Dihukum 15 jam di luar rumah karena curi makanan, bocah ini kritis
Merdeka.com - Hanya berlapis baju tidur, bocah enam tahun dihukum berada di luar rumah selama 15 jam. Hal tersebut dilakukan kedua orangtuanya yang mengakibatkan anak itu kini dalam kondisi kritis.
Hukuman tersebut harus dijalani bocah malang itu karena dia mencari sesuatu di dapur untuk dimakan. Insiden ini terjadi di sebuah apartemen di daerah Saint-Josse, Brussel, Belgia.
"Saat ditemukan anak laki-laki itu sudah tidak sadarkan diri. Dia menderita hipotermia dan kekurangan gizi," kata perwakilan kantor kejaksaan Brussel, seperti dilansir dari laman metro.co.uk, Jumat (30/12).
-
Apa yang terjadi pada bocah tersebut? Tampak kepala seorang bocah tersangkut di kolong roda bus. Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
-
Kenapa orangtua itu menghukum anak di depan umum? Orangtua di Amerika Serikat ini memilih cara keras dalam menghukum anaknya yang menjadi perundung di sekolah,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Bagaimana orangtua itu memberikan hukuman? 'Aku adalah pembully. Bunyikan klakson jika Anda benci pembully,' demikian tulisan yang nampak pada papan.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Apa yang diderita dua bocah itu? Kedua bocah ini mengalami infeksi tulang langka yang disebabkan virus cacar.
-
Apa yang membuat anak terluka? 'Sayangku, ibu minta maaf jika ucapan dan tindakan ibu sebelumnya membuat hatimu terluka. Ibu ingin kamu tahu bahwa ibu selalu mencintaimu tanpa syarat, dan ibu berjanji akan berusaha lebih baik lagi untuk memahami perasaanmu.'
Sama seperti bocah itu, saudara kembarnya juga dilaporkan mengalami kekurangan gizi. Selain itu, ditemukan juga bekas luka akibat penganiayaan.
Polisi langsung menangkap ibu dari anak-anak tersebut dan ayah tiri mereka karena diduga kuat telah melakukan penyiksaan terhadap anak di bawah umur.
"Ayah tiri mereka telah mengakui semua tuduhan itu, tetapi ibu mereka masih menyangkal," ujar perwakilan kantor kejaksaan.
Dari pemeriksaan, diketahui ibu dari anak-anak itu berkewarganegaraan Prancis, sementara ayah tirinya adalah orang Belgia. Kedua anak kembar itu tidak terdaftar di Belgia sehingga sulit bagi pihak berwenang untuk menjamin dan memantau kesejahteraan mereka.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Maaah, maah," demikian jerit balita dari dalam ruangan terkunci.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaBocah perempuan ditemukan lemas di trotoar lantaran takut dipukuli orang tua karena hasil mengemis tak mencapai target.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan terhadap RML (5) dilakukan berbulan-bulan. Akibatnya, korban luka-luka di sekujur tubuh.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial PS langsung ditangkap. Saat ini sudah diamankan di Polsek Langgam.
Baca SelengkapnyaSaat WSU melakukan pencurian ternyata EM tengah berada di luar kota.
Baca SelengkapnyaIver Son menyampaikan si ibu saat ini telah diproses oleh Unit PPA Polres Metro Jakarta Utara setelah dilimpahkan dari Polsek Koja.
Baca SelengkapnyaTindakan rudapaksa dan pelecehan dilakukan ketika orang tua korban tidak di rumah.
Baca SelengkapnyaDitinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaBegitu pulang, dia terkejut rumahnya dalam kondisi terbuka dan beberapa barang hilang.
Baca SelengkapnyaHal ini tak hanya sekali dialami oleh MR. Sebelumnya korban pernah mengalami hal serupa namun bisa melepaskan sendiri.
Baca Selengkapnya