahun setelah pengungsian besar-besaran dari Myanmar, belum ada yang tahu bakal seperti apa nasib orang Rohingya.

"Berbagai masalah membuat segalanya belum jelas," kata Muhammad Abdul Kalam Azad, kepala komisi bantuan dan pemulangan pengungsi, badan pemerintah Bangladesh yang mengurusi masalah pengungsi Rohingya.

Bangladesh dan Myanmar sebetulnya sudah sepakat para pengungsi itu harus kembali, begitu pula dengan para pemimpin Rohingya.

"Myanmar adalah negara asal kami, tanah kelahiran kami dan kami ingin segera pulang," kata Mohib Ullah, ketua dari Masyarakat Arakan Rohingya untuk Perdamaian dan Hak Asasi.

Namun dia juga masih ingat kejadian pada 1991 ketika sekitar 250 ribu orang Rohingya melarikan diri dari Myanmar ke Cox Bazar, Bangladesh. Mereka juga mengalami pemerkosaan, kerja paksa, dan dibunuh tentara Myanmar. Sebagian besar dari mereka kemudian setuju untuk kembali setahun kemudian tapi nyatanya mereka menghadapi persekusi yang sama dari otoritas Myanmar.

Dhaka mengatakan tidak akan memaksa kami untuk pulang secara sukarela tapi Ullah berharap sejarah tidak akan berulang.

"Tahun 1992 adalah pelajaran bagi kami. Waktu itu kami sepakat dengan Bangladesh dan UNHCR. Kami patuh terhadap pesan dan aturan mereka. Kami kembali pulang tapi kemudian menghadapi genosida. Segalanya jadi lebih buruk."

Di dinding kantor organisasinya terpampang sejumlah tuntutan terhadap pemerintah Myanmar sebagai syarat agar mereka bersedia kembali pulang.

"Kami harus diberi status kewarganegaraan penuh, keselamatan dijamin, dan tanah kelahiran kami dikembalikan," kata Ullah.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui
Apa Itu Rohingya dan Penyebab Konfliknya, Perlu Diketahui

Konflik Rohingya termasuk kejahatan genosida yang menelantarkan banyak orang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya
FOTO: Gelombang Ratusan Imigran Rohingya yang Merapat di Aceh, Beginilah Kondisinya

Diketahui jumlah imigran Rohingya yang tiba di Aceh, telah melebihi 800 orang.

Baca Selengkapnya
Ditolak Warga Kwala Langkat, 51 Etnis Rohingya Dipindahkan dari Tenda Darurat
Ditolak Warga Kwala Langkat, 51 Etnis Rohingya Dipindahkan dari Tenda Darurat

Aksi penolakan itu dilakukan di depan tenda darurat tempat penampungan puluhan orang etnis Rohingya tersebut di Pantai Ujung Damak.

Baca Selengkapnya
Aksi Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya dari Tempat Penampungan Sementara
Aksi Mahasiswa Aceh Usir Paksa Pengungsi Rohingya dari Tempat Penampungan Sementara

Mahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut

Baca Selengkapnya
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah
18 September 1988: Pemberontakan 8888 di Myanmar Berakhir Setelah Kudeta Militer Berdarah

Berakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.

Baca Selengkapnya
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh
Pengungsi Rohingya dan Penolakan Warga Aceh

Pengungsi Rohingya kini mendapat penolakan dari warga Aceh. Pemerintah diminta bertindak tegas.

Baca Selengkapnya
Tiga Pengungsi Rohingya di Banda Aceh Kabur, Satu Orang Pakai Gelang UNHCR
Tiga Pengungsi Rohingya di Banda Aceh Kabur, Satu Orang Pakai Gelang UNHCR

Ketiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).

Baca Selengkapnya
Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal
Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal

Kedatangan Etnis Rohingya di Aceh Barat Didalangi Warga Lokal

Baca Selengkapnya
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh
Drama Manusia Terlantar: Rahasia Mengerikan Imigran Rohingya Menembus Aceh

Ketiga WNA tersebut hadir dalam persidangan tanpa didampingi penasihat hukum, kecuali didampingi ahli alih bahasa atau penerjemah.

Baca Selengkapnya
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi
152 Pengungsi Rohingya di Deli Serdang Ditolak Warga: Keadaan sudah Susah jangan Ditambah lagi

Sebanyak 152 orang etnis Rohingya asal Myanmar terdampar di Pantai Dewi Indah, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang.

Baca Selengkapnya
Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru
Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru

Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).

Baca Selengkapnya
Puluhan Suku Rohingya Dibawa ke Mapolres Sukabumi, Ini Alasannya
Puluhan Suku Rohingya Dibawa ke Mapolres Sukabumi, Ini Alasannya

Kasus ini pun sudah dilimpahkan dari Polsek Cisolok ke Satreskrim Polres Sukabumi.

Baca Selengkapnya